Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Alasan Sultan Tolak Usulan Prabowo Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
15 Juli 2023
A A
Alasan Sultan Tolak Usulan Prabowo Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro. MOJOK.CO

Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X. (Yvesta Ayu/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengusulkan pemindahan makam Pangeran Diponegoro ke Yogyakarta. Namun, usulan tersebut mendapat tanggapan berbeda dari Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X. 

Prabowo Subianto menyampaikan usulan tersebut saat menghadiri Rakernas XVI Apeksi, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/07/2023). Pemindahan makam ke Yogyakarta karena sang pangeran merupakan putera dari Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB III yang lahir pada 11 November 1785.

Mengetahui hal itu, Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X pun menyampaikan komentarnya terkait usulan Prabowo tersebut. Sultan HB X menolak pemindaham makam sosok yang merupakan leluhurnya tersebut. 

“Kalau saya (pemindahan makam) enggak usah,” ujar Sultan di Yogyakarta, Jumat (14/07/2023).

Menurut Sultan pemindahan makam pengobar perang Jawa tersebut bukan satu hal yang mendesak. Selama ini makam tersebut sudah berada di Makassar sehingga tak perlu mengotak-atik keberadaannya.

Apalagi seperti halnya warga Yogyakarta, masyarakat di Makassar juga menghargai pahlawan bernama asli Bendara Raden Mas Antawirya tersebut.

Masyarakat Makassar menghargai Pangeran Diponegoro

Bahkan masyarakat Makassar juga ikut menjaga keberadaan makam pahlawan nasional tersebut. Selama ini banyak peziarah yang mendatangi makam tersebut, termasuk para pejabat negara.

“Masyarakat di Makassar juga menjaga. Saya kira tidak perlu harus memindahnya ke Jogja, masyarakatnya menghargai di sana,” jelas Sultan HB X.

Wacana pemindahan makam Pangeran Diponegoro bukan hal yang baru. Tahun 2018 sempat ada wacana pemindahan makam kembali ke Jawa. Begitu juga pada 2008. Namun, mendapat penolakan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat di Makassar.

“Masyarakat Makassar akan marah kalau ada yang akan memindahkan makam. Ini bukti ikatan emosional antara Makassar dan Jawa,” kata Yulianus Batara Saleh, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan Pariwisata Sulawesi Selatan saat menerima rombongan anggota DPRD DIY pada 2018.

Sang Pangeran memimpin Perang Jawa pada 1825-1830. Perang tersebut hampir membuat bangkrut Kerajaan Belanda. Pemrintah kolonial Belanda kemudian menjebaknya dalam sebuah peristiwa perundingan di Magelang. Pemerintah kolonial kemudian mengasingkannya bersama keluarga dan sebagian pengikutnya di Makassar. Di Sulawesi Selatan, keturunan sang pangeran beranak pinak dan membaur dengan masyarakat setempat.

Makam pangeran dari Keraton Yogyakarta dan keturunannya terletak di Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo, Makassar.

Reporter: yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Kereta Api Bogowonto, Terinspirasi dari Medan Perang Pasukan Diponegoro Melawan Belanda

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 15 Juli 2023 oleh

Tags: diponegoropangeran diponegoroPrabowo Subiantosultan hb x
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

kapitalisme terpimpin.MOJOK.CO
Ragam

Bahaya Laten “Kapitalisme Terpimpin” ala Prabowonomics

21 Oktober 2025
Prabowo-Gibran.MOJOK.CO
Aktual

7 Alasan Mengapa Satu Tahun Masa Kepemimpinan Prabowo-Gibran Layak Diberi Nilai 3/10

20 Oktober 2025
makan bergizi gratis MBG.MOJOK.CO
Aktual

Omon-Omon MBG 99 Persen Berhasil, Padahal Amburadul dari Hulu ke Hilir 

19 Oktober 2025
makan bergizi gratis MBG.MOJOK.CO
Aktual

MBG Jadi “Skandal Besar”, tapi Pemerintah Seolah Lepas Tangan: Kudu Dihentikan Sementara dan Dievaluasi Total

17 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.