Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Hukum

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Stadion Mandala Krida, Sultan Persilakan Proses Hukum

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
22 Juli 2022
A A
korupsi mandala krida mojok.co

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menyampaikan komentarnya terkait penetapan Edy Wahyudi sebagai tersangka kasus Mandala Krida di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (21/07/2022) malam.(yvesta ayu/mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Setelah mantan Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menetapkan tersangka baru. Kali ini tiga tersangka dugaan korupsi pekerjaan pembangunan Stadion Mandala Krida pada Pemda DIY diumumkan di Jakarta, Kamis (21/07/2022) petang.

Ketiga tersangka tersebut adalah mantan PNS dan selaku Kepala Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY sekaligus menjabat PPK (Pejabat Pembuat Komitmen), Edy Wahyudi (EW).

Lalu, Direktur Utama PT. Arsigraphi (AG), Sugiharto (SGH) serta Direktur Utama PT. Permata Nirwana Nusantara (PNN) sekaligus Direktur PT. Duta Mas Indah (DMI), Heri Sukamto (HS).

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam konferensi pers di gedung KPK Merah Putih, Jakarta Selatan, Kamis (21/7/2022) mengungkapkan Edy dan Sugiharto langsung ditahan untuk 20 hari pertama pasca penetapan status tersangka. Edy ditahan di Rumah Tahanan KPK kavling C1 Gedung ACLC dan Sugiharto ditahan di Rutan KPK cabang Pomdam Jaya Guntur. Namun KPK belum menahan Heri karena dia tidak hadir dalam pemanggilan.

Ketiganya disebut merugikan negara hingga Rp 31,7 miliar. Kasus tersebut bermula pada 2012 dengan anggaran senilai Rp 135 Miliar yang kemudian dilakukan mark up sejumlah item pekerjaan dan disetujui Edy Wahyudi.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X pun menyampaikan komentarnya terkait penetapan tersangka tersebut. Ditemui di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (21/07/2022) malam, Sultan tidak mempermasalahkan tindakan KPK dalam penangkapan Edy.

“Bagi saya nggak ada masalah ya [penetapan Edy Wahyudi sebagai tersangka],” tandasnya.

Menurut Sultan, pihaknya tidak akan memberikan bantuan hukum pada Edy dalam kasus tersebut. Kebijakan yang sama juga berlaku pada Haryadi Suyuti saat Haryadi tertangkap tangan dalam dugaan kasus Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Royal Kedaton pada 2 Juni 2022 lalu.

Sebab keduanya sudah melanggar komitmen sebagai pejabat daerah. Padahal mereka sudah menandatangani pakta integritas.

“Saya tidak akan membantu [bantuan hukum]. Kalau [edy] melakukan tindakan [korupsi] yang melanggar sumpahnya sendiri,” ungkapnya.

Sultan pun mendukung KPK untuk melakukan proses hukum pada Edy Sultan. KPK yang berwenang membuktikan benar tidaknya dugaan kasus karupsi yang dilakukan Edy bersama dua pengusaha lainnya.

Sebab Sultan mengaku kesulitan dalam mengantisipasi tindakan-tindakan penyelewengan anggaran oleh ASN. Apalagi bila mereka benar-benar berniat melakukan korupsi.

“Nek sing duwe karep (kalau yang punya keinginan-red) [korupsi] ki yo susah dingerteni (dimengerti-red), gimana akan bisa[dilarang]. Sehingga kan sistem pertanggungjawabannya sudah berproses. Kalau mau yang punya karep kan lebih limpat (nekat-red) daripada orang yang ngawasi,” paparnya.

Dalam kasus korupsi Stadion Mandala Krida, Edy Wahyudi selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sekaligus Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) diduga secara sepihak menunjuk langsung Sugiharto untuk menyusun tahapan nilai anggaran proyek renovasi Mandala Krida.

Iklan

Edy Wahyudi selaku PPK pada BPO di Dispora Provinsi DIY diduga secara sepihak menunjuk langsung PT AG dengan Sugiharto selaku Direktur Utama untuk menyusun tahapan perencanaan pengadaan renovasi Stadion Mandala Krida.

Dalam anggaran itu, renovasi jangka lima tahun membutuhkan anggaran senilai Rp 135 miliar. Dalam anggaran itu, Sugiharto diduga melakukan mark up pada sejumlah item pekerjaan, tapi hal itu tetap disetujui oleh Edy Wahyudi.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Sambangi Sultan, KPK Pastikan Kembangkan Kasus Haryadi Suyuti

Terakhir diperbarui pada 22 Juli 2022 oleh

Tags: korupsiKPKmandala kridaPemda DIY
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO
Ragam

Budaya Korupsi di Indonesia Mengakar karena Warga “Belajar” dari Pemerintahnya

16 September 2025
nadiem makarim, pendidikan indonesia, revolusi 4.0.MOJOK.CO
Aktual

Kasus Nadiem Makarim Menunjukkan Kalau Lembaga Pendidikan Sudah Jadi “Inkubator Koruptor”

8 September 2025
Nikmatnya Jadi Tukang Parkir di Jogja, Dapat Cuan Besar (Pixabay)
Pojokan

Iseng Jadi Tukang Parkir di Jogja Saat Pertandingan PSIM Jogja, Kerja Enteng Cuma Beberapa Jam Dapat Cuan lebih dari UMR Buat Jajan dan Beli Rokok Enak

14 Juli 2025
Dear, Prabowo: Koruptor Itu Dikasih Efek Jera, Bukan Malah Diampuni.MOJOK.CO
Aktual

Dear, Prabowo: Koruptor Itu Dikasih Efek Jera, Bukan Malah Diampuni

2 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.