[MOJOK.CO] “Yamaha Lexi 125, pendatang baru dengan suspensi aduhai yang bakal mengancam kemapanan Vario di kancah permotoran.”
Sebagai orang yang memiliki hobi menjamah puncak-puncak gunung dan dataran tinggi dengan jalan berliku nan terjal, tentu membahas kendaraan yang akan digunakan menjadi sebuah bahasan yang menarik. Tak jarang, kami para pengguna matic dihina oleh para penunggang motor manual. Banyak yang bilang kalau motor matic tak layak untuk orang yang mempunyai hobi mendaki gunung.
Eits… Siapa bilang, ane pake Honda Vario 125 CBS tahun 2010 tetap bisa bertualang menelusuri jalan berliku menuju basecamp pendakian dan beberapa dataran tinggi yang memiliki jalan yang cukup sulit. Ketika saya hendak mendaki Merbabu via Wekas, Sikunir di Dieng dan basecamp pendakian gunung Semeru. Vario ane tetap bisa melaluinya dengan lancar dan sedikit kendala tentunya.
Kendala rem blong saat turun tentu menjadi salah satu yang tak terhindarkan. Oleh karena itu ketika turun dari basecamp ane sering bawa air mineral dalam botol, tentu bukan untuk saya minum, melainkan untuk mendinginkan rem yang ngeblong mendadak. Para pengguna matic tentu paham kondisi yang saya alami. Namun di luar itu, semuanya aman. Buktinya saya masih hidup sampai sekarang.
Beberapa waktu lalu, setelah kami turun dari mendaki gunung Merapi, seorang kawan yang juga pengguna matic, Mio M3, menyampaikan keinginannya untuk meng-upgrade motornya menjadi Lexi 125, sebuah motor yang juga besutan Yamaha. Meski motor ini belum benar-benar dilepas di pasaran, kawan saya yang bernama Sampurna, bukan merk rokok, bak sales motor mencoba memperdaya kami untuk mengikuti keinginannya. Dia mengajak kami untuk membeli Yamaha Lexi 125. Mungkin dia punya keinginan untuk membentuk geng motor atau apa saya juga tidak tahu.
Kemampuan teman saya dalam mempromosikan si sexy, eh, Lexi maksud saya cukup buruk. Oleh karenanya saya tidak terlalu yakin pada motor keluaran Yamaha yang memang bakalan jadi pesaing Vario. Usut punya usut, setelah saya banyak membuka berbagai grup medsos dan web yang membahas produk Yamaha terbaru ini, saya mencapai kesimpulan bahwa Yamaha Lexi, menurut saya, patut dipertimbangkkan. Kenapa? Simak hasil perenungan saya setelah menghabiskan dua gelas kopi berikut.
Lexi konon bakal dibekali dengan mesin yang handal, menggunakan mesin NMAX yang kapasitas mesin sedikit dipangkas menjadi 125cc, Yamaha Lexi akan dibanderol dengan harga cukup murah, sekitar 20 juta ke bawah.
Mesin yang ditanamkan Yamaha pada produk terbarunya ini mampu mengeluarkan tenaga yang cukup besar. Pihak Yamaha mengklaim tenaga yang dimiliki Lexi bisa mencapai tenaga sebesar 9 kW dengan putaran mesin 7.500 rpm. Dengan torsi mencapai 11.7 Nm dengan rotasi mesin 7.250 rpm. Dengan tenaga yang dimiliki pendatang baru ini, digadang-gadang mampu menyaingi Honda Vario 125 FI, yang sudah lebih dulu dikenal dipasaran Indonesia.
Persaingan mesin ini masih berlanjut dengan Yamaha Lexi yang konon membawa teknologi VVA (Variable Valve Actuation) yang dipadukan dengan teknologi Blue Core. Namun apakah teknologi ini benar-benar akan mampu menyaingi Vario? Hmmm, hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Dengan mesin berteknologi canggih ini, pihak Yamaha juga mengklaim bahwa Lexi 125 nantinya juga lebih irit bahan bakar. Jika ini benar maka patut diperhitungkan, karena tau sendiri bahan bakar makin mahal di Negara ini.
Setelah mengupas bagian mesin saya beralih pada bentuk penampakan si Lexi. Dari bentuknya motor besutan Yamaha ini mempunyai tangki bensin yang cukup besar. Tangki bensin yang diletakan di bawah jok, membuat area pijakan pengguna memiliki ukuran yang cukup lega. Posisi speedometer menempel langsung pada body motor. Secara keseluruhan, bentuk body Lexy ini cukup cantik dari belakang, namun untuk bagian depan sangat kurang menarik bagi saya. Ibarat pepatah jawa bilang, seko mburi malem minggu, seko ngarep malem jumat (dari belakang malam minggu, dari depan malam jumat).
Beralih pada suspensi yang dimiliki oleh Lexi, nah, sepertinya ini point plusnya. Suspensi belakang motor yang akan dilepas ke pasaran tahun 2018 ini menggunakan shock tabung, yang konon akan membuat motor ini lebih enak dikendarai. Sedangkan untuk suspense bagian depan, Yamaha Lexi mengusung teknologi teleskopik, sebuah teknologi yang akan membuat pengendara semakin nyaman melibas medan yang cukup sulit.
Terlepas dari bentuk depan yang biasa saja, dengan iming-iming mesin NMAX, meski kapasitas mesin diturunkan, dan berbagai fitur yang ditawarkan tentu akan banyak orang yang tergiur. Termasuk saya. Suspensi dan tenaga mesin yang dimiliki oleh Lexi patut untuk diperhitungkan. Oleh karena itu saat ini saya puasa panjang untuk mendaki, hal ini saya lakukan untuk menabung agar bisa membeli Lexi.
Namun jika Lexi rupanya tak mampu menjawab harapan sebagai motor yang tangguh, uang yang saya tabung mungkin akan saya gunakan untuk melakukan ekspedisi ke gunung Kilimanjaro.