Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Seputar Peristiwa 65 yang Tak Mungkin Ada di Buku Sejarah

Saleh Abdullah oleh Saleh Abdullah
30 September 2024
A A
Seputar Peristiwa 65 yang Tak Mungkin Ada di Buku Sejarah MOJOK.CO

Ilustrasi Seputar Peristiwa 65 yang Tak Mungkin Ada di Buku Sejarah. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Ada beberapa peristiwa 65 yang tidak mungkin masuk ke dalam buku sejarah. Cerita yang konyol sekaligus getir ini berpusat kepada Jopie Lasut.

 “Jop, sekarang waktunya kita bergerak dan bertindak. Situasi revolusioner yang telah lama kita tunggu sudah tiba. Delegasi mahasiswa UI kemarin sudah bergerak ke Sekneg dan diterima Chaerul Saleh. Mereka tidak puas, dan hari ini mereka mulai dengan aksi corat-coret di Salemba, Jalan Thamrin, dan Hotel Indonesia,” kata Soe Hok Gie yang mengunjungi rumah Jopie Lasut. 

Kepada Jopie juga, Hok Gie menyatakan akan membentuk presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) bayangan. Tujuannya, pertama, karena presidium KAMI ketika itu, seperti Cosmas Batubara dan Mar’ie Muhammad dianggap masih “loyal” pada Sukarno. 

Menurut mereka, di sekitar peristiwa 65, adalah orang-orang di sekitar Sukarno yang nggak becus. Kedua, perlu membentuk presidium KAMI bayangan untuk mengantisipasi bila presidium KAMI kena ciduk. 

Atas bantuan beberapa perwira muda militer, rencana Hok Gie dan Jopie berjalan lancar. Mayor Sukisman, Mayor Abu Ismojo, Brigjen Yoga Sugama, dan Mayjen Suwarto membantu rencana Hok Gie dan Jopie. Bentuk bantuannya berupa poster dan pamflet anti-Sukarno. Mereka menempelkan poster dan pamflet tersebut di beberapa titik. 

Hok Gie bahkan mendapat sebuah pistol Colt. 45. Dia selalu membawa pistol itu di dalam ranselnya. Sekitar peristiwa 65 itu, Jopie sering bercanda kalau Colt .45 itu lebih berat dari tubuh Hok Gie yang sangat kurus ketika itu. Maklum, dia sangat sibuk mengatur gerakan. 

Sedikit soal Jopie Lasut

Mendiang Jopie Lasut adalah keturunan dari pendiri Kota Manado, Dotu Lolong Lasut atau dikenal sebagai Ruru Ares Lasut. Dia pernah menjadi bagian dari gerakan Perjuangan Rakyat Semesta (PERMESTA) pimpinan Letkol. Ventje Sumual di Sulawesi Utara. Kehidupannya terbentang sejak masa perubahan politik paling berdarah di Indonesia, peristiwa 65 dan epilog-epilognya, hingga masa reformasi. Jopie Lasut, wartawan dan aktivis senior itu wafat pada bulan September 2018. 

Usai PERMESTA, Jopie ke Jakarta dan menjadi wartawan koran Sinar Harapan. Saat itu, Aristides Katoppo (Tides) memimpin koran tersebut. Tides adalah pendaki gunung yang juga bersahabat dengan Soe Hok Gie. 

Saat itu, Sinar Harapan memiliki tiga reporter “sinting” karena keberaniannya dalam melakukan investigasi di sekitar peristiwa 65. Mereka adalah Jopie Lasut, Gandjar Ijas, dan Daud Sinjal. 

Jus Soema, wartawan senior Indonesia Raya, pernah bercerita lewat Pradja. Katanya, Tides Katoppo sebagai redaktur itu pintar. Dia tidak akan memberikan tugas reportase pada hanya satu reporter saja. Apalagi dari ketiga wartawan andalannya itu. Jadi, Tides akan meminta ke masing-masing mereka untuk melakukan investigasi satu kasus. Yang investigasinya terbaik akan dimuat. 

Baca halaman selanjutnya: Berbagai peristiwa yang tidak ada di buku sejarah.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 30 September 2024 oleh

Tags: G30Sjopie lasutKomunismalariOrde Baruperistiwa 65peristiwa malariPKISoe Hok GieSoehartoSukarno
Saleh Abdullah

Saleh Abdullah

Artikel Terkait

Nasib buruh usai Marsinah jadi pahlawan nasional. MOJOK.CO
Ragam

Suara Hati Buruh: Semoga Gelar Pahlawan kepada Marsinah Bukan Simbol Semata, tapi Kemenangan bagi Kami agar Bebas Bersuara Tanpa Disiksa

12 November 2025
Kami Berdoa Setiap Hari agar Soeharto Jadi Pahlawan Nasional MOJOK.CO
Ragam

Kami Berdoa Setiap Hari agar Soeharto Jadi Pahlawan Nasional. Sejarawan: Pragmatis dan Keliru

11 November 2025
Suara Marsinah dari Dalam Kubur: 'Lucu! Aku Disandingkan dengan Pemimpin Rezim yang Membunuhku'.MOJOK.CO
Ragam

Suara Marsinah dari Dalam Kubur: ‘Lucu! Aku Disandingkan dengan Pemimpin Rezim yang Membunuhku’

10 November 2025
Alasan Soeharto tak layak dapat gelar pahlawan, referensi dari buku Mereka Hilang Tak Kembali. MOJOK.CO
Aktual

Buku “Mereka Hilang Tak Kembali”, Menyegarkan Ingatan bahwa Soeharto Tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan, tapi Harus Diadili

1 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Wali Kota Semarang uji coba teknologi bola GPS untuk mitigasi banjir Semarang MOJOK.CO

Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang

13 Desember 2025
Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.