Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Ketika Jokowi Diceng-Cengin Karena Pernyataannya tentang Membenci Produk Asing

Redaksi oleh Redaksi
5 Maret 2021
A A
produk asing
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Mengajak orang lain membenci produk asing adalah hal yang biasa, namun menjadi heboh kalau yang mengajak adalah presiden.

Dalam Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021 pada Kamis, 4 Maret 2021 lalu, Presiden Jokowi memberikan pernyataan yang, walau boleh dibilang agak biasa, namun terdengar sangat heroik dan berani.

Jokowi mengajak agar masyarakat mencintai produk dalam negeri dan membenci produk asing.

“Produk-produk dalam negeri gaungkan, gaungkan juga benci produk-produk luar negeri. Bukan hanya cinta, tapi benci. Cinta barang kita, benci produk luar negeri,” ujarnya. “Branding harus melekat agar lebih mencintai produk Indonesia dibandingkan dengan produk luar negeri. Jumlah 270 juta jiwa seharusnya konsumen loyal untuk produk kita sendiri.” Seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Salah satu bentuk konkret instruksinya tersebut adalah dengan meminta Kementerian Perdagangan mengatur agar produk-produk UMKM mempunyai posisi yang strategis dalam lingkup pemasarannya.

“Pusat belanja, mal harus terus didorong dari Jakarta ke daerah untuk buatan produk-produk Indonesia khususnya UMKM. Jangan sampai ruang depan, lokasi-lokasi strategis justru diisi oleh brand luar negeri.”

Sikap membenci produk asing yang digaungkan oleh Jokowi tersebut tentu saja tak butuh waktu lama untuk berubah menjadi ceng-cengan di media sosial. Pasalnya, pernyataan Jokowi tersebut kemudian disandingkan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang secara poin justru bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh Jokowi.

Lha gimana, pada Rabu, 3 Maret 2021 alias sehari sebelum Jokowi menggaungkan sikap mencintai produk dalam negeri dan membenci produk asing tersebut, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan bahwa Pemerintah baru saja membuka keran izin bagi asing untuk mencari harta karun atau benda muatan kapal tenggelam (BMKT) di bawah laut Indonesia.

Keputusan yang tentu saja membuat banyak orang kaget sebab sebelumnya, usaha pengangkatan muatan kapal tenggelam di bawah laut merupakan usaha yang tertutup bagi investor asing.

Mantan Menteri Kelautan dan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bahkan sampai melayangkan kritik terhadap langkah pemerintah tersebut.

“Pak Presiden @jokowi dan Pak Menteri KP @saktitrenggono, ⁦mohon dengan segala kerendahan hati utk BMKT dikelola dan diangkat sendiri oleh pemerintah. Sudah banyak kita kehilangan benda-benda bersejarah yang seharusnya jadi milik bangsa kita,” tulis Susi melalui akun Twitternya.

Nah, pernyataan Jokowi tentang membenci produk asing semakin menjadi ceng-cengan sebab beberapa waktu setelah Jokowi mengatakan pernyataannya tersebut, Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan ternyata menyatakan akan mengimpor 1-1,5 juta ton beras untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri.

Tak pelak, gambar dua berita yang saling bertentangan tersebut kemudian ramai disandingkan lengkap dengan bumbu-bumbu ceng-cengan ala-ala meme Presiden kebalikan.

Jokowi pun tampaknya agak menyesalkan pernyataannya tentang membenci produk asing tersebut menjadi ramai di media sosial. Ia pun merespons hal tersebut sehari setelahnya.

Iklan

“Gitu saja ramai. Saya ngomong benci produk asing saja ramai, boleh kan tidak suka dengan produk asing?” kata Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional Hipmi 2021, pada Jumat, 5 Maret 2021.

Yah, Pak Jokowi, namanya juga presiden, apa saja yang dikatakan pasti ramai. Jangankan pernyataan, Pak Jokowi ketahuan kentut dan bunyinya terdengar wartawan saja pasti jadi ramai.

Kalau nggak mau ramai, jangan jadi presiden, jadi wakil presiden saja, hehehe, ups…

BACA JUGA Cara Terjitu Memprediksi Kondisi Negara: Dengarkan Apa yang Dikatakan Jokowi, Lalu Lihat Sebaliknya dan artikel KILAS lainnya. 

Terakhir diperbarui pada 15 Maret 2021 oleh

Tags: jokowiproduk asing
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG
Video

Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG

18 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.