MOJOK.CO – Terminal Giwangan Yogyakarta mengalami penyesuaian revitalisasi. Rencana membangun gedung terminal baru berubah menjadi meremajakan gedung yang sudah ada saat ini.
“Perkembangan terakhir, ada penyesuaian rencana revitalisasi terminal oleh kementerian. Sekarang masih menunggu berbagai proses administrasi yang dibutuhkan dengan Pemerintah Kota Yogyakarta,” kata Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta Bekti Zunanta di Yogyakarta, Selasa (2/8/2022).
Awalnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana membangun gedung terminal baru di lahan kosong yang masih ada di kawasan Terminal Giwangan Yogyakarta. Rencana tersebut sudah dilengkapi dengan Detail Engineering Design (DED). Kemenhub juga sudah mengalokasikan dana hingga Rp 80 miliar untuk rencana itu.
Akan tetapi, rencana pembangunan gedung terminal baru itu berubah setelah Kemenhub mengadakan kunjungan. Gedung terminal yang sudah ada saat ini dinilai masih dalam kondisi yang baik, termasuk konstruksi bangunannya. Oleh karenanya, terminal hanya membutuhkan perbaikan-perbaikan kecil daripada membangun gedung baru.
Adapun penyesuaian rencana revitalisasi itu memerlukan perubahan administrasi pengelolaan ke kementerian. Mengingat, lahan yang digunakan sebagai gedung terminal dikelola oleh Pemkot Yogyakarta.
“Ini yang masih dalam proses,” paparnya. Asal tahu saja, Terminal Giwangan Yogyakarta menempati lahan sekitar 5,8 hektar (ha) dengan lahan gedung terminal sekitar dua ha.
Bekti menambahkan, saat ini belum ada konsep pasti terkait revitalisasi yang akan dilakukan karena memang ada perubahan secara total. Salah satu rencana yang diusulkan adalah memanfaatkan bagian dari lantai dua gedung terminal sebagai Mal Pelayanan Publik (MPP). Akan tetapi, hal itu belum dapat dipastikan realisasinya. Yang jelas, revitalisasi terhadap Terminal Giwangan sangat dibutuhkan untuk kembali menghidupkan terminal sehingga memiliki nilai jual yang meningkat.
“Kalau tidak direvitalisasi, maka kondisinya dapat semakin memburuk dan tidak bernilai jual. Setidaknya, akan ada pendapatan negara bukan pajak setelah nanti direvitalisasi,” katanya.
Mengutip laman resmi dephub.go.id, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kunjungan di akhir Mei 2022 lalu mengungkapkan, bangunan eksisting gedung Terminal Giwangan saat ini sudah cukup megah. Menurutnya, hanya perlu dilakukan renovasi.
“Kita sudah siapkan anggaran untuk bangunan baru, tapi akan kami evaluasi karena bangunannya (eksisting) sudah megah. Kita ingin setiap rupiah yang dikeluarkan, harus menghasilkan layanan yang baik. Kita ingin terminal ini lebih nyaman dan indah,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Budi juga mengomentari mengenai area komersial (kios) di sekitar terminal agar dilakukan pengelolaan yang tegas. Masyarakat nantinya bisa menyewa kios kemudian membayar ke pemerintah sebagai pengelola terminal, bukan ke pihak lain. Sebelumnya, kios-kios yang ada di sekitar terminal dikelola oleh pihak ketiga.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi