MOJOK.CO – Setiap orang punya rumah impian. Misalnya, saya pengin rumah minimalis. Tapi, sayangnya, banyak yang terjebak situs jual-beli rumah.
Katanya, menemukan rumah impian itu seperti petualangan mencari jodoh. Ada yang langsung dapat peraduan yang cocok. Ada yang butuh dua atau tiga kali patah hati.
Rasa sakit di hati itu membuatmu murung. Kamu membutuhkan bantuan dan situs jual-beli rumah jadi rujukan pencarian selanjutnya.
Misalnya, kamu lagi pengin rumah minimalis, jenis rumah yang masih menempati pencarian tertinggi di dunia digital. Rumah yang simpel. Layaknya jodoh. Seperti dia yang apa adanya, sederhana, dan nggak bikin hidup makin ribet.
Sayangnya, rumah minimalis yang jadi impianmu itu ternyata nggak murah. Ada duit, ada kualitas. Seperti jodoh. Ada pengorbanan besar, ada kenyamanan sepanjang usia. Susah, apalagi situs jual-beli rumah nggak “jujur” mencantumkan informasi.
Kamu lalu ingat. Kamu bukan bos-bos SCBD atau influencer dengan pendapatan semoncer Rachel Vennya. Buat mereka, cari rumah tapak atau apartemen mewah di pusat kota dengan ukuran yang lega dan membayarnya dengan sekoper cash keras itu gampang.
Selebihnya, idealismemu harus dipotong. Mulai dari kelas properti, ukuran, lokasi, dan cara bayar. Namun, karena kelangkaan dan harganya yang nggak murah, kamu harus menghabiskan banyak waktu meneliti halaman demi halaman situs jual-beli properti demi rumah minimalis.
Kondisi itu membuat kita tak selalu bisa memilih the best available. Namun, kita masih bisa mencari better solution. Terkadang, informasi yang dicantumkan di situs jual-beli rumah itu terbatas. Selebihnya, kamu masih harus menyisihkan banyak waktu untuk melihat rumahnya secara langsung.
Sialnya, seiring cepatnya laju kehidupan seseorang, menyisihkan waktu untuk melihat rumah saja jadi urusan pelik. Hasilnya, mereka terjebak oleh keterbatasan informasi situs jual-beli rumah.
Maka, tulisan ini bertujuan mengingatkan kamu supaya tidak terjebak, sekaligus ditujukan kepada developer situs jual-beli rumah. Dengarkan keluh kami, yang tengah bersusah-payah mencari rumah impian, seperti saya yang lagi mencari rumah minimalis.
Kurangnya gambaran atas biaya rumah impian
Yang kamu lihat di situs jual-beli rumah adalah harga dasarnya saja. biasanya, di dalam situs sudah disediakan kalkulator terkait simulasi KPR. Sayangnya, penjual rumah saat ini, baik baru maupun bekas, menyematkan harga yang bisa jadi berbeda makna. Rumah pertama dijual dengan rincian biaya yang lengkap. Namun, rumah kedua dijual dengan biaya-biaya terpisah dan nilainya belum dapat dipastikan.
Misalnya, saya sedang mencari rumah minimalis. Secara total, biaya membeli rumah minimalis terdiri dari harga rumah itu sendiri plus pajak dan bea terkait.
Saya akan sangat mengapresiasi jika situs jual-beli rumah bisa membuat fitur estimasi pajak dan bea. Jadinya, pembeli bisa langsung mengetahui estimasi total harga rumah. Ditambah lagi, tak lagi ada rumah yang tampak lebih murah hanya karena mengecualikan pajak dan bea.
Berikutnya, bagi rumah baru masa kini, sudah menjadi hal biasa untuk membedakan harga cash keras dan harga KPR. Bahkan, skema KPR yang berbeda bisa membebankan harga dasar berbeda dari pengembang. Sangat baik jika situs jual-beli rumah bisa menyertakan keduanya dan simulasi kredit langsung dihitung dari harga KPR.
Hal lain yang cukup menyusahkan adalah tidak adanya informasi tentang Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) plus Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Apalagi jika membeli rumah impian dengan KPR. Bakal lebih asik kalau besar IPL dan PBB ini bisa disertakan, setidaknya estimasinya saja sudah cukup membantu.
Kurangnya informasi mengenai lokasi, bentuk rumah, dan kawasan sekitarnya
Situs jual-beli rumah pada umumnya sudah menyertakan beberapa informasi dasar. Misalnya, luas bangunan, luas tanah (jika rumah tapak), jumlah kamar tidur dan kamar mandi, jenis sertifikat kepemilikan, jumlah lantai rumah atau ada di lantai berapa unit apartemennya, dan kondisi interior secara umum, entah itu non-furnished, semi-furnished, atau full furnished.
Jika lagi cari rumah tapak dan cukup beruntung, kamu bisa mengecek lokasinya secara langsung lewat Google Street View. Namun, tentu saja Google Street View nggak sepenuhnya bisa membantu menggambarkan posisi atau lokasi. Selalu ada potensi kamera Google gagal menangkap sudut penting.
Hal-hal “terlihat” sepele ini jarang diperhatikan developer situs jual-beli rumah. Padahal, hal-hal ini justru lebih sering menjadi dealbreaker. Misalnya, banyak pembeli merasa penting untuk mengetahui rumah minimalis impian mereka menghadap ke mana agar tidak kepanasan ketika menikmati hari Minggu di rumah tanpa kipas angin dan AC. Sayang, informasi ini tidak ada.
Selain itu, tidak ada informasi spesifik tentang bentuk tanah. Misalnya, apakah tanahnya persegi panjang atau tanah irregular dengan bentuk dan posisi tertentu. Ya, kan setiap pembeli punya seleranya. Bakal makin informatif kalau ada denah di sana. Kalau apartemen, pembeli tentu akan lebih tertarik jika unitnya menghadap ke taman atau kolam renang, bukan jalan raya.
Kedua, situs jual-beli rumah sering bias kalau bicara fasilitas. Misalnya, apakah fasilitas rumah minimalis impian berada di dalam kawasan perumahan atau apartemen itu sendiri, mana fasilitas yang ada di luarnya. Mana fasilitas internal yang bisa dinikmati tanpa mengeluarkan biaya tambahan, mana yang berbayar.
Bekal ribet kalau ini terjadi: Kamu tertarik tinggal di suatu perumahan atau apartemen karena ada kolam renangnya. Namun, belakangan baru tahu kalau kolam renang itu ada di luar dan harus bayar lagi kalau mau renang.
Ketiga, lingkungan sekitar rumah minimalis impian juga penting. Nah, ini penting buat calon pembeli untuk menyiapkan waktu khusus untuk melihat calon rumahnya secara langsung. Misalnya, kita bisa tahu jarak dan waktu tempuh nyata ke moda transportasi publik terdekat, tempat makan terdekat, pintu tol terdekat, serta fasilitas lainnya.
Kita juga bisa mencari tahu apa saja yang ada di kawasan sekitar dan apakah kita nyaman dengan keberadaannya. Misalnya, ada tempat tinggal yang ternyata lokasinya tidak jauh dari tempat pemakaman, langitnya menjadi jalur lalu-lalang pesawat, dekat dengan perkebunan yang disirami pupuk setiap hari dan mengeluarkan bau kurang sedap, atau berbatasan dengan permukiman penduduk yang sering membakar sampah di pagi hari.
Kepastian soal sinyal internet
Soal sinyal ini penting banget. Kamu pasti sadar kalau akhir-akhir ini IndiHome dan Telkomsel sering bermasalah. Ke depannya kita tidak tahu apakah selepas pandemi, akan ada situasi lain yang memaksa kita harus beraktivitas hampir sepenuhnya dari rumah dan mengandalkan internet.
Paling tidak, di daerah tersebut harus memiliki sinyal 4G dari XL, Indosat, atau Smartfren yang kuat dan stabil sebagai alternatif mobile tethering. Jangan terperdaya dengan klaim bahwa ini akan ditingkatkan di kemudian hari. Banyak lokasi, pada kenyataannya, setelah bertahun-tahun sinyal internet tetap sulit dicari.
Situs jual-beli rumah, menurut saya, wajib menyertakan jenis provider yang paling ampuh di kawasan rumah minimalis impian. Ada beberapa orang yang lebih suka pakai provider tertentu, yang warna merah itu. Meski lebih mahal dan kadang ngadat, tapi orang-orang ini sudah jadi pelanggan setia. Informasi akan keberadaan sinyal ini jadi penting banget.
Well, intinya, di tengah pandemi, situs jual-beli rumah pasti lebih sering dikunjungi. Jangan sampai webmaster situs seperti ini tidak responsif terhadap perubahan selera dan kebutuhan calon pembeli akan informasi. Jangan sampai mereka merasa terjebak ketika mencari rumah impian.
BACA JUGA Tips Beli Rumah biar Nggak Tertipu Harga Murah dan ulasan menarik lainnya di rubrik ESAI.