Pembayaran QRIS memang memudahkan. Tidak terbatas pada uang fisik yang ada ada di dompet, transaksi bisa dilakukan selama ada saldo di rekening. Pantas saja kalau pembayaran digital yang dikembangkan oleh Bank Indonesia ini banyak penggunanya.
Tercatat, hingga Semester I 2025, QRIS sudah menjangkau 57 juta pengguna dan 39,3 juta merchant. Adapun total transaksinya sudah menyentuh Rp579 triliun. Angka-angka ini terus bertumbuh dari tahun-tahun sebelumnya.
Akan tetapi, seiring dengan penerapan teknologi baru, persoalan baru pun muncul. Bukan masalah yang besar memang, tapi bikin kesal juga kalau terjadi terus-menerus. Persoalan ini berkaitan dengan tabiat pengguna QRIS yang bikin jengkel saja, sebutlah mereka dengan pengguna QRIS yang tidak peka.
Sedihnya lagi, mereka ini jumlahnya banyak dan dapat kalian temui dengan mudah. Coba saja ke Indomaret terdekat, pom bensin, atau tempat-tempat lain yang menyediakan pembayaran QRIS. Di sana kalian akan menemukan setidaknya satu pengguna QRIS nggak peka dari banyaknya orang yang antre.
Karena sudah merasakan kekesalan ini berkali-kali, saya jadi ingin menuliskan aturan-aturan tidak tertulis ketika membayar menggunakan QRIS. Memang tidak ada hukuman atau sanksi kalau aturan tidak tertulis ini dilanggar. Tapi, sebaiknya, kalian menurutinya kalau tidak ingin jadi musuh bersama dalam sebuah antrean pembayaran.
#1 Periksa koneksi internet kalian
Pembayaran QRIS memerlukan koneksi internet agar transaksi bisa diproses. Masalahnya, tidak semua tempat terjangkau oleh internet. Jangan dulu bicara soal desa-desa terpencil, daerah perkotaan pun kadang susah sinyal internet. Misal, pemukiman padat yang terhimpit gedung-gedung atau basemen.
Itu mengapa, sebelum melakukan pembayaran QRIS, pastikan gadget kalian terkoneksi pada internet secara kuat. Kalau tidak, kalian bisa ribet sendiri. Apalagi kalau dalam antrean panjang, ketidakacuhan kalian bisa merepotkan banyak orang.
#2 Siapkan aplikasi mobile banking atau dompet digital
Setelah memastikan gawai kalian terkoneksi dengan internet, persiapkan aplikasi mobile banking atau dompet digital yang hendak digunakan. Sebab, beberapa mobile banking atau dompet digital mengharuskan penggunanya untuk memasukkan sandi atau pin terlebih dahulu sebelum memindai barcode QR. Mungkin terdengar sepele, tapi ini lumayan membantu memangkas waktu lho.
Baca halaman selanjutnya: #3 Pastikan saldo …












