MOJOK.CO – Indonesia secara geografis berada di tiga lempeng besar yang rawan terjadi gempa bumi. Untuk melindungimu saat terjadi gempa bumi berikut ini yang harus segera dilakukan.
Gempa Bumi berkekuatan 5,6 Magnitudo melanda kawasan Cianjur, Jawa Barat. Peristiwa ini menyebabkan kerusakan gedung, longsor, dan menelan banyak korban jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) mengumumkan, saat ini korban meninggal menjadi 268 orang.
“Korban meninggal dunia 286 jiwa, yang sudah teridentifikasi sebanyak 122 jenazah, masih ada korban hilang sejumlah 151 orang masih dalam proses pencarian,” kata Kepala BNPB, Suharyanto dikutip dari laman resmi BNPB.go.id.
Data BNPB juga menginfokan ada 1.083 orang mengalami luka-luka, sedang 58.362 orang mengungsi. Kerusakan insfrastruktur yang dialami sebanyak 22.198 unit. Pemerintah menghimbau warga untuk waspada gempa susulan, karena kondisi yang masih rawan.
Diketahui, Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap gempa bumi. Letak geografis Indonesia berada di antara tiga lempeng besar dunia yang masih aktif yaitu, Indonesia-Australia, Pasifik, dan Eurasia.
korban jiwa seringkali muncul karena tertimpa puing-puing bangunan atau terjebak dalam gedung tinggi. Mereka tidak segera mendapat akses keluar ke area terbuka setelah gempa bumi terjadi. Hal ini juga disampaikan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, “sebenarnya gempa tidak membunuh dan melukai. Justru, bangunanlah yang membunuh dan melukai manusia,” seperti dikutip dari laman resmi BMKG.
Oleh karena itu, perlu dilakukan mitigasi jika terjadi gempa bumi khususnya ketika berada di dalam gedung tinggi. Mojok telah merangkum dari berbagai sumber, cara menyelamatkan diri dari gempa bumi saat berada di dalam gedung tinggi. Berikut ini caranya.
Hindari benda/bangunan mudah pecah dan roboh
Goncangan gempa bumi mengakibatkan benda-benda dan bangunan di sekitar terjatuh, sehingga sangat rawan untuk melukai dan menimpa tubuh kita. Maka, saat terjadi goncangan hindari perabot dan bangunan yang riskan untuk melukai, seperti kaca, almari, atau bangunan dengan kondisi sudah rapuh. Pada bagian ini, usahakan untuk tetap melindungi kepala selama goncangan berlangsung, untuk mengantisipasi tertimpa benda yang tak terduga.
Sembunyi di bawah meja
Jika belum memungkinkan untuk keluar dari area gedung tinggi, cari tempat perlindungan terdekat seperti di bawah meja atau perabot yang kokoh. Ini menjadi perlindungan sementara yang bisa dilakukan, karena memang disarankan untuk tidak keluar gedung sebelum guncangan benar-benar berhenti. Namun, jangan sekali-kali berlindung pada ruangan sempit karena hanya akan mempersulit akses keluar nantinya.
Jangan gunakan lift
Semua orang terdesak segera ingin keluar gedung. Tapi, jangan sekali-kali menggunakan lift untuk keluar gedung. Lift menggunakan listrik dalam operasionalnya, dikhawatirkan saat gempa bumi aliran listrik padam. Sehingga, rawan terjebak di dalam lift yang justru semakin memperkeruh suasana.
Lebih baik menggunakan tangga darurat. Namun, perlu diingat juga ketika menggunakan tangga darurat, tidak boleh dalam keadaan panik dan kapasitas tangga tidak boleh terlalu berdesak-desakkan, karena bisa saling melukai.
Berdiri di titik kumpul
Saat berhasil keluar dari gedung segera untuk berdiri di titik kumpul. Setiap gedung biasanya mempunyai penanda titik kumpul, yang mana menjadi kawasan aman untuk berkumpul dengan orang-orang. Di luar gedung, tetap hindari bangunan yang rawan roboh, serta kendaraan bermotor untuk antisipasi adanya kebakaran.
Penulis: Mutiara Tyas Kingkin
Editor: Purnawan Setyo Adi