Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Hiburan

Tentang ‘Golden Hour’, Waktu Tersyahdu Nonton Prambanan Jazz

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
3 Juli 2022
A A
prambanan jazz mojok.co

Tulus saat beraksi di Prambanan Jazz 2022. (Dok. PJF 2022)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Hari terakhir Prambanan Jazz Festival (PJF) 2022 sangat ramai. Penonton memadati sudut-sudut tempat duduk yang tersedia. Antusiasme penonton sangat tinggi. Setelah dua tahun, akhirnya bisa kembali merasakan festival musik di ruang terbuka.

Minggu (3/7/2022), di depan panggung, grup band Sore yang datang sedikit terlambat mulai menyanyikan tembang “Rosa” sebagai pembuka. Penonton mulai ikut terbawa suasana, ketika lagu kedua berjudul “R14” bergema. Disusul “No Fruits for Today” yang membuat tepuk tangan meriah terdengar usai lagu rampung dinyanyikan.

Sore Band berhasil membuat senja di Prambanan—waktu yang dianggap sebagai momen terbaik PJF—terasa begitu syahdu. Band yang digawangi Ade Firza dkk membawakan lima lagu terbaiknya.

Saat lagu “Ssstt” dilantunkan, matahari semakin condong ke barat. Semburat senja yang bersinar di antara kokohnya candi nampak jelas di belakang panggung sepanjang 30 meter ini. Momen ini lah yang disebut Andien, saat konferensi pers Kamis (30/6/2022) lalu sebagai golden hour-nya Prambanan Jazz Festival.

“Auranya magis banget,” kata Andien dengan antusias.

Pada PJF kali ini, Andien kebagian tampil di hari pertama saat gelap mulai datang. Namun pelantun lagu Gemintang ini tak pernah lupa momen saat ia bisa menyanyikan lagu ketika senja di PJF 2019 lalu.

Senada dengan Andien, CEO PJF, Anas Asrul Alimi juga berkata bahwa inilah momen paling khas yang sayang dilewatkan jika hadir ke festival musik tahunan di Candi Prambanan ini.

Anas bahkan berujar bahwa untuk menentukan penampilan di sore hari, panitia berdebat cukup lama. Terutama bagian tim kreatif mereka.

Namun ada pengalaman lucu dan perdebatan tentang golden hour ini. Hal itu terjadi kala Anas mendapat banyak sekali pesan di Instagram yang protes karena Tulus, salah satu guest star paling dinanti di PJF 2022, ditempatkan di sore hari.

“Tulus kan memang belum pernah tampil sore selama di PJF. Tahun 2022 ini padahal kan Tulus tampil dua kali. Hari kedua tampil sore dan hari ketiga di malam,” katanya sembari tertawa pada rekan media.

View this post on Instagram

A post shared by PRAMBANAN JAZZ (@prambananjazz)

Mojok lantas penasaran dengan momen terbaik versi para penonton yang hadir di hari terakhir PJF 2022 ini. Apakah mereka senang dengan kesyahduan sore hari atau malah lebih suka keseruan yang makin memuncak di malam hari.

Pertama saya menjumpai Michael John (30). Pria asli Papua yang kini tinggal di Kediri ini berada di deretan kursi belakang seat hanoman. Ia dengan yakin bilang bahwa sore merupakan golden hour PJF. John sebelumnya juga hadir di PJF 2019, menurutnya senja dan nuansa Jogja di acara ini selalu ngangenin.

Iklan

“Apalagi saya ketemu istri saya juga di Prambanan Jazz, tahun 2019. Sore-sore juga,” katanya tersenyum, sembari melirik wanita yang duduk di sampingnya.

Sang wanita, yang merupakan istri Michael tersenyum malu. Michael lalu kembali menyahut, bilang kalau istrinya memang pemalu.

Tak jauh dari tempat Michael berada, saya menjumpai Adimas Fahmi. Pria asal Klaten ini juga punya pendapat serupa. Waktu sore baginya momen terbaik nonton PFJ.

“Kalau malam mah enaknya yang joget-joget. Kalau yang khas di Prambanan Jazz, dengan musik yang jazzy dan pemandangan yang bagus, ya di sore hari,” ucapnya.

Selain kedua pria tadi, saya juga berbincang dengan Tara (20) yang sudah sudah dua edisi mendatangi Prambanan Jazz. Bagi perempuan asal Jogja ini, momen sore juga menjadi yang paling terkenang di festival ini.

“Apa ya, mungkin karena pencahayaan alaminya, alias senja-nya ini yang bikin terasa khas sekali,” katanya.

Ternyata, beberapa penonton yang Mojok jumpai mengakui bahwa golden hour PJF adalah ketika sore menjelang tenggelamnya matahari. Tentu, ini hanya sebagian kecil dari ribuan suara yang ada dan memadati arena.

Hari Minggu ini, PJF 2022 resmi diakhiri. Delapan musisi bergantian menghibur para penonton. Penampilan pertama dibuka oleh Remaja Senyum, dilanjut Rangkai, Sore, Fiersa Besari, Mus Mujiono x Deddy Dukun x Everyday Band, Trio Lestari, Kahitna, dan diakhiri oleh Tulus. Saatnya ucapkan, sampai jumpa di golden hour Prambanan Jazz edisi selanjutnya.

Reporter: Hammam Izzudin
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Asyiknya Nonton Konser Sambil Duduk di Prambanan Jazz 2022

Terakhir diperbarui pada 3 Juli 2022 oleh

Tags: Musikmusik jazzPrambanan Jazz
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

down for life.MOJOK.CO
Panggung

“Wall of Love”, Merayakan Lebaran Metal dengan Berpelukan di Tengah Moshpit Down For Life

25 November 2025
pabrik semen, pracimantoro, wonogiri.MOJOK.CO
Aktual

Dari Panggung Rock in Solo untuk Pegunungan Sewu: Suara Musik Keras Menolak Pabrik Semen Pracimantoro

4 November 2025
captain jack.MOJOK.CO
Panggung

Captain Jack: Antara Debu, Air Mata, dan Anthem Masa Muda

19 September 2025
Kukuh Prasetya: Merangkai Nada dari Hidup yang Biasa-Biasa Saja
Video

Kukuh Kudamai Pencipta Lagu Mendung Tanpo Udan Berbagi Perjalanan Hidupnya Menjadi Aktor dan Musisi

24 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.