Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

UMR Jogja Memang Menyedihkan dan Menyiksa Dibanding Jakarta, tapi Setidaknya Jogja Belum Membuat Gila Para Sarjana kayak Ibu Kota

Ifana Dewi oleh Ifana Dewi
11 September 2025
A A
UMR Jogja Bikin Stres tapi Belum Bikin Gila kayak Hidup di Jakarta MOJOK.CO

Ilustrasi Perbandingan UMR Jakarta dan UMR Jogja (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – UMR Jogja memang menyedihkan, menyiksa, dan bikin stres. Namun, kota ini masih belum bikin gila bagi sarjana seperti halnya Jakarta.

Sejak lulus kuliah, oleh keluarga, saya kerap menerima desakan untuk pulang ke Jakarta. Sebenarnya, sudah lama saya mendengar desakan itu. Bahkan jauh sebelum saya wisuda beberapa waktu lalu.

Alasannya terdengar cukup sederhana. Katanya, agar saya bisa sesegera mungkin mendapatkan kerja dengan gaji yang lebih tinggi daripada UMR Jogja. Alasan itu memang nggak salah, tapi juga nggak sepenuhnya benar. 

Belakangan, desakan itu semakin nyaring di setiap sambungan telepon yang saya angkat. Apalagi saat setelah saya mengutarakan pilihan menetap untuk sementara waktu di sini. 

Menetap yang saya maksud di sini bukan nganggur menikmati status pengangguran. Jauh dari itu. Saya ingin menemukan kecenderungan minat saya melalui pengalaman pekerjaan. “Lho, memang di Jakarta nggak bisa?” Nanti saya akan berikan sederet alasannya. 

Soal UMR Jogja, cara berpikir kita kadang terburu-buru hingga keliru

Saya pikir, pertimbangan UMR Jogja dan Jakarta yang membuat keluarga saya mendesak untuk segera pulang, adalah sudut pandang parsial yang menyesatkan. Bukan lagi setengah matang. 

Memang, UMR Jakarta lebih tinggi dibanding UMR Jogja. Tapi, untuk membaca peluang itu, seharusnya kita lebih dulu melihat konteks sekitar. Biar nggak menukar masalah dengan masalah baru yang lebih parah. 

Status saya adalah fresh graduate dan masih minim pengalaman. Oleh sebab itu, saya jelas nggak mau menyumbang angka pengangguran di Jakarta hanya karena keliru membaca peluang. Bagi orang-orang seperti saya, mencari pekerjaan di Jakarta sama halnya bertaruh nomor togel. Sial-untung hanya bandar yang tahu. 

Persaingan di Jakarta itu brutal 

Sebagai kota metropolitan, tercatat bahwa setiap tahunnya, ribuan orang datang ke sana. Motif mereka jelas. Tak lain dan tak bukan adalah untuk mencari sumber lahan penghidupan. Sama halnya dengan saya, meski warga Jakarta asli, tetap saja harus mengadu nasib. Bersaing satu sama lain. Berebut posisi.

Membaca keadaan ini, saya melihat bahwa peluang mendapatkan kerja di Jakarta jadi semakin kecil. Sebab, supply pencari kerja yang membludak, tidak sebanding dengan demand yang terbatas. 

Hal ini rentan bagi fresh graduate seperti saya yang terhitung minim pengalaman, apalagi keunggulan. Hasil dari persaingan sengit ini, akhirnya memunculkan banyak pengangguran. Maka nggak heran, kalau ada banyak lulusan sarjana yang menganggur di Jakarta.

Hal ini kontras dengan Jogja, menurut saya, yang masih ramah buat pemula. Mengingat UMR Jogja, kita masih bisa menemukan banyak instansi maupun perusahaan yang membuka lowongan magang. Sebuah kesempatan emas bagi sarjana untuk belajar tanpa dituntut “jadi pakar duluan.” Begitu.

Baca halaman selanjutnya: Masih belum bikin gila, kok.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 11 September 2025 oleh

Tags: gaji jakartagaji jogjajakartaJogjaUMR Jakartaumr jogjaUMR Jogja rendah
Ifana Dewi

Ifana Dewi

Hamba amatir, suka ngopi.

Artikel Terkait

Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO
Ragam

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO
Ragam

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.