Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Ridho Ficardo, Pemimpin yang Menggugat Rakyatnya Sendiri

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
14 September 2015
A A
Ridho Ficardo, Pemimpin yang Menggugat Rakyatnya Sendiri

Ridho Ficardo, Pemimpin yang Menggugat Rakyatnya Sendiri

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tadinya saya berkeyakinan, bahwa insiden Setya Novanto-Fadli Zon-Donald Trump adalah titik puncak ke-wagu-an dan ke-asu-an khasanah politik tanah air. Namun ternyata, keyakinan saya akhirnya harus runtuh.

Setya Novanto mantap menjawab “Yes! Highly.” Ketika ditanya “Do they like me in Indonesia?” oleh Donald Trump. Kali lain, giliran Fadli Zon yang untuk gigi dengan memamerkan senyum Pepsodent-nya saat berselfie ria dengan mbak-mbak blonde pendukung Donald Trump.

Memang masih ada yang lebih wagu?

Adalah Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri, yang telah membuat keyakinan saya akan insiden tadi runtuh berkalang tanah. Lha betapa tidak, duo pemimpin Lampung ini menghebohkan jagad perpolitikan Indonesia karena berani menggugat rakyatnya sendiri senilai 50 miliar.

Seperti yang diberitakan di Metrotvnews.com, Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri, menggugat balik perwakilan rakyat Lampung yang menggugatnya dengan meminta ganti rugi materiil dan imateriil masing-masing senilai Rp25 miliar atau total Rp50 miliar.

Ini jelas sebuah tragedi politik yang sangat lucu (lagi wagu dan asu, tentunya). Bisa-bisanya seorang pemimpin menggugat warganya sendiri? Benar-benar raja tega. Wong Haji Muhidin yang sebegitu nyebelinnya saja belum tentu tega menggugat Rumana, je.

Kalau memang ndak mau digugat, lha mbok sedari awal ndak usah nyalon. Bagi seorang pemimpin, jangankan dituntut, lha wong ditipu sama rakyat sendiri saja harus ikhlas dan nrimo.

Pada dasarnya, yang namanya pemimpin itu kan harusnya punya tiga aji-aji, yaitu Rumongso, Lilo, dan Legowo. Rumongso, sadar diri akan kekurangan dan segala keterbatasannya dalam memimpin. Lilo, rela jika dicurhati dan dituntut oleh rakyat sendiri. Legowo, besar hati kalau memang harus turun dari tahta kepemimpinan.

Lha kalau baru dituntut rakyat saja sudah gerah dan malah ganti menyerang balik, gimana rakyat mau simpati? Ini rakyat, Bung, bukan Chelsea… tidak butuh serangan balik.

Kemarin-kemarin, Ketua dan Wakil Ketua DPR bikin geger dengan insiden selfie saat berkunjung ke Amerika sana, tak berselang lama, Anggota DPRD Riau sibuk “dolan” ke Norwegia saat jutaan rakyatnya berjuang melawan kabut asap, sekarang giliran Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung yang bikin sensasi dengan menggugat rakyatnya sendiri. Aduduuuh, besok apa lagi?

Entah mengapa, bayangan saya tentang Indonesia kok jadi agak mblabur kalau harus ingat sepak terjang pejabat-pejabat kita tadi. Bah!

Tapi ya mau bagaimana lagi, lha wong sudah kejadian, anggap saja sebagai salah satu ke-khas-an dunia politik kita. Lagipula, sejujurnya, kadang kita memang membutuhkan politisi-politisi wagu macam nama-nama tadi. Karena di pundak merekalah kenyentrikan dan ketidakwarasan akan tetap dijunjung tinggi sebagaimana mestinya.

Ingat, mau jijik bagaimanapun juga, cacing tetaplah diperlukan, karena ia menjadi salah satu bagian yang menjaga keseimbangan ekosistem.

Seperti halnya anak TK yang hobi mewarnai, para politisi tanggung tadi juga ikut ambil peran yang vital dalam mewarnai Indonesia, sungguhpun hanya dengan warna-warna yang pucat lagi nge-dof. Huft.

Iklan

Tapi tolong ya, pembaca yang budiman, sesebel-sebelnya sampeyan sama Fadli Zon cs, jangan sekali-kali menghujat mereka dengan makian yang menyakitkan seperti “Fadli Zon Goblok!”, “Setyo Novanto Pekok!”, dan lain sebagainya, karena resikonya besar, sampeyan bisa kena pidana. Minimal pidana “pencemaran nama baik”, maksimal pidana “membocorkan rahasia negara”.

Terakhir diperbarui pada 18 Februari 2021 oleh

Tags: Bachtiar BasriLampungRidho Ficardo
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Penipuan love scam: ngaku-ngaku jadi pilot di luar negeri, berhasil pikat perempuan Lampung hingga poroti puluhan juta MOJOK.CO
Ragam

Penyesalan Perempuan Lampung, “Tergila-gila” Lelaki yang Ngaku Jadi Pilot di Luar Negeri Berujung Kehilangan Uang Puluhan Juta

7 Mei 2025
Sialnya Mudik dari Jogja ke Sumatra karena Percaya Pelni-ASDP MOJOK.CO
Esai

Nasib Sial Mudik dari Jogja ke Sumatra via Merak-Bakauheni Akibat Terlalu Berharap ke ASDP dan Pelni

26 Maret 2025
Dusun Girimulyo Kulon Progo- Surga di Bukit Menoreh MOJOK.CO
Esai

Dusun Gunung Kelir Kulon Progo, Rumah Kedua Saya yang Sudah Mengamalkan Pancasila Bahkan Sebelum Pancasila Lahir

17 Juni 2024
Nelangsa Perantau Lampung Kerja di Jogja Malah Diusir Ibu MOJOK.CO
Ragam

Nelangsanya Perantau Lampung Bertahun-tahun Kerja Keras di Jogja dan Tak Bisa Pulang demi Kumpulin Modal Usaha, Sekali Pulang Malah Diusir Ibu

14 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.