MOJOK.CO – Ada beberapa Perusahaan Otobus (PO) di Indonesia yang dimiliki mantan TNI. Mereka banting setir menjadi pengusaha bus setelah pensiun dari dinasnya. Siapa saja mereka?
Data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada 2021 mencatat, ada 5.349 perusahaan bus di Indonesia. Jumlah ini bertumbuh dibanding 2020 dan 2019 yang tercatat masing-masing 4.621 dam 3.650. Di antara ribuan perusahaan bus itu, beberapa di antaranya didirikan oleh mantan TNI.
PO Haryanto
PO Haryanto yang berdiri pada 2022 itu dimiliki oleh Haryanto yang merupakan mantan prajurit TNI AD yang berpangkat kopral. Melihat ada peluang bisnis pada bidang transportasi, Haryanto memutuskan pensiun muda sebagai TNI. Dengan begitu tercatat 23 tahun sejak menjadi prajurit AD. Pensiun sebagai TNI Angkatan Darat di Batalyon Artileri Pertahanan Udara RIngan 1/Kostrad, Tangeran, Banten.
Sebelum menjalani bisnis ini, Haryanto memang memiliki pekerjaan sampingan sebagai supir bus. melihat ada peluang di bidang ini, ia memberanikan banting setir sebagai pengusaha. Bisnisnya dimulai dari membeli bus-bus yang dijual murah. Pada saat itu ia hanya utang bank untuk membelinya.
Lambat laun bisnis berkembang hingga saat ini memiliki 250 armada bus. Trayeknya pun berkembang dari Jakarta hingga Madura.
PO Lorena
Bagi kalian yang kerap berpergian menggunakan bus, PO Lorena mungkin sudah tidak asing lagi. PO yang berdiri pada 1970 itu sudah melayani penumpang AKAP dengan lebih dari 500 unit bus di lebih dari 60 kota di Indonesia.
PO Lorena didirikan oleh purnawirawan TNI AD bernama Gusti Terkelin Soerbakti yang pernah bertugas di TNI. Kendati tidak memiliki pengalaman berbisnis, ia memberanikan memulai perusahaan bus.
Rute awal bus ini adalah Jakarta-Bogor dengan mengandalkan dua unit bus Mercedes Benz yang melayani rute antar kota, yaitu Bogor-Jakarta PP. Setelah itu trayek jauh Jakarta-Surabaya PP mulai dibuka. Dilanjutkan dengan kota-kota lain seperti Pulau Jawa, Madura, Bali dan Sumatera.
PO Bimo
PO Bimo yang merupakan bus pariwisata yang berasal di Yogyakarta itu didirikan oleh Subagyo yang merupakan Kepala Staf TNI AD atau KASAD. Terakhir Subagyo mengantongi bintang empat sebelum purna tugas. Jabatan ini terpampang dalam karoseri busnya yang berlogo empat bintang berwarna emas.
PO Bimo yang yang berlokasi di Jalan Wonosari itu awalnya AKDP yang melayani Yogyakarta Wonosari sebelum berubah menjadi bus pariwisata. Saat masih menjadi AKDP, bus non-AC yang mengaspal di Yogyakarta itu hanya menjalankan lima unit bus.
Setelah berubah menjadi bus pariwisata, PO Bimo pernah mengoperasikan hingga 54 unit bus. Namun pandemi memukul segala lini bisnis mengikis bus milik PO Bimo hingga kini menjadi 20 unit saja. Bus yang beroperasi saat ini keluaran 2019 dan 2018.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi
BACA JUGAÂ Pertemuan AHY-Puan, Panas-Dingin Demokrat PDIP, dan Nasib Pencapresan Anies
Cek berita dan artikel lainnya di Google News