MOJOK.CO – Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir mengatakan Muktamar Muhammadiyah ke-48 akan digelar di Solo pada 19-20 November mendatang akan bebas dari berbagai intervensi kepentingan. Proses untuk menentukan 13 calon ketua PP Muhammadiyah telah dilakukan sejak dua tahun silam sehingga tidak memungkinkan ada tambahan calon di tengah jalan.
“Proses ini sudah berjenjang. Jadi tidak memungkinkan ada intervensi dari luar, dalam, termasuk luar angkasa,” ujar Haedar dalam konferensi pers jelang Muktamar di Kantor PP Muhammadiyah Jalan Cik Di Tiro Yogyakarta, Rabu (16/11/2022).
Haedar menjelaskan bahwa pada sidang tanwir yang akan digelar 18 November mendatang, 39 calon ketua umum akan diputuskan. Nama-nama itu sudah melalui proses seleksi sejak Tanwir tahun 2020 silam.
“Selanjutnya pada sidang Muktamar 19 November, 39 nama itu akan dikerucutkan menjadi 13 formatur sekaligus ketua PP Muhammadiyah,” paparnya.
Selanjutnya, dari tiga belas formatur akan dipilih satu sosok yang akan menjadi ketua umum. Hal itu akan dilakukan dalam sidang pleno pada 20 November.
Haedar bersyukur karena proses menuju gelaran muktamar kali ini bisa berjalan efisien karena pemanfaatan teknologi yang matang. Proses sidang membahas materi telah dilakukan pada 5-6 November lalu dengan sistem terpadu daring dan luring.
Jeda waktu antara sidang pembahasan materi itu, menurut Haedar, memberikan waktu bagi PP Muhammadiyah untuk merespons berbagai masukan dan kritik. Setidaknya ada beberapa hal yang menjadi fokus materi yakni risalah islam berkemajuan, perempuan berkemajuan, dan kemanusiaan yang universal.
Terlepas hasil Muktamar nanti, Haedar menegaskan bahwa fokus Muhammadiyah dalam lima tahun ke depan adalah membangun center of excellent di aspek pendidikan, kesehatan, hingga pelayanan sosial. Hal itu dilakukan dalam skala nasional dan internasional. Muhammadiyah berkomitmen untuk melakukan usaha baru yang lebih progresif.
“Misalnya kemarin kami sudah membangun instansi pendidikan di Malaysia dan Melbourne, nanti akan dikembangkan lebih lagi,” ujar Haedar.
Sementara itu, Muktamar Aisyiah juga akan merapkan sistem yang serupa. Ketua PP Aisyiah, Soimah menjelaskan bahwa di anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/RT) organisasi sayap perempuan Muhammadiyah ini, akan ada 39 calon formatur yang juga akan dikerucutkan menjadi 13 terpilih.
Sekretaris PP Aisyiah, Dr Tri Hastuti menjelaskan bahwa literasi nasional jadi salah satu isu besar yang akan menjadi perhatian dalam Muktamar kali ini. Ia menjelaskan berdasarkan sejumlah riset, tingkat literasi di Indonesia masih rendah.
“Oleh karena itu Aisyiah memandang isu pendidikan kaitannya dengan literasi jadi isu yang besar,” tegasnya.
Reporter: Hammam Izzudin
Editor: Purnawan Setyo Adi