Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Berharap Oscar Lewat Film Turah

Redaksi oleh Redaksi
21 September 2017
A A
film turah
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Di bulan September ini, barangkali tak ada manusia Indonesia yang lebih berbahagia ketimbang Wicaksono Wisnu Legowo. Maklum, sutradara muda ini baru saja mendapatkan berkah yang teramat sangat luar biasa: film perdananya, Turah, terpilih mewakili Indonesia untuk berkompetisi di Academy Awards ke-90 pada kategori film berbahasa asing terbaik.

Turah akan bersaing dengan ratusan film dari puluhan negara di ajang bergengsi yang dikenal dengan nama Oscar itu.

Wicaksono tentu saja girang bukan main. Lha gimana nggak girang, ia sendiri mengaku bahwa film Turah digarap ala kadarnya, yang penting beres, ealah kok malah bisa masuk bioskop, dan ujug-ujug bisa mewakili Indonesia di Oscar.

“Nggak menyangka umurnya bisa sepanjang ini. Sudah hampir setahun dan ternyata masih ada yang mengapresiasi Turah. Dari 2016 akhir, lalu masuk festival, terus baru masuk bioskop bulan lalu dan hanya bertahan dua minggu lebih di Tegal,” kata Wicaksono.

Turah mengisahkan kehidupan sebuah kampung di Tegal yang bernama Tirang, sebuah kampung pesisir dengan pasokan listrik dan air bersih yang sangat minim. Di kampung tersebut, terjadi sebuah konflik sosial yang dimotori oleh Jadag, kawan Turah yang sangat ingin melawan hegemoni kekuasaan Juragan Darso dan tangan kanannya Pakel atas penduduk kampung Tirang.

Ceritanya yang sederhana, teknis yang biasa saja, tapi penggarapan dramatis dan pesannya yang sangat kuat menjadi alasan utama film Turah dipilih oleh komite seleksi untuk mewakili Indonesia di Oscar. Komite seleksi beranggotakan 13 orang, termasuk Christine Hakim, Reza Rahadian, Mathias Muchus, dan Marcella Zalianty.

Indonesia rutin mengirimkan perwakilannya di Oscar sejak 1987, tapi belum satu film pun yang berhasil masuk nominasi.

Nah, melalui film Turah ini, banyak yang berharap ia bisa menjadi film Indonesia pertama yang masuk 10 besar, atau bahkan menang Oscar. Jika itu terjadi, ia akan menjadi sejarah bagi dunia perfilman Indonesia.

Yah, siapa tahu, jika nanti Turah menang Oscar, kegiatan nonton bareng film Pemberontakan G30S/PKI nanti bisa diganti menjadi nonton bareng film Turah. Ya tho?

*Lamat-lamat, terdengar suara teriakan Jadag, “Aku ora butuh Oscar, aku butuhe sega karo lawuh.”

film turah

Terakhir diperbarui pada 21 September 2017 oleh

Tags: Filmoscarturah
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Film Tukar Takdir Nggak Sekadar Adegan Mesra Nicholas Saputra dan Adhisty Zara dalam Mobil! Mojok.co
Pojokan

Film Tukar Takdir Nggak Sekadar Adegan Mesra Nicholas Saputra dan Adhisty Zara!

8 Oktober 2025
film tema perselingkuhan.MOJOK.CO
Mendalam

Main Serong di Sinema Indonesia: Mengapa Kamu Menyukai Film Bertema Perselingkuhan?

22 September 2025
Film Safe Haven.MOJOK.CO
Seni

Tutorial Masuk Surga ala “Kang Mus” dalam Safe Haven, Film Pendek Berdurasi Singkat tapi Ngilunya Melekat

29 April 2025
Film Qodrat 2: Ketika Perempuan Buruh Pabrik Dieksploitasi Kapital sekaligus Jadi Tumbal.MOJOK.CO
Seni

Film Qodrat 2: Ketika Perempuan Buruh Pabrik Dieksploitasi Kapital sekaligus Jadi Tumbal

23 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.