Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Kesehatan

6 Cara Mencegah Toxic Relationship Dalam Keluarga

Purnawan Setyo Adi oleh Purnawan Setyo Adi
21 Juli 2022
A A
toxic relationship mojok.co

Ilustasi toxic relationship. (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Setiap keluarga pasti memiliki permasalahan. Namun, apabila cara komunikasi dan menyelesaikan masalah tidak sehat maka dapat menyebabkan disfungsi pada keluarga. Disfungsi ini berhubungan erat dengan “toxic relationship”.

Nurul Kusuma Hidayati, M.Psi., dari Psikolog Center For Publich Health, Fakultas Psikologi UGM, menjelaskan bahwa keluarga disfungsional adalah suatu kondisi dimana konflik, perilaku yang menyimpang pada anggota keluarga terjadi secara terus-menerus dan merugikan anggota lain dari tindakan tersebut.

“Keluarga disfungsional adalah keluarga yang tidak dapat menjalankan peran dan fungsinya, dapat diartikan adanya pertentangan antara individu dalam keluarga yang menyebabkan hubungan antar anggota keluarga tidak harmonis,” kata Nurul pada Jumat, (15/7) dalam Kuliah Online CPMH Fakultas Psikologi.

Menurutnya ada lima masalah besar dalam keluarga yang bisa menyebabkan terjadinya disfungsi. Pertama, salah satu pihak merasa bertanggung jawab atas masalah yang ada di dalam keluarga (atau sebaliknya). Kedua, berusaha keras untuk menghindari konflik dengan anggota keluarga.

Ketiga, memiliki ide yang berbeda tentang cara terbaik untuk menyelesaikan perselisihan. Keempat, beberapa perbedaan tidak pernah terselesaikan. Dan kelima, memiliki perselisihan serius tentang masalah yang tidak penting.

Sementara itu, Wirdatul Anisa, M.Psi., menambahkan untuk menghindari toxic relationship dalam keluarga kita mesti membangun relasi positif antaranggota keluarga. Membangun relasi positif ini diperlukan agar keluarga dapat berfungsi dan bisa mengatasi krisis.

Membangun relasi yang positif menurut Wirda dapat dilakukan dengan membangun ketangguhan pada keluarga dan membangun kekuatan komunitas. Enam hal yang dapat mendeskripsikan ketangguhan keluarga adalah

Pertama, memberikan apresiasi dan kasih sayang. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan satu sama lain antar anggota keluarga.

Kedua, komunikasi secara positif yang dapat diupayakan dengan memberikan apresiasi sekecil apapun itu (memberikan pujian dan mengucapkan terimakasih).

Ketiga, komitmen pada keluarga yang terkait dengan kepercayaan, kejujuran, bertanggung jawab dengan peran yang dimiliki.

Keempat, mengupayakan rasa kesejahteraan spiritual dan nilai-nilai bersama dalam keluarga.

Kelima, menikmati waktu bersama anggota keluarga untuk berbagi kesenangan, kesibukan ataupun hal lain.

Keenam, kemampuan mengelola stres dan krisis secara efektif, memiliki keterbukaan terhadap perubahan, dan memiliki resiliensi.

Wirda juga mengatakan bahwa jika sudah ada relasi yang bersifat negatif dalam keluarga, maka dapat memperbaikinya dengan pendekatan strategi resolusi konflik. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi pola hubungan atau relasi yang ada di dalam keluarga.

Iklan

Apakah keluarga bersifat cenderung mempunyai kritik yang tinggi, demanding, tidak terdapat komunikasi, atau sebagainya. Lalu, berkomunikasi dengan mengklarifikasi masalah yang relevan, berbagi pemikiran, dan berbicara tentang solusi.

Sikap yang diperlukan dalam penyelesaian konflik adalah jujur dan terbuka, menghargai dan menghormati, saling memaafkan, membantu satu sama lain, dan sabar terhadap prosesnya. Jika konflik dalam keluarga tidak dapat diselesaikan, kita bisa menjangkau atau mencari bantuan pihak lain.

Sumber: ugm.ac.id
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Dosen Psikologi UGM Sharing Soal ‘Insecure’ dan Cara Mengatasinya

Terakhir diperbarui pada 22 Juli 2022 oleh

Tags: keluargatoxic friendshiptoxic parentstoxic relationship
Purnawan Setyo Adi

Purnawan Setyo Adi

Redaktur Liputan Mojok.co

Artikel Terkait

Stasiun Gambir Jakarta.MOJOK.CO
Ragam

Meninggalkan Surabaya yang Toxic dan Memilih Kehidupan Bebas di Jakarta

16 Januari 2025
Tupperware.MOJOK.CO
Ragam

Krisis Tupperware Membuat Emak-emak Khawatir, Stok Botol Baru Masih Banyak di Gudang

10 Januari 2024
Rasanya Jadi Anak Perempuan Bungsu di Keluarga Jawa, Muslim Taat, dan Sedikit Patriarki MOJOK.CO
Kilas

Rasanya Jadi Anak Perempuan Bungsu di Keluarga Jawa, Muslim Taat, dan Sedikit Patriarki

13 Oktober 2023
Nggak Pernah Ada yang Bilang Jadi Anak Perempuan Pertama, Piatu, dan di Rumah Saja Itu Seberat Ini MOJOK.CO
Kilas

Nggak Pernah Ada yang Bilang Jadi Anak Perempuan Pertama, Piatu, dan di Rumah Saja Itu Seberat Ini

7 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.