Di Indonesia ini, banyak yang bisa berbicara pakai bahasa Inggris, jumlahnya ribuan, bahkan mungkin jutaan. Tapi, yang bisa berbicara bahasa Inggris dengan aksen British, rasanya tak banyak jumlahnya. Maklum saja, bahasa Inggris dengan aksen British memang punya tingkatannya sendiri. Konon katanya, susah bagi orang ngomong bahasa Inggris dengan aksen British kalau bukan asli peranakan England sana. Karenanya tak heran jika di Indonesia, jumlah orang yang bisa ngomong bahasa Inggris beraksen British jumlahnya tak banyak.
Nah, dari sekian jumlah yang tak banyak itu, Andhika Wira adalah salah satunya. Lelaki yang berprofesi sebagai guru bahasa Inggris di Kampung Inggris, Pare, Kediri, Jawa Timur itu beberapa waktu yang lalu sempat menjadi buah bibir di dunia maya karena kepiawaiannya berbicara bahasa Inggris dengan aksen British.
Kefasihannya berbicara bahasa Inggris dengan aksen British membuat ia sempat dikabarkan menjadi orang di balik suara listening section di ujian TOEFL sebelum akhirnya dibantah sendiri oleh Andhika.
Andhika mengaku belajar berbicara bahasa Inggris karena ia sangat suka game online ‘Celestial Luna’ sejak ia duduk di kelas 3 SMP. Game online tersebut memaksa Andhika untuk bisa berbahasa Inggris sebab hal tersebut diperlukan untuk berkomunikasi dengan pemain lain. Ia pun kemudian belajar bahasa Inggris sedikit demi sedikit, salah satunya melalui game yang ia mainkan.
Selain dari game, Andhika juga belajar bahasa Inggris dari film-film Hollywood. Selepas SMA, ia juga sempat mengambil kursus Bahasa Inggris selama sebulan di Kampung Inggris, Pare, Kediri, tempat kursus yang kelak kemudian menjadi tempat ia bekerja.
Setelah lancar berbahasa Inggris, Andhika kemudian tertarik mendalami bahasa Inggris aksen British. Harry Potter merupakan salah satu alasannya tertarik mempelajari aksen British. Andhika adalah fans berat serial Harry Potter, menurutnya, bahasa Ingris beraksen British yang digunakan di film Harry Potter terdengar sangat keren. Ia pun kemudian mulai mempelajari aksen Britania tersebut. Namun karena tidak bisa menemukan tutor yang bisa mengajarinya aksen British, Andhika akhirnya belajar secara otodidak. Dan lagi-lagi, ia mempelajari aksen British melalui film-film Harry Potter yang ditontonnya kembali secara maraton.
Ia mengulang terus-menerus dan mencoba menirukan percakapan-percakapan yang ada di Film Harry Potter. Cara itu ternyata berhasil, kini ia bisa dengan sangat lancar dan fasih berbicara bahasa Inggris dengan aksen British ala-ala Harry Potter.
“Buat aku, bukan seberapa lama kamu kursus atau seberapa jago grammar yang udah kamu kuasain, tapi seberapa sering kamu praktekin apa yang udah kamu pelajarin di kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Kisah Andhika ini agaknya menjadi pelajaran penting, bahwasanya kita bisa belajar sesuatu dari apa yang kita tonton. Kalau istilah majalah hidayah: tontonan merangkap tuntunan.
Hal ini berlaku bagi bahasa apapun, bukan hanya bahasa Inggris. Cara ini nyata ampuh. Terbukti di Indonesia tak sedikit orang-orang Jawa yang bisa berbahasa Jawa dengan aksen Sunda hanya karena ia hobi nonton serial “Preman Pensiun” dan “Dunia Terbalik”.
Nah, belajar dari kisah Andhika, tentu bisa dipertimbangkan bagi anda para pembaca yang ingin fasih ngomong bahasa Inggris beraksen British, agar jangan malas untuk menonton serial Harry Potter dan mencoba menirukan percakapan-percakapan yang ada di dalamnya.
Namun jika anda merasa malas, ada satu cara tokcer untuk bisa ngomong bahasa Inggris beraksen British tanpa harus menonton berulang-ulang serial Harry Potter. Bagaimana caranya? Gampang, ubah semua bunyi “er” dalam bahasa Inggris menjadi “ah”.
Water jadi wotah, remember jadi rimembah, dan Harry Potter jadi Hewri Pottah.