Choipan Oey dari Pontianak
Salah satu tenan yang ramai dikunjungi adalah Choipan Oey. Pada Rabu sore (2/8/2023), terpantau sempat ada 20 orang yang mengantre kudapan khas Kalimantan Barat ini. Bahkan, ada pasangan yang memilih untuk mundur dan berkeliling ke lain tempat setelah menyaksikan animo pengunjung yang begitu tingginya terhadap kudapan tionghoa ini.
Kata ‘choipan’ sendiri berasal dari bahasa Hakka yang berarti ‘kue sayur’. Memang, di Pasar Kangen 2023, Choipan Oey mengisi kuenya dengan bengkoang yang kemudian dicampur ebi. Selain isian, yang membuat choipan unik adalah kulitnya yang transparan seperti halnya dimsum jenis hakau. Kulit tipis ini berbahan tepung beras dan tapioka yang kemudian adonannya digilas sampai tipis.
Bila biasanya choipan Pontianak hanya dikukus, di Pasar Kangen mereka juga menggorengnya di atas teflon dengan minyak sedikit dan api kecil. Digoreng sebentar sampai terlihat kriuk bagian pinggir yang ditekan seperti kue pastel, choipan lalu ditiriskan dan diberi saus pedas-asam sesuai selera.
Segarnya Es Kuwut Bali
Salah satu dagangan minuman yang selalu dipadati pembeli adalah Es Dawet Jembatan Butuh. Lalu, selain Es Dawet Jembatan Butuh, bila kalian sedang butuh yang segarnya plong, tidak berminyak macam dawet dan minuman berbahan santan lainnya, es kuwut Bali bisa jadi pilihan. Dedi Agustian, penjualnya, mengiyakan bahwa kesegaran yang jadi keunggulan dagangannya.
“Pertama kali mencicipi saat diminta bos menjual es kuwut, langsung cocok di tenggorokan,” kata Dedi yang memang bukan asli Bali ini.
Dedi dan tim sebenarnya sudah pernah berdagang Pasar Kangen sejak tahun lalu; mereka menjajakan mendoan. “Sepengamatan kami, belum ada yang menjual tahun lalu,” tutur Dedi tentang alasan lain menjual minuman berbahan dasar air kelapa muda ini. Memang benar, pada gelaran tahun ini, hanya mereka yang menawarkan es kuwut Bali.
“Paling laris jelas yang ditambah sirup melon,” katanya tentang produk unggulannya. Di samping rasa melon, mereka juga menyediakan rasa mangga, lemon, dan cocopandan. Meski mengaku laris, Dedi merasa dagangannya belum sempurna. “Mestinya ada parutan kelapa muda, namun saat ini belum ada,” ujarnya, sembari meminta doa bisa tambah laris dan membikin esnya makin sempurna.
Penulis: Ardhias Nauvaly
Editor: Iradat Ungkai
BACA JUGA Alasan Bus Cebong Jaya Masih Menguasai Jalur Wonosobo-Purwokerto Meski Diterpa Banyak Keluhan
Cek berita dan artikel lainnya di Google News