Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Sejarah Bethesda, Rumah Sakit yang Dikelilingi Kuliner Lezat

Kenia Intan oleh Kenia Intan
30 Agustus 2023
A A
Sejarah Bethesda, Rumah Sakit yang Dikelilingi Kuliner Lezat MOJOK.CO

Sejarah Bethesda, Rumah Sakit yang Dikelilingi Kuliner Lezat (kemdikbud.go.id)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Bethesda tidak pernah sepi. Rumah sakit tertua di Jogja itu selalu dikunjungi banyak orang baik untuk periksa, menjenguk, maupun mencicipi kuliner yang ada di sekitarnya. 

Bethesda bukan sekadar rumah sakit. Bagi saya, Bethesda yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman menjadi salah satu destinasi kuliner tidak halal favorit yang ada di Jogja. Salah satu warung di kantin Rumah Sakit Bethesda menjajakan bakso babi terkenal. Pedagang bakso itu sudah berjualan di kantin Bethesda sejak 1980-an, saat ibu saya masih duduk di bangku SMA dan sering jajan di sana.

Bagi yang mencari kuliner halal, biasanya mereka akan mengunjungi Bakso Bethesda 74 di sisi barat rumah sakit. Penjual bakso yang kerap disalahpahami sebagai bakso babi itu berdiri sejak 1974, tidak kalah legendaris.

Bicara soal tenda kaki lima, orang yang lama tinggal di Jogja mungkin lebih akrab dengan warung-warung di trotoar sisi utara rumah sakit. Tentu saja sebelum mengalami penertiban pada 2021. Selain itu, pedagang kaki lima di sisi timur Bethesda atau di trotoar menuju Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) juga tidak pernah sepi.

Di sekitar sana memang banyak pilihan kuliner. Penjaja makanan hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Selain pemukiman, daerah itu lumayan ramai oleh pekerja toko-toko di Jalan Solo, mahasiswa UKDW maupun STIKES Bethesda. Tidak terkecuali mereka yang berkunjung ke rumah sakit. Bethesda yang sudah puluhan tahun hadir di Jogja merupakan salah satu rumah sakit andalan yang jarang sekali sepi. Rasa percaya warga terhadap Bethesda tumbuh atas rekam jejak yang sudah melayani selama puluhan tahun.

Cikal bakal Bethesda sejak zaman Belanda

Rumah sakit Bethesda secara resmi berdiri pada 28 Juni 1950 alias 73 tahun yang lalu. Namun, cikal bakal rumah sakit di bawah naungan Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum (YAKKUM) itu sudah ada sejak zaman Hindia Belanda. Bahkan, Bethesda dibangun sebelum kawasan permukiman Kota Baru ada.

Tidak heran, kesan bangunan lawas khas Belanda begitu terasa saat masuk ke kompleks rumah sakit. Beberapa kekhasan yang terlihat seperti jendela-jendela yang besar, banyaknya ventilasi udara, dan penggunaan rubble wall atau batu alam pada permukaan dinding dari dasar kaki bangunan sampai batas ambang bawah jendela. Istilah arsitekturnya, gaya indis.

Saat awal berdiri, rumah sakit ini berdaya tampung 150 pasien. Rumah sakit itu memiliki 5 ruang rawat inap, 3 untuk pria dan 2 untuk wanita, ruang operasi, apotek, kamar mandi, gudang, dan dapur. Rumah sakit juga dilengkapi dengan kediaman dua kepala perawat yang datang dari Belanda, satu rumah untuk dokter pertama dan keluarganya, dan rumah untuk dokter kedua. Terdapat gereja kecil dan pastoran di dalam sana.

Berdiri di atas tanah Keraton

Bangunan lawas Bethesda berdiri berkat seorang dokter bernama Jan Gerrit Scheuer. Pada 1897, lembaga zending bernama Hollandsch Gereformerde Zendingvereeniging mengirim dr.Scheuer untuk membuka rumah sakit. Dokter asal Belanda itu awalnya membuka klinik sederhana di Bintaran. Namun, kliniknya dirasa kurang memadai karena jumlah pasien yang terus bertambah.

Akhirnya, pada 1900, Sultan Hamengkubuwono VII memberikan tanah di Gondokusuman, Yogyakarta untuk dibangun kompleks rumah sakit. Saat awal berdiri, rumah sakit itu bernama Rumah Sakit Petronella atau Zendingziekenhuis Petronella. Namanya diambil dari istri pendeta Coeverden Adriani, donatur utama pembangunan, yang sudah meninggal. Masyarakat pada waktu itu lebih mengenal Rumah Sakit Petronella dengan nama Dokter Pitulungan atau Dokter Tulung.

Memasuki masa pendudukan Jepang, rumah sakit ini mengalami perubahan nama menjadi Jogjakarta Tjuo Bjoin. Selepas penjajahan Jepang, rumah sakit ini bernama bernama Roemah Sakit Poesat. Kemudian berubah nama menjadi RS Bethesda pada 28 Juni 1950. Melihat nilai bangunannya yang menyimpan cerita dan nilai sejarah, gedung Bethesda lawas menjadi Cagar Budaya Nasional Kategori Bangunan di Indonesia.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA 4 Rumah Sakit Indonesia Masuk Jajaran Global Top 250 Hospitals, Ada yang dari Jogja
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 30 Agustus 2023 oleh

Tags: BethesdaJogjarumah sakit
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.