Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

5 Penyebab Konflik Berkepanjangan PSHT dan PSHW di Madiun

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
21 Juni 2023
A A
5 Penyebab Konflik Berkepanjangan PSHT dan PSHW di Madiun (Ilustrasi foto: Charlein Gracia/unsplash.com)

5 Penyebab Konflik Berkepanjangan PSHT dan PSHW di Madiun (Ilustrasi foto: Charlein Gracia/unsplash.com)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Madiun menjadi tempat kelahiran dua perguruan pencak silat besar di Indonesia, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW). Keduanya punya irisan sejarah yang sama namun kerap terlibat konflik di jalanan.

Cikal bakal kedua perguruan ini tak lepas dari sosok pendekar bernama Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo. Melansir dari laman SHTerate, lelaki kelahiran 1876 ini pernah mendirikan perkumpulan perkumpulan Sedulur Tunggal Kecer dengan pencak silat bernama Joyo Gendelo Tjipto Muljo.

Perjalanan berlanjut, tatkala Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo mendirikan perguruan bernama Persaudaraan Setia Hati (PSH) di desa Winongo pada 1917. Penamaan “Persaudaraan” bertujuan memperkuat hubungan antar warga PSH.

Dari cikal bakal perguruan kemudian PSHT lahir. Sebelum resmi menggunakan nama tersebut, mulanya perguruan ini menggunakan nama Setia Hati Pemuda Sport Club (SH PSC). Pendirinya yakni Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang juga terkenal sebagai seorang tokoh perintis kemerdekaan. SH PSC berdiri sekitar 1922.

Selanjutnya, penamaan PSHT lahir di era kepemimpinan RM Soetomo Mangkoedjojo. Tepatnya pada kongres pertama tahun 1948. PSHT kemudian lebih terbuka dan menyebarkan ilmu bela diri ke luar daerah.

Sementara itu, PSHW baru resmi berdiri pada 1966. Pendirinya yakni Raden Djimat Hedro Soewarno yang juga masih murid dari Ki Ngabehi Soerodiwirdjo. Nama perguruan ini sesuai dengan tempat kelahiran awal PSH yakni Desa Winongo, Madiun.

Salah satu perbedaan dari dua perguruan berseragam hitam ini, PSHW tidak melebarkan sayap ke luar daerah. Mereka hanya terletak di daerah pusatnya yakni Madiun. Setiap orang yang hendak bergabung harus belajar di padepokan pusat.

Riwayat dan penyebab konflik PSHW dan PSHT

Pada perjalanannya, dua kubu perguruan pencak silat ini kerap berseteru di jalanan. Pertikaian tersebut sudah berulang kali terjadi di Madiun. Di tahun 1980-an sampai 2000-an awal, mengutip Vice, Madiun bahkan seperti medan laga dua perguruan tersebut.

Konflik tersebut masih terjadi hingga kini. Pada Mei 2022 lalu misalnya, massa dari kedua perguruan ini terlibat bentrok dan saling lempar batu di Madiun. Salah satu penyebabnya yakni saling ejek dan terprovokasi suara bising kendaraan.

Hal serupa kembali terjadi pada Januari 2023 lalu. Pada Minggu (15/1) dini hari massa dari dua kelompok tersebut terlibat aksi bentrokan di Jalan Gajah Mada. Kejadian itu baru mereda setelah pasukan dari TNI YPR 501 membubarkan massa.

Rentetan konflik ini sudah mulai muncul sejak era 1990-an. Persoalan ini menarik minat sejumlah peneliti untuk meriset penyebab kekerasan berkepanjangan tersebut.

Pada tesis Andhita Risko Faristiana berjudul Konflik Antar Perguruan Pencak Silat di Madiun (Studi Kasus Konflik dan Kekerasan Antara PSHT dan Setia Hati Tunas Muda Winongo di Madiun, 2017) menjelaskan pertikaian ini melibatkan kekerasan seperti penganiayaan, pengeroyokan, hingga perusakan.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa akar konflik berawal dari pecahnya PSH menjadi dua perguruan  yang berlanjut dengan saling klaim kebenaran perguruan. Selanjutnya bermunculan beragam pemantik yang sering memicu konflik. Setidaknya, terdapat lima penyebab konflik yang sering terjadi.

“Faktor-faktor lain penyebab konflik kekerasan adalah pelemparan atau penyiraman cat ke tugu perguruan lawan, mabuk atau budaya miras, dan peristiwa insidental seperti penuruhan baliho, saling melirik di warung makan sampai saling senggol di konser musik, serta dendam pribadi,” tulis peneliti.

Iklan

Resolusi konflik PSHT dan PSHW

Upaya meredam konflik dua perguruan ini bukannya tanpa upaya. Dalam tesis Resolusi Konflik antara Perguruan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) di Kabupaten Madiun karya Lidia Nufidatul Kasanah (2020) dua perguruan berupaya menyelesaikan konflik. Sebagai pihak yang mempertemukan adalah Pemkab Madiun dan Polres Madiun. 

Upaya meredam konflik tersebut dengan membentuk wadah yaitu Kampung Pesilat yang mewadahi seluruh perguruan pencak silat yang ada di Kabupaten Madiun. Seluruh anggota Kampung Pesilat dan Pemkab Madiun serta Polres Madiun berupaya utuk meredakan ketegangan-ketegangan yang melibatkan perguruan silat, termasuk diantaranya adalah ketegangan antara kubu PSHT dan PSHW. 

Program-program untuk meredam konflik juga dijalankan, di ataranya, agenda pertemuan rutin setiap bulan,rapat koordinasi menjelang Bulan Suro; dan kegiatan-kegiatan festival dan pawai silat yang dikemas dalam Kampung Pesilat Indonesia. 

Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Alasan Anak Muda Pendekar PSHT Tetap Cinta Perguruan Meski Rentetan Konflik Mendera

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

 

Terakhir diperbarui pada 21 Juni 2023 oleh

Tags: bela diripencak silatPSHTPSHWsilat
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Jadi manusia paling apes dan ironis: Punya kakak PSHT fanatik dan bapak kru sound horeg sampai batin tertekan MOJOK.CO
Ragam

Nasib Jadi Manusia Paling Apes dan Ironis: Punya Kakak Fanatik PSHT dan Bapak Kru Karnaval Sound Horeg, Hari-hari Batin Tersiksa

15 Agustus 2025
4 Sisi Terang PSHT: Ternyata Ada, Sebelumnya Terkubur Dosa MOJOK.CO
Esai

Dosa PSHT Memang Banyak, Bahkan Saya Pernah Mereka Ancam, tapi Selesai dengan Baik Bukti Ada Juga Sisi Terang Organisasi Silat Ini

1 Agustus 2025
PSHT vs Tapak Suci. MOJOK.CO
Ragam

PSHT dan Tapak Suci, Sama-sama Ajarkan Budi Pekerti Luhur tapi Satu Dikenal Biang Rusuh dan Satu Lagi Anti Tawur

29 Juli 2025
Madiun Kota Pendekar tapi ulah PSHT bikin malu. MOJOK.CO
Ragam

Derita Orang Madiun, Mau Sombong ke Daerah Lain tapi Kena Cap Jelek karena Ulah PSHT hingga Dicap Sarang PKI

28 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Wali Kota Semarang uji coba teknologi bola GPS untuk mitigasi banjir Semarang MOJOK.CO

Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang

13 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.