Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Ekonomi

Menanti Jalur Kereta Api Bersejarah Semarang–Lasem Aktif Kembali, Dulu Pusat Perdagangan di Pulau Jawa

Kenia Intan oleh Kenia Intan
13 Juli 2023
A A
kereta api semarang-lasem mojok.co

Stasiun Lasem (Oleh Rizal Febri Ardiansyah/Wikipedia)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO– Rencana pengaktifan kembali atau reaktivasi jalur Kereta Api (KA) Semarang-Lasem sempat mencuat beberapa kali. Masyarakat menanti jalur sepanjang 100 kilometer yang sudah puluhan tahun itu hidup kembali karena memudahkan akses mengunjungi Lasem. 

Lasem yang berada di pesisir utara pulau Jawa itu memang memiliki daya tarik. Kecamatan yang terkenal dengan sebutan Little Chinatown itu menyisakan percampuran budaya Jawa, Timur Tengah, Eropa, dan yang paling ketara adalah Tionghoa. Asal tahu saja, saat Indonesia masih bernama Hindia-Belanda, Lasem merupakan pusat perdagangan yang sangat ramai.

Tidak heran pemerintah kemudian menjadikan Lasem sebagai Kota Pusaka yang bertumbuh menjadi kawasan wisata sejarah. Berbagai infrastruktur untuk mempermudah akses menuju Tiongkok Kecil ini pun dipermudah, salah satunya melalui rencana reaktivasi jalur KA Semarang-Lasem. 

Hanya saja, mengaktifkan kembali jalur yang sudah tidak berfungsi sejak 1989 bukanlah perkara mudah. Sebagian besar rel sudah digunakan sebagai bangunana pertokoan atau perumahan. Sempat disebutkan, apabila reaktivasi dilakukan, hanya 30 persen jalur yang menggunakan rel lama. Sementara 70 persen lainnya harus menggunakan jalur baru. 

Sebenarnya jalur KA Semarang-Lasem merupakan bagian dari jalur kereta api yang dibangun oleh Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJSM). Perusahaan Belanda itu bertanggung jawab membangun jalur yang membentang dari Semarang ke arah timur sampai Jatirogo, Tuban, Jawa Timur. 

Pada saat itu akses yang menghubungkan kota pelabuhan Semarang dengan kota-kota di pantai utara Jawa seperti Demak, Kudus, Pati, Juwana, dan Rembang sangat penting. Jalur itu membantu distribusi hasil bumi seperti kopi, kapas, tembakau, tebu, dan kayu jati, maupun hasil laut, misalnya garam dan ikan, dapat diangkut dengan lebih cepat. Selain itu, jalur juga difungsikan untuk mengangkut penumpang. 

Stasiun Lasem bercorak Tionghoa

Tidak hanya rel yang sebagian besar harus ganti, stasiun di Lasem pun perlu banyak perbaikan. Stasiun yang terletak di Kelurahan Dorokandang, Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang itu kini beralih fungsi sebagai lahan parkir tidak resmi. Bangunannya pun tampak tidak terurus. 

Padahal kalau diamati dengan seksama, Stasiun Lasem punya arsitektur bangunan khas China daratan dengan lengkung manis di atapnya. Di beberapa sisi terdapat ornamen-ornamen seperti piring-piring porselen bergambar burung Phoenix, Naga atau Dewa. Stasiun ini mencerminkan akulturasi dan asimilasi budaya Tionghoa dan Jawa yang kental. 

Stasiun Lasem sendiri dibangun pada 1983 hingga 1990 dengan luas mencapai bangunan Stasiun dan Overkappingnya 70 meter persegi diatas tanah seluas 29.930 meter persegi. Pada 1989, Stasiun Lasem terpaksa ditutup karena dianggap tidak efisien. Masa itu merupakan waktu kejayaan bus sehingga tidak sedikit angkutan umum yang melewati lasem. Stasiun Lasem kini ditetapkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya Berdasar UU No 11 tahun 2010. 

Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Nostalgia Kereta Api Lembah Serayu, Penghubung Cilacap-Wonosobo yang Penuh Kenangan

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 13 Juli 2023 oleh

Tags: jalur kereta apikereta apilasemPT KAISemarang
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO
Kilas

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO
Kilas

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO
Kilas

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Wali Kota Semarang uji coba teknologi bola GPS untuk mitigasi banjir Semarang MOJOK.CO
Kilas

Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang

13 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025
Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.