MOJOK.CO – Band rock legendaris Deep Purple nggak ada matinya. Penantian penonton selama 48 tahun untuk menyaksikan band ini terbayar lunas. Apalagi band pembukanya Soneta dan Godbless. Istimewa!
Grup band rock asal Inggris, Deep Purple berhasil mengguncang Kota Solo. Ini berkat penampilan memukaunya dalam konser bertajuk “Deep Purple World Tour 2023” yang diselenggarakan oleh Rajawali dan Bank Jateng di Edutorium UMS, Jumat (10/3/2023) malam.
Sekitar 6.000 penonton yang hadir hanyut menyaksikan penampilan Ian Gillan dan kawan-kawan tersebut. Sebagai informasi, konser ini merupakan pertama kalinya band ini kembali ke Indonesia setelah 48 tahun.
Seperti diketahui, Deep Purple pertama kali—dan menjadi yang terakhir—menggelar konser di Indonesia pada 1975 lalu di Jakarta. Saat itu, Godbless tampil sebagai band pembuka.
Pada konser malam tadi, hits andalan dari album Machine Head (1972) berjudul “Highway Star” tampil sebagai pembuka penampilan mereka.
Gebukan drum Ian Paice dan petikan bass Roger Glover, yang khas di awal lagu, langsung mengehentak penonton. Tak lama, giliran Simon McBride yang lanjut dengan riff tajamnya dan diikuti irama merdu synth piano Don Airey. Saat suara vokal Gillan memasuki awal lagu, penonton langsung menyambar dan sing along.
Konser ini begitu meriah, banyak kejutan juga dihadirkan. Lantas, apa saja fakta menarik di balik konser megah tersebut. Berikut ini Mojok telah merangkumnya.
#1 Dibuka Rhoma Irama!
Raja Dangdut Rhoma Irama secara mengejutkan tampil sebagai pembuka konser musik Deep Purple yang bertajuk “Deep Purple World Tour 2023” tersebut. Bersama grup musik Soneta, penampilan ini pun cukup mengagetkan penonton yang hadir, mengingat tak ada pengumuman sebelumnya bahwa ia akan tampil.
“Selamat malam. Senang bisa hadir di panggung ini membuka konser Deep Purple, salah satu idola bermusik saya,” seru Rhoma Irama dari atas panggung.
Seperti pernah diakuinya, Deep Purple memang menjadi band kiblat bermusik Rhoma Irama. “Rockdut”, musik yang ia cetuskan, perpaduan musik melayu dengan gaya rock ala band asal Amerika itu.
Tampil selama kurang lebih sejam, Rhoma tampil secara enerjik membawakan hits-hits dangdut lamanya, dengan suara yang masih lantang. Di antaranya “Gali Lobang”, “Badai Fitnah”, dan “Hari Berbangkit”, yang ia tampilkan justru secara cadas.
#2 Godbless ulang kisah lima dekade silam
Sebelumnya, telah diumumkan bahwa Godbless akan menjadi pembuka konser Deep Purple. Band senior yang digawangi Ahmad Albar ini memang menjadi satu-satunya grup musik yang membuka konser Deep Purple di Jakarta pada 1975 silam.
“Terima kasih, Solo. Malam yang berbahagia bagi saya, dan Anda semua yang akan menyaksikan idola kita semua. Hidup Deep Purple!,” teriak sang vokalis, Ahmad Albar, dari atas panggung.
Lagu-lagu andalan, seperti “Kehidupan” yang menjadi pembuka, “Panggung Sandiwara”, “Rumah Kita” dan penutup “Semut Hitam”, dibawakan secara enerjik—meski usia para personel sudah tak muda lagi. Para penonton pun sing along sepanjang satu jam penampilan Godbless.
Godbless, yang kembali satu panggung dengan Deep Purple setelah 48 tahun, seolah mengulang kisah lama. Meskipun, untuk formasi saat ini, hanya Ahmad Albar dan Donny Fattah (bass) yang masih tersisa sebagai veteran konser 1975.
Ini juga sekaligus jadi kado yang manis bagi ulang tahun ke-50 Godbless.
#3 Dihadiri Jokowi dan Ganjar
Beberapa pejabat negara juga terlihat hadir menyaksikan konser tersebut. Berdasarkan pantauan, Presiden Jokowi, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Walikota Solo Gibran Rakabuming, terlihat duduk mesra berdampingan di kursi VVIP.
Pada pertengahan penampilannya, Godbless juga sempat menyapa tiga figur tersebut.
“Suatu kehormatan bisa tampil di atas panggung ini di hadapan Anda. Tak lupa pula saya ucapkan selamat datang kepada Bapak Jokowi, Bapak Ganjar, dan Mas Gibran,” kata Ahmad Albar, sambil menunjuk arah tempat duduk ketiga figur, yang diikuti sorakan riuh penonton.
Di akhir acara, ketiga tokoh ini langsung dikerubungi penonton. Ganjar terlihat masih menyempatkan foto bersama beberapa penonton yang hadir.
#4 Penantian 30 tahun dua fans sejati
Suasana suka-ria sekaligus emosional banyak penonton rasakan. Mereka adalah Yudhi (66 tahun) dan Arifin alias Gombloh (67) tahun.
Keduanya terlihat begitu hanyut saat menyaksikan aksi panggung Godbless. Secara enerjik, mereka masih sing along meski usia tak muda lagi.
Kedua lelaki asal Batu, Malang, ini mengaku sebagai fans berat Godbless dan Deep Purple. Kendati demikian, ini adalah kali pertama mereka menyaksikan Deep Purple secara langsung.
“Saat itu, 1975, kami masih SMP. Masih bandel-bandelnya, masih bergelora gandrungin musik rock. Tapi saat itu belum boleh nonton konser,” kata Arifin, bercerita dengan begitu menggebu-gebu.
“Deep Purple, sejak era MK II (tahun 1975) sampai Gillan yang sekarang (MK IX, formasi saat ini) masih mengikuti. Hafal lagu-lagunya, semuanya,” tambahnya.
Sementara Yudhi, mengaku sangat bahagia dapat menyaksikan Deep Purple secara langsung. Kata dia, ini adalah kesempatan langka, sulit untuk mengulanginya, dan belum tentu sekali seumur hidup.
“Deep Purple jarang ke Indonesia. Umur kita dan mereka, tidak ada yang tahu. Belum tentu, lho, kesempatan seperti ini bakal datang dua kali,” tuturnya.
#5 Don Airey Mainkan Indonesia Raya
Ian Gillan dan kawan-kawan tampil selama 1 jam 45 menit dalam konser tersebut. Mereka membuka penampilannya dengan “Highway Star” yang langsung menghentak penonton. Sekitar 16 lagu mereka mainkan.
Namun, yang menarik, di pertengahan aksi panggung tersebut, sang keyboardist Don Airey memainkan lagu “Indonesia Raya”. Lagu Nasional ini ia mainkan saat tengah unjuk solo keyboard yang begitu memukau.
Para penonton pun secara bersama-sama langsung menyanyikan lagu “Indonesia Raya”. Tepuk tangan dan pujian penonton juga tak terbendung.
Reporter: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi