Pengunjung di Borobudur, Magelang kini bisa menikmati sunrise dan naik struktur candi setiap hari. Sebab, InJourney Destination Management melalui anak usahanya, PT Taman Wisata Borobudur (PT TWB) telah resmi membuka akses kunjungan, baik wisatawan reguler maupun pelajar.
Di mana layanan tersebut dapat diakses setiap hari. Sebab sebelumnya, kunjungan naik Candi Borobudur, Magelang terjadwal di hari Selasa–Minggu untuk wisatawan secara umum. Sementara untuk kunjungan pelajar sekolah ada di hari Senin.
Direktur Utama InJourney Destination Management, Febrina Intan menyampaikan bahwa pembukaan akses tersebut merupakan respons atas tingginya antusiasme wisatawan secara global. Febrina menegaskan program ini masih dalam tahap uji coba dan akan terus dievaluasi secara berkala dengan melibatkan berbagai pihak.
Pihak tersebut yakni, Museum dan Cagar Budaya Kementerian Kebudayaan RI, Pemerintah Kabupaten Magelang, serta ASITA dan segenap pelaku wisata lainnya. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap langkah pengelolaan dilakukan dalam bingkai regulasi, kaidah pelestarian, dan etika pariwisata berkelanjutan.
Kunjungan penuh makna di Borobudur Sunrise
Febrina berharap Borobudur Sunrise dapat menjadi bagian dari upaya memperluas pengalaman berkunjung yang penuh makna di warisan budaya dunia Candi Borobudur. Sekaligus mendukung peningkatan perekonomian di kawasan melalui aktivasi pariwisata yang berkualitas. Sesuai dengan bagian dari strategi penguatan pengalaman wisata berbasis warisan budaya yang berkelanjutan dan inklusif.
“Selain menjadi daya tarik utama, hal ini juga memperkuat misi pelestarian melalui pendekatan yang lebih akrab dan substantif serta diharapkan bisa memberikan multiplier effect bagi pelaku UMKM dan pegiat wisata di kawasan,” jelas Febrina dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (18/10/2025).

Lewat program Borobudur Sunrise, pengunjung dapat menunggu matahari terbit yang rona merah jingga dan memerah di ufuk timur. Ditambah pula dengan pemandangan siluet Gunung Merapi dan Merbabu, sehingga menjadi pengalaman kontemplatif yang mengagumkan. Borobudur Sunrise pun telah menjadi salah satu daya tarik wisata ikonik yang diminati wisatawan, terutama wisatawan mancanegara, sebelum pandemi.
“Aktivitas menikmati momen menunggu matahari terbit yang terhenti sejak tahun 2020 ini merupakan langkah strategis perusahaan. Di mana kami ingin menghadirkan kembali salah satu ikon wisata unggulan yang dinanti wisatawan dengan pendekatan yang lebih terkurasi, terbatas dan istimewa. Serta berbasis pada prinsip pelestarian warisan budaya yang tetap terjaga,” lanjutnya.
Alur kedatangan pengunjung Borobudur Sunrise
Alur kedatangan pengunjung Borobudur Sunrise bisa dilakukan melalui Kantor Unit Borobudur dengan memasuki akses Pintu 7 Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang. Registrasi sudah bisa dimulai pada pukul 04.00 WIB. Nantinya, pengunjung akan menerima sejumlah perlengkapan khusus, seperti senter, upanat, pemandu wisata, souvenir, dan voucher sarapan.
Pada pukul 05.00 WIB wisatawan bisa menikmati panorama sunrise dari lantai 9 Candi Borobudur. Setelahnya, pengunjung diajak untuk menikmati sarapan pagi di Bukit Dagi. Hidangan otentik lokal nan nikmat sambil menikmati pemandangan Candi Borobudur dan jajaran bukit Menoreh di kejauhan, menjadi sajian pagi yang tak terlupakan.
Reservasi tiket Borobudur Sunrise bisa dilakukan melalui whatsapp +62 857 2758 7800 atau melalui link resmi ticket.injourneydestination.id dengan harga tiket sebesar satu juta rupiah bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik dengan kuota maksimal 100 orang per hari.

Pengunjung tetap diwajibkan menggunakan upanat untuk mengurangi gesekan langsung pada struktur batu candi. Pengelola juga mengatur sirkulasi agar tidak menimbulkan tekanan berlebih pada bagian-bagian yang rentan.
Masih dalam tahap uji coba dan dijaga ketat
Reaktivasi akses sunrise ke Candi Borobudur merupakan bentuk konkret menyatukan pelestarian dengan pengembangan pariwisata yang komprehensif. Pengelola akan mengukur dampak fisik, persepsi pengunjung, dan feedback publik sebelum menetapkan jadwal reguler.
Semua berbasis data dan konservasi. Termasuk harga, merupakan bagian mekanisme kontrol agar pengalaman tetap berkualitas dan mendukung upaya konservasi.
“Borobudur Sunrise yang telah menjadi daya tarik global dihadirkan melalui serangkaian kajian dan penyusunan rencana kunjungan yang lebih terstruktur. Pengalaman ini dihidupkan kembali secara bertahap dengan kuota terbatas dan pengawasan ketat, guna memastikan keberlanjutan dan kelestarian struktur candi,” jelas Febrina.
Di sisi lain, program ini diharapkan bisa menggerakkan ekonomi lokal berbasis budaya. Melalui konektivitas layanan berbasis lokal, yang didukung dengan ekosistem UMKM di sekitar, wisata sunrise menjadi motor penggerak ekosistem ekonomi kreatif di kawasan Borobudur.
“Kami mencoba membangkitkan Borobudur sebagai salah satu destinasi pariwisata yang branding-nya kuat. Kami membuka akses bagi pelajar itu tidak hanya hari Senin, tapi setiap hari. Dengan begitu, kami harap bisa mendorong peningkatan wisatawan dari kalangan pelajar, supaya bisa seperti dulu lagi. Karena pelajar ini adalah pangsa pasar besar yang berpotensi bagi pelaku UMKM di Kampung Seni Borobudur,” ujar Febrina.***(Adv)
BACA JUGA: Indonesia Tipitaka Chanting: Ribuan Umat Buddha di Candi Borobudur Belajar tentang Penderitaan dan Cara Mengakhirinya atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan












