MOJOK.CO – Jumlah korban meninggal dalam tragedi berdarah pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan, terus bertambah. Otoritas setempat menyebut, per Sabtu (29/10/2022) malam waktu setempat, sudah ada 151 korban tewas.
Pihak berwenang juga masih melakukan investigasi terkait penyebab tragedi ini. Kepala Departemen Pemadam Kebakaran Distrik Yongsan-gu, Choi Seong Bum, menyebutkan bahwa kemungkinan yang membuat banyaknya korban berjatuhan adalah akibat orang berdesak-desakan dan terinjak-injak.
Menurutnya, pada malam itu Itaewon dipadati para pengunjung yang ingin merayakan pesta Halloween. Pada pukul 22.30 malam waktu setempat, massa mulai membludak.
Bahkan, saat itu sejumlah orang yang berada di bagian atas jalan ternyata banyak yang terjatuh menimpa massa di bawahnya. Di tengah kepanikan, para pengunjung saling injak.
Karena kondisi makin tak terkendali, petugas sampai harus bersusah payah menarik beberapa orang keluar dari kerumunan. Salah seorang saksi mata juga menyebut, bahwa amat sulit untuk melewati gang sempit yang menanjak saat massa sudah membludak di Itaewon.
Lantas, fakta-fakta apa saja yang ada di balik salah satu tragedi paling berdarah di Korea Selatan ini? Berikut Mojok telah merangkumnya.
Dipicu oleh pengguna narkoba
Salah seorang saksi mata, Park Jung-hoon (21), mengatakan bahwa tragedi yang menewaskan 151 orang itu berawal dari pengguna narkoba yang berkelahi dengan beberapa orang. Terlebih, situasi ia lihat makin kacau dengan adanya insiden-insiden yang mengikutinya, seperti orang yang terinjak-injak, hingga sepatu hak tinggi yang tertancap di paha seseorang.
“Pertama-tama, ada orang yang menggunakan narkoba, dan mereka bentrok dengan orang lain yang menyebabkan cedera. Kemudian kantor polisi sangat ramai. Ada juga beberapa kecelakaan seperti sepatu hak tinggi tersangkut di paha seseorang,” kata Park Jung-hoon, dikutip dari Reuters.
Ia menambahkan, saat dirinya tiba di lokasi pada pukul 22.00 malam waktu setempat, di sana sudah tampak seperti adegan yang ada di film-film. “Kejadian itu seperti situasi perang,” ujarnya.
Serangan jantung jadi penyebab korban meninggal
Mengutip CNN, serangan jantung diduga menjadi penyebab banyaknya korban berjatuhan. Banyaknya pengunjung yang berdesak-desakan di jalanan Itaewon, menyebabkan mereka mengalami sesak napas hingga terinjak-injak.
Temuan ini ditegaskan oleh laporan otoritas setempat yang menyebut bahwa dari sekian banyak korban yang telah dan masih ditangani, mayoritas menderita serangan jantung dan kesulitan bernapas.
Atas temuan ini, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol telah meminta mereka yang terluka untuk segera dirawat dan juga mendesak para pejabat untuk meninjau kembali protokol keamanan untuk lokasi perayaan Halloween.
Ia juga memerintahkan Kementerian Kesehatan untuk mengerahkan tim bantuan medis bencana, serta mengamankan tempat tidur di rumah sakit bagi mereka yang terluka.
Sebagian besar korban adalah remaja dan perempuan
Masih dilansir CNN, kebanyakan korban yang meninggal dalam tragedi ini dilaporkan masih berusia belia. Rata-rata mereka adalah remaja dan orang berusia 20 tahunan.
Selain itu, Kepala Departemen Pemadam Kebakaran Distrik Yongsan-gu, Choi Seong Bum, juga menyampaikan bahwa di antara korban meninggal dan luka-luka, mayoritas merupakan perempuan. Namun, ia masih belum melampirkan angka pastinya
Ada korban warga negara asing
Warga negara asing (WNA) dilaporkan turut menjadi korban dalam tragedi yang menewaskan 151 orang ini. Kepala Pemadam Kebakaran Yongsan, Choi Seong-bum, mengonfirmasi bahwa ada dua WNA yang menjadi korban meninggal meski ia tidak menyebut negara asalnya. Sedangkan 15 lainnya luka-luka.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS, memastikan bahwa setidaknya satu orang yang terluka adalah warga negara mereka. Pihaknya mengaku masih terus memantau apakah ada kemungkinan korban bertambah.
“Kami mendesak warga AS di daerah yang terkena dampak yang aman untuk menghubungi orang yang mereka cintai secara langsung dan/atau memperbarui status mereka di media sosial. Jika Anda berada di daerah yang terkena dampak dan membutuhkan layanan darurat segera, silakan hubungi pihak berwenang setempat,” tulis Deplu AS.
Korsel umumkan hari berkabung nasional
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mendatangi lokasi tragedi pesta Halloween di Itaewon, Seoul pada Minggu (30/10/2022) malam waktu setempat. Sebelumnya, ia juga telah mengumumkan berkabung nasional usai tragedi yang menewaskan ratusan orang ini.
“Tragedi yang seharusnya tidak boleh terjadi di tengah kota Seoul pada pesta Halloween tengah malam. Saya berdoa untuk para korban meninggal dalam kejadian yang amat tak terduga ini dan berharap bahwa yang luka-luka segera pulih,” tutur Yoon kepada kantor berita Yonhap.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi