MOJOK.CO – Isu ijazah palsu terus menerus menyerang Jokowi. Hal ini membuat beberapa temannya di Fakultas Kehutanan UGM bersuara.
Seorang dosen Fakultas Kehutanan (FKT) UGM, Adriana memberikan kesannya tentang sosok Presiden RI Joko Widodo. Adriana yang merupakan teman seangkatan Jokowi di FKT tahun 1980. Ia mengenang sosok tersebut sebagai mahasiswa yang pendiam dan tidak suka menggoda teman perempuan.
Di FKT UGM saat itu, perbandingan jumlah antara mahasiswa dan mahasiswi begitu jauh. Dari sekitar 80-an orang dalam satu angkatan, jumlah mahasiswinya hanya delapan.
“Menurut para perempuan di angkatan, termasuk saya, Jokowi termasuk yang mahasiswa yang alim. Ketika mahasiswa yang lain kadang menggoda cewek, dia tidak ikutan,” ujarnya saat dihubungi Mojok, Rabu (12/10/2022).
Selain itu, para mahasiswa sering meminjam catatan dari mahasiswa yang dianggap rajin. Namun menurut Adriana, Jokowi punya catatan yang lengkap dan rapi. Sehingga ia tak pernah meminjam catatan milik kawannya.
Mengenai catatan kuliah yang begitu lengkap juga dibenarkan oleh Damianus Jaka Santosa yang juga kawan seangkatan Jokowi di UGM. Pria yang akrab disapa Joksan itu, saat diwawancari Mojok sebelumnya, mengaku kalau dulu sering meminjam catatan milik orang nomor satu di Indonesia ini.
Selanjutnya, Adriana juga ingat bahwa mantan Walikota Solo itu merupakan sosok yang begitu gandrung dengan kegiatan alam. Jokowi sering ikut kegiatan pendakian gunung bersama Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Silvagama FKT UGM.
Jokowi diwisuda dari UGM pada tahun 1985 setelah menyelesaikan skripsi berjudul “Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta”. Sedangkan Adriana, baru lulus setahun setelahnya. Keduanya punya peminatan studi yang berbeda. Jokowi mengambil Teknologi Hasil Hutan sedangkan Adriana Budidaya Hutan atau Silvikultur.
“Saya lebih lambat setahun karena penelitian banyak di lapangan. Teman-teman seangkatan lulus di antara tahun 1984,1985, dan 1986,” terang perempuan asli Jogja ini.
Selepas lulus, Jokowi juga masih sering berinteraksi dengan kawan. Ia juga hadir pada momen-momen reuni. Saat masih menjabat sebagai Walikota Solo, ia pernah mengadakan syawalan di kediamannya.
Setelah menjadi Presiden RI, ia juga sempat mengundang teman seangkatan, termasuk Adriana, ke Istana Negara. Angkatan kuliah mereka dinamai “Spirit 80”.
“Saya pernah diundang ke istana. Dia tidak melupakan teman-teman. Meladeni dan terasa tidak ada jarak dengan kami,” ujar perempuan kelahiran 1962 ini.
Ketika isu ijazah palsu kembali menyerang Jokowi, Adriana mengaku merasa sedih. Ia menyayangkan hal seperti ini terjadi terus menerus sejak temannya itu duduk di bangku wali kota hingga sekarang.
“Gemas tentu ya. Kebetulan ketika ada isu ini, saya dijapri banyak sekali orang. Mulai dari teman sma dan kenalan lain. Mereka pada bertanya karena saya temang seangkatan Jokowi dan masih aktif di Fakultas Kehutanan,” paparnya.
“Dia itu alim orangnya. Saat masih kuliah sering pulang ke Solo juga untuk bantu bapaknya yang waktu itu sedang merintis usaha mebel,” pungkasnya.
Reporter: Hammam Izzudin
Editor: Purnawan Setyo Adi