MOJOK.CO – Gojek, layanan on-demand service terdepan di Indonesia, kerjasama secara resmi dengan pemerintah daerah Kabupaten Sleman untuk pengembangan UMKM dan ekonomi digital. Gojek akan melakukan pembinaan dan pengembangan komunitas UMKM di Kabupaten Sleman.
Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo dan Strategic Regional Head Gojek Central West Java, Farid Isnawan di Pujasera Denggung Kabupaten Sleman, Selasa (12/12/2023).
Melalui kerjasama ini, Gojek akan melakukan pembinaan dan pengembangan komunitas usaha mikro, kecil, dan menengah di Kabupaten Sleman. Dukungan itu melalui pelatihan, fasilitas pemasaran, dan promosi potensi unggulan daerah. Gojek juga turut memberikan pelatihan dan memberikan kemudahan akses pendaftaran warga Kabupaten Sleman untuk menjadi mitra usaha mikro, kecil, dan menengah di aplikasi GoFood.
Bupati Kabupaten Sleman, Kustini Sri Purnomo dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya atas kerjasama yang terjalin antara kedua belah pihak.
“Inisiatif dan inovasi yang dilakukan oleh Dinas Pemerintah Kabupaten Sleman bersama dengan Gojek ini tentu sangat bermanfaat. Inovasi ini tak hanya semakin memudahkan para UMKM untuk dapat go-online, tapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk memperluas pasar dengan memanfaatkan teknologi Gojek,” katanya dalam siaran pers yang Mojok terima, Rabu (13/12/2023)
Langkah strategis Gojek di Kabupaten Sleman dan DIY
Area Head Gojek Yogyakarta, Arfiansyah Arfi menyampaikan bahwa kerjasama Pemerintah Kabupaten Sleman ini adalah sebuah langkah strategis bagi Gojek di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
“Tentu kami sangat berterima kasih dengan kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman. Untuk memberikan pembinaan dan pengembangan komunitas UMKM melalui pelatihan, fasilitas pemasaran, dan promosi potensi unggulan daerah,” ujar Arfi.
Lebih lanjut ia mengatakan, hal Ini sejalan dengan tiga pilar dasar dari Gojek, yaitu Speed, Innovation dan Social Impact. Kerjasama ini, saya kira mencakup ketiganya. Speed, membuat proses Go-digital bagi para UMKM semakin cepat.
Innovation, karena hal ini adalah sebuah hal baru bagi UMKM yang selama ini belum Go-digital, dan terakhir, Social Impact. “Karena kami ikut mendorong pertumbuhan UMKM di Kabupaten Sleman dengan membantu mereka untuk menjangkau pasar yang lebih luas,” kata Arfi.
Kerjasama Gojek dengan Pemkab Sleman ini harapannya dapat membantu UMKM untuk terus bertumbuh pasca-pandemi Covid-19. Berdasarkan Pendalaman dari kajian LPEM FEB UI pada Maret lalu mengenai dampak ekosistem GoTo pada perekonomian nasional.
Belanja konsumen Indonesia untuk platform digital seperti layanan on-demand dan belanja online tetap stabil atau meningkat, seiring dengan pelonggaran aktivitas fisik dan ekonomi di tahun 2022. Hal tersebut menandakan pergeseran perilaku konsumen dari masa pra-pandemi.
Pandemi dorong perubahan tren belanja konsumen
Chaikal Nuryakin, Ph.D., Kepala LPEM FEB UI, mengatakan, “Studi ini penting guna memahami kebiasaan dan tren belanja konsumen sebelum dan sesudah pandemi. Di satu sisi, pandemi memaksa adopsi digital commerce yang lebih cepat yang bertahan setelah pandemi. Di sisi lain, pelonggaran peraturan mengenai pembatasan sosial juga mempengaruhi kebiasaan belanja konsumen kembali ke kanal offline.
Selebihnya, studi ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi peluang di masa depan seiring bertumbuhnya ekonomi digital Indonesia. GoTo merupakan objek penelitian yang menarik karena memiliki ekosistem terbesar di Indonesia. Lebih lanjut, berdasarkan riset kami sebelumnya, GoTo memberikan nilai tambah sekitar 1,8−2,2% pada pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia sepanjang tahun 2022.”
“Saat pandemi konsumen telah terbiasa dengan kenyamanan yang ditawarkan layanan on−demand dan belanja online. Para mitra usaha juga terus berinovasi di masa pemulihan pasca-pandemi. Sehingga tidak heran bila konsumen terus memanfaatkan layanan−layanan tersebut saat pembatasan fisik dilonggarkan,” ujarnya.
LPEM FEB UI memperkirakan bahwa Grup GoTo memberikan nilai tambah Rp349−428 triliun terhadap perekonomian nasional. Setara dengan 1,8−2,2% pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2022.
BACA JUGA Gojek Luncurkan Jaket Baru, Usung Semangat Gotong Royong di Hari Pahlawan