Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Kantor Pos Pekalongan: Bangunan Penting dan Bersejarah, namun Diabaikan Warga Kotanya Sendiri

Iradat Ungkai oleh Iradat Ungkai
3 Oktober 2023
A A
Kantor Pos Pekalongan: Bangunan Bersejarah yang Penting, namun Diabaikan Warga Kotanya Sendiri MOJOK.CO

Kantor Pos Pekalongan (wikipedia.org)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kantor Pos Pekalongan diabaikan warga kotanya sendiri. Tak banyak yang tahu bangunan ini berperan sentral dalam perjalanan pos di Indonesia.

Salah satu kebiasaan yang saya lakukan kala mudik ke Pekalongan ialah berkendara motor berputar-putar tanpa arah. Bukan karena linglung, memutari kota adalah cara saya untuk menyaksikan perubahan kampung halaman sekaligus obat rindu. Dan Jetayu menjadi wilayah wajib yang sambangi.

Tak ada kenangan yang betul-betul melekat di daerah sini. Sebab separuh masa kecil lebih banyak saya habiskan di Keputran dan sekitarnya. Hanya saja Jetayu wilayah yang indah. Banyak bangunan tua dengan arsitektur Belanda yang masih terjaga. Satu yang saya paling kagumi karena ialah Kantor Pos Pekalongan.

Kantor Pos Pekalongan terletak di seberang persis lapangan Jetayu, dekat dengan Museum Batik. Tepatnya di di Jl. Cendrawasih No.1, Kandang Panjang, Pekalongan Utara. Bangunan ini merupakan pusat Kantor Pos, kalau di Jogja seperti yang ada di seberang Selatan Monumen Serangan Umum 1 Maret. Keduanya memiliki kesamaan yakni letaknya sama-sama tak jauh dari titik nol kota.

Sejarah Pos di Indonesia: dari Batavia hingga Semarang

Melacak sejarah Kantor Pos Pekalongan tak lengkap tanpa menyusuri perjalanan pos di Indonesia. Kantor Pos pertama kali berdiri di Batavia (Jakarta) pada 26 Agustus 1746. Pendirinya ialah Gubernur Jenderal GW Baron van Imhoff. Lokasi tepatnya berada tepat di Balai Kota Pemerintahan Hindia Belanda. Saat ini menjadi gedung Pos Bloc Jakarta.

Di era kolonial, kantor pos mempunyai peran penting bagi pemerintah Hindia Belanda. Arus informasi perlu berlalu-lalang dengan cepat. Selain itu, kantor pos juga berguna bagi penduduk, utamanya untuk mereka yang berdagang di luar Jawa dan mereka yang datang dari Belanda atau pergi ke sana. Kehadiran kantor pos menjamin surat-surat mereka aman.

Empat tahun setelah kantor pertama didirikan, kantor pos membuka cabang keduanya di Semarang pada 1780. Nah, pendirian cabang kedua inilah yang memicu pembukaan kantor-kantor pos di daerah lain untuk mempermudah sistem pengiriman. Karawang, Cirebon, dan Pekalongan menjadi kota yang dilalui perjalanan pos kala itu.

Kantor Pos Pekalongan, bangunan bersejarah yang terabaikan

Sejak kantor pos didirikan di Batavia, Pekalongan telah termasuk ke dalam jalur pos di Jawa. Menurut Sejarawan Pekalongan Dirhamsyah, Kota Batik menjadi satu dari sekian tempat pergantian kuda kereta pos sebelum melanjutkan perjalanan ke Semarang di masa itu.

“Rute pos pertama di Jawa itu termasuk wilayah Pekalongan. Sebelum masuk ke Pekalongan, dari Tegal terlebih dahulu, Pekalongan, lalu ke Semarang,” ujarnya, melansir dari Tribun Jateng.

Dirham menyebutnya dengan istilah “Pos Tunda”. Kantor Pos Pekalongan di Jetayu sendiri baru berdiri pada 1920. Fasad Kantor Pos Pekalongan kentara menunjukkan identitas arsitektur bangunan kolonial. Bangunan tinggi menjulang, pintu tinggi, dan jendela lebar. Halaman depannya pun lapang dan luas. Bangunan tersebut kini bercat putih kusam dengan aksen oranye.

Kini bangunan tua tersebut termasuk ke dalam cagar budaya. Orang tak bisa mengubah bentuk atau warna bangunan secara sembarangan. Dasar hukumnya bisa terlacak melalui SK Walikota Pekalongan yang keluar pada tahun 2021.

“Pemkot Pekalongan melalui SK Walikota sudah menetapkan bahwa kantor pos Pekalongan sebagai cagar budaya. Sehingga, pihak kantor pos untuk harus berhati-hati ketika membuat atau merubah warna bangunan kantor pos. Karena, ini sudah ada SK mengenai cagar budaya,” ungkap Dirham.

Merawat bangunan bersejarah merupakan upaya untuk mengenali jati diri kota. Bangunan ini mesti kita jaga dan rawat bersama agar anak cucu tahu dan bangga kotanya pernah menjadi bagian penting dalam perjalanan Pos di Indonesia.

Penulis: Iradat Ungkai
Editor: Agung Purwandono

Iklan

BACA JUGA Pasaraya Sri Ratu Pekalongan: Dulu Kebanggaan Warga Kota, Kini Mangkrak dan Suwung
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 3 Oktober 2023 oleh

Tags: kantor pos pekalonganmuseum batikpekalongansejarah pos
Iradat Ungkai

Iradat Ungkai

Kadang penulis, kadang sutradara, kadang aktor.

Artikel Terkait

Gubernur Jawa Tengah lakukan pengecekan Kantor Pemerintahan Kota Pekalongan MOJOK.CO
Kilas

Layanan Publik di Pekalongan Tetap Berjalan meski Kantor Alami Kerusakan

2 September 2025
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah salurkan bantuan Rp61 miliar untuk Kabupaten Pekalongan MOJOK.CO
Kilas

Pekalongan Dapat Bantuan Rp61 Miliar untuk Laksanakan Berbagai Program

2 September 2025
Warga Mekar Agung Pekalongan Gotong Royong Perbaiki Jalan Dusun MOJOK.CO
Aktual

Mekar Agung Jalannya Hancur Lebur seperti Dasar Sungai, Miris karena di Jantung Kota Pekalongan tapi Pemdesnya Bebal

23 Juli 2024
Fort Peccalongan: Sisa Kejayaan VOC yang Masih Berdiri di Tepi Kali Loji Pekalongan MOJOK.CO
Kilas

Fort Peccalongan: Sisa Kejayaan VOC yang Masih Berdiri di Tepi Kali Loji Pekalongan

20 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.