MOJOK.CO – Partai Demokrat kubu Moeldoko memutuskan menggelar konferensi persi di Wisma Atlet Hambalang, bangunan yang mangkrak sebab dalam pengerjaannya melibatkan banyak kasus korupsi di era Presiden SBY.
Pada Kamis 25/03, Partai Demokrat kubu Moeldoko memutuskan menggelar konpers dan mengundang jurnalis dan wartawan untuk turut serta hadir di Wisma Atlet Hambalang, Bogor, Jawa Barat. KLB ini sekaligus mengundang keheranan banyak pihak karena lokasinya yang tidak biasa.
Proyek Hambalang termasyhur sebagai mega proyek yang mangkrak karena beberapa pihak terlibat korupsi atas pengerjaannya. Beberapa di antaranya adalah Mantan Menpora Andi Mallarangeng, Mantan Anggota DPR Angelina Sondakh, dan Mantan Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Ketiganya merupakan pejabat Partai Demokrat di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Pada saat itu guncangan yang terjadi di Partai Demokrat sebagai parpol elit mulai jadi sorotan publik.
Saat konferensi berlangsung, tenda kecil tampak didirikan di tengah bangunan yang terbengkalai. Hujan lebat dan petir bahkan sempat menambah suasana dramatis yang berlangsung. Menurut laporan CNN, Hencky Luntungan sebagai pendiri Partai Demokrat mengatakan bahwa alasan pemilihan tempat ini salah satunya untuk membuka mata orang-orang. “Agar mata terbuka, sebagai kenangan yang tak terlupakan oleh rakyat Indonesia.”
Meski banyak yang mengaitkan pemilihan tempat ini sebagai sebuah sindiran terhadap Partai Demokrat, namun hal ini tidak secara eksplisit disampaikan. Hencky justru mengaku bahwa lokasi ini dipilih juga untuk menghindari penyebaran Covid-19 karena areanya cenderung terbuka dan tidak berada di ibu kota. Demi kenyamanan pers juga, katanya.
Dalam konferensi tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat HM Darmizal sempat menyinggung soal Pepo yang merujuk pada Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia mengatakan bahwa ada seseorang yang kini sudah berada di puncak, tapi tidak pernah mendaki sehingga Pepo terpaksa mengantarkan perbaikan di bawah. Ia kemudian melanjutkan dengan mengingatkan kembali bagaimana sejarah Wisma Atlet Hambalang dibangun. Menurutnya tempat itu adalah saksi nyata bagaimana kebenaran harus ditegakkan walau langit harus runtuh.
Dengan kata lain, Wisma Atlet Hambalang, sebuah tempat tak nyaman yang dijadikan lokasi konpers bisa menjadi sebuah simbol protes dan keterwakilan Partai Demokrat kubu Moeldoko. Definisi orang ngeselin yang tindak tanduknya penuh dengan sindiran dan sarkasme tingkat dewa.
Seperti diketahui, Partai Demokrat mengalami dualisme kepengurusan di bawah kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan kubu Moeldoko. Jenderal Moeldoko disebut melakukan kudeta kepemimpinan atas AHY yang kemudian menyebabkan kekalutan tersendiri baginya. Hingga kini “geger gedhen” di dalam tubuh Partai Demokrat bahkan masih berlangsung dan belum menemui titik terang.
Moeldoko resmi terpilih menjadi Ketum Partai Demokrat versi KLB di Sumatera Utara yang berlangsung hanya selama 40 menit dan tanpa ia hadiri.
Menanggapi digelarnya konpers di Wisma Atlet Hambalang, kubu AHY yang diwakili oleh Kamhar menyebut bahwa pemilihan tempat ini adalah untuk mencari sensasi. Tidak bisa tidak kita teringat kembali pada kasus korupsi pengerjaan Hambalang Sport Center yang membuatnya terhenti dan mangkrak. Tempat itu adalah saksi bisu bagaimana intrik politik di tubuh Partai Demokrasi ramai beberapa tahun silam.
BACA JUGA Moeldoko Jadi Ketum Demokrat lewat KLB 40 Menit, Voting 5 Menit, dan Tak Hadir saat Pemilihan dan artikel KILAS lainnya.