MOJOK.CO – Deddy Corbuzier menunjukkan bahwa masuk Islam itu mudah. Paling tidak, dia jadi mualaf tanpa perlu lewati sistem seketat zonasi sekolah.
Setelah keluar-masuk Dunia Manji di YouTube, akhirnya Deddy Corbuzier resmi masuk dunia Islam. Dengan mengucapkan dua kalimat syahadat dibimbing oleh Gus Miftah, Om Deddy pun menjadi mualaf. Alhamdulillah. Marhaban ya Akhi Deddy.
Sebenarnya, tanda-tanda Om Deddy akan memeluk agama Islam sudah terlihat dari hobinya berpuasa. Dia menciptakan metode Obsessive Corbuzier’s Diet (OCD) yang banyak diikuti orang-orang dengan tujuan kesehatan dan estetika.
Kini, kalaupun puasa OCD bisa diganti dengan puasa Senin-Kamis pun tak bakal masalah. Alhasil, setiap Om Deddy berpuasa, nantinya tidak hanya dapat tubuh ideal, tapi juga diganjar pahala. Sudahlah badan kekar atletis, banyak amalnya pula. Subhanallah.
Ketika masih jadi pesulap, Master Deddy terkenal dengan ucapan “tatap mata saya!”, setelah menjadi muslim, Master Deddy tidak akan melakukan hal yang sama kepada yang bukan mahramnya. Master Deddy harus belajar trik baru, “Tundukkan pandangan mata terhadap lawan jenis!”
Sebagai mentalis, Master Deddy sudah ahlinya ahli dalam berkonsentrasi, sampai-sampai kekuatan pikirannya bisa membengkokkan sendok. Skill ini sangat dibutuhkan ketika salat sehingga Om Deddy pun bisa khusyuk beribadah.
“Konsentrasi!” lalu Om Deddy melakukan gerakan takbiratul ihram.
Setelah mendalami Islam, biasanya seseorang memiliki nama hijrah. Misalnya, seseorang bernama Anton yang mantap memutuskan untuk hijrah, lalu minta dipanggil dengan nama hijrahnya saja: Abu Umar.
Nah, Deddy Corbuzier bisa pakai nama Abu Deddy (ayah dari ayah).
Bisa juga pakai nama Abu Azka yang artinya ayah dari Azka. Seperti Ahmad Dhani yang punya nama lain Abu Al Ghazali. Dhani coba mendompleng nama anaknya sendiri, si Al.
Namun, yang nantinya berganti tidak hanya nama Om Deddy saja. Bisa jadi nama program dan fanbase beliau pun turut di-rebranding menyesuaikan nuansa islami.
Madani People
Di YouTube, Om Deddy punya basis penggemar yang dipanggil Smart People. Setelah menjadi mualaf, Om Deddy bisa memanggil penonton kanalnya sebagai “Madani People”. Madani tidak hanya pintar, tapi juga beradab dan membangun peradaban itu sendiri.
Sebab pintar hanya berbasis IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), mesti ditambah dengan IMTAQ (Iman dan Taqwa).
Seperti kata Presiden Habibie, “IPTEK saja tanpa IMTAQ, bahaya!”
Orang yang hebat Imtaqnya tapi tidak tahu Iptek, ia tidak akan mampu menolong dirinya sendiri. Sebaliknya, orang yang tahu Iptek saja tanpa punya Imtaq, ia akan halalkan semua cara. Naudzubillah (cie pesan moral).
Selama ini Om Deddy sudah mengajak penontonnya untuk berpikir logis setiap menghadapi kasus-kasus yang sedang viral bin trending. Kemampuan Om Deddy dalam menyampaikan pesan sudah jempolan. Selama ini beliau sudah piawai berdakwah dengan dalil aqli yang berasal dari akal pikiran. Tinggal nanti kontennya ditambah dengan referensi dalil naqli yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Yakin deh, bersama Om Deddy, cita-cita masyarakat madani bakalan terwujud.
Serba Putih
Pensiun dari dunia magician, Deddy Corbuzier banting setir jadi host Hitam Putih dan sukses besar. Selama menjadi host Hitam Putih, Om Deddy selalu tampil dengan pakaian serba hitam. Setelah jadi muslim, Om Deddy bisa berganti kostum jadi serba putih; pakai baju koko dan sarung celana.
Begitu juga acara yang dipandunya: Hitam Putih bisa ganti nama jadi Serba Putih, melambangkan kesucian. Sementara bagian hitamnya dihilangkan. Sebab sudah sepantasnya orang yang hijrah meninggalkan dunia hitam.
Selama ini, Hitam Putih mengundang Ustaz Wijayanto ketika membahas perkara agama Islam. Sebagai nonmuslim, saat itu Om Deddy hanya menyimak dan sesekali menanggapi sekenanya.
Setelah Om Deddy belajar Islam, Trans 7 bisa menghemat budget. Sebab selain jadi host, Om Deddy bisa saja merangkap sebagai penceramahnya. Om Deddy mungkin bisa meneladani mualaf senior kayak Ustaz Felix Siauw misalnya.
The Master Season Ramadan
Sebelumnya ungkapan “Deddy Mizwar lebih sering muncul di televisi daripada Deddy Corbuzier” menjadi indikator datangnya bulan Ramadan. Namun, mulai detik ini, hal itu bisa jadi sudah tidak relevan. Deddy Corbuzier bisa saja dapat job yang sama banyaknya dengan Deddy Mizwar di bulan puasa nanti—bahkan mungkin lebih banyak.
The Master merupakan ajang pencarian bakat pesulap di Indonesia yang sudah kukut. Dulu sebagai yang empunya dunia sulap di negeri ini, Deddy Corbuzier jadi juri tetap di sana. Bisa jadi usai Deddy Corbuzier mualaf, ada produser yang mau mendanai The Master lagi dengan nama baru: The Master Season Ramadan. Menjadi program alternatif hiburan selain sinetron religinya Deddy yang lain (Deddy Mizwar).
The Master Season Ramadan tentu bakal menjadi tempat pulang bagi Master Deddy Corbuzier dan Master Limbad yang juga telah hijrah. Sebab Islam tidak menghalangi umatnya berkreasi, asalkan masih dalam koridor agama. Format The Master yang semula fokus sulap-menyulap sebagai hiburan utama, ditambah dengan pesan-pesan dakwah.
Contohnya kan juga sudah ada. Semasa penyebaran Islam di Nusantara, Wali Songo menggunakan seni wayang sebagai media dakwah. Master Deddy dan Master Limbad bisa memodifikasi cara tersebut. Bedanya, kali ini sulap yang dijadikan media dakwah.
Misalnya, Master Limbad yang biasa melakukan aksi debus nan ekstrim sebagai fakir-magician. Ketika melakukannya, beliau hanya diam saja, sesekali mengerang. Kini, beliau bisa sedikit bersuara.
Seperti saat beliau bersin yang dilanjutkan mengucapkan hamdalah. Jadi Master Limbad hanya boleh mengatakan bismillah, istighfar, dan takbir. Poinnya, berbicaralah yang baik. Jika tidak bisa, lebih baik diam. Sebab Master Limbad fokus berdakwah dengan perbuatan.
Sedangkan untuk atraksi lain, sebagai orang yang diklaim punya ingatan kuat, Master Deddy juga bisa menunjukkan kepiawaiannya dalam menghafal nama surat Al-Quran dengan cepat dan akurat layaknya peserta program Hafiz Indonesia.
Bedanya sebagai seorang mentalis, Master Deddy bisa menebak bacaan surat yang dibaca orang salat bahkan ketika ayat itu nggak terdengar sama sekali.
Master Deddy: “Sewaktu salat tadi, saya tebak kamu baca basmalah dan Al-Fatihah, kan?”
Penonton pun standing applause.