Kalaulah ada wacana koalisi politik yang sekarang sedang menjadi bola-bola panas, maka ia tentu saja adalah wacana koalisi PKS dan PDIP di pilgub Jawa Barat.
Maklum saja, selama ini, seperti yang kita tahu, PKS adalah partai islam yang identik sebagai partai tempatnya kader-kader yang sangat anti penista agama, sedangkan PDIP justru sebaliknya, ia dikenal sebagai partai yang terkenal mendukung penista agama.
Wacana koalisi dua partai ini muncul setelah istri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang juga kader PKS, Netty Heryawan mengatakan dengan tanpa malu-malu perihal kemungkinan PKS yang bisa saja berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam pemilihan kepala gubernur Jawa Barat 2018 mendatang.
“Saya kira, kalau PKS dan PDIP Perjuangan berkoalisi, saya akan ada di dalamnya. Meskipun bukan saya kader yang diusung, namun saya terus membantu,” begitu ujar Netty setelah menghadiri peringatan Hari Sumpah Pemuda yang diadakan PDI Perjuangan, di Bandung beberapa waktu yang lalu.
Bagaikan gayung bersambut, sinyal wacana koalisi PKS dan PDIP ini semakin menguat setelah Ketua DPD PDIP Jawa Barat Tubagus Hasanuddin dengan ciamiknya memuji Netty karena kerudung warna merahnya.
“Beliau lebih cantik karena berkerudung merah, semoga ini awal dari segalanya,” ujarnya.
Ahaaaaaaaaaay…
Wacana koalisi ini tentu saja langsung membuat panas banyak orang, terutama mereka para simpatisan PKS yang selama ini antipati dengan PDIP yang dekat dengan Jokowi dan Ahok (yang mana kerap diasumsikan sebagai bagian dari barisan penista agama).
Pada akhirnya, dalam politik, semua memang bisa terjadi. Partai yang di daerah A saling mendukung, di daerah B bisa saja justru saling bertarung. Di sini saling hujat, di sana jabat tangan erat.
Itulah sebabnya, dalam dunia politik, sangat disarankan untuk tidak menjadi orang yang saklek menjunjung partai idola dan menghujat partai lawan. Sebab pada satu kesempatan, lawan bisa saja menjadi kawan.
Benar apa kata seleb facebook cum buzzer politik Iqbal Aji Daryono, kader partainya boleh jihad dengan 100% tulus. Tapi yang atas rembukannya ya tetap fulus.
Yah, kita berharap, semoga wacana koalisi PKS dan PDIP di Jawa Barat ini bisa benar-benar terwujud dan menjadi koalisi yang baik, serta bisa meraih kemenangan gemilang, persis seperti saat PKS dan PDIP mengusung Jokowi dan FX Hadi Rudyatmo pada pemilihan wali kota Solo 2010 lalu dan meraih kemenangan gemilang dengan perolehan suara sebanyak 90,09 persen dan hanya kalah di satu TPS dari 932 TPS yang ada.