Resep Rahasia Aice, Es Krim Paling Hits Saat Ini

es-krim-aice-mojok

es-krim-aice-mojok

[MOJOK.CO] “Have an Aice cry~

Sudah tahu belum es krim kekinian yang namanya Aice? Itu lho, es krim murah meriah yang bisa kamu dapatkan dengan harga dua ribu perak. Aice tuh jagonya es krim murah. Varian rasanya ada enam belas dan terus bertambah, dari jagung, semangka, cokelat, pisang, mangga, sampai talas pun ada.

Aice ini memang jago. Karena nggak bisa masuk gerai-gerai Alfamart, Indomaret, dan sejenisnya, dia sasar warung-warung rumahan. Kotak pendingin disediakan dengan mereknya terpampang besar-besar dalam warna biru.

Kejagoan Aice sudah diakui. Agustus lalu ia menerima penghargaan Excellent Brand Award dari Terang Abadi Televisi untuk kategori merek es krim terbaik. Ia menang telak mengalahkan saingan-saingannya, termasuk pemain lama seperti Campina dan Walls. Bayangkan, Aice memenangkan preferensi konsumen mencapai 76,14%, sedangkan Walls hanya dapat 20,26%. Apalagi Campina, hanya 1,91%, nggak ada apa-apanya dibandingkan Aice. Inilah kekuatan selera harga miring kelas bawah.

Tidak cukup sampai di situ, kalau kamu ke sekolah-sekolah, bungkusan Aice akan tampak berhamburan di halaman sekolah. Jangan fokus ke kebiasaan buang sampah sembarangannya orang Indonesia ya, fokus ke es krim Aice. Bahwa ini rajanya makanan anak-anak. Kurang jago gimana kalau sudah berhasil menguasai selera anak-anak begitu? Es krim sebelah yang naik burung garuda mah nggak ada apa-apanya.

Nggak perlu khawatir bahwa es krim ini mengandung babibu seperti makanan yang lain-lain. Jelas-jelas Aice ini sudah punya sertifikat halal dari MUI, bahkan grade-nya dapat A. Benar-benar sempurna. Di mana lagi kamu bisa mendapatkan es krim murah, enak, rasa bervariasi, dan halal? Diklaim tidak bikin gemuk pula.

Seorang buruh Aice mengaku, kapasitas produksi pabriknya rata-rata 50 ribu boks per hari. Sekali lagi: 50 ribu. Satu boks isinya 30—50 potong es krim. Artinya, sehari mereka produksi sekitar 2 juta potong es krim. Itu pun Aice masih akan membangun pabrik baru di Surabaya. Bisa dibayangkan betapa besar pasar mereka.

Apa sih rahasia dari es krim Aice? Semua makanan laris punya resep rahasia, Aice juga dong. Kalau Kolonel Sanders punya 11 bumbu rahasia, maka resep rahasia Aice satu saja.

Tak mudah membuat es krim keramat seperti Aice ini. Butuh proses produksi yang rumit yang dikerjakan oleh orang-orang terpilih. Begini ceritanya.

Pabrik es krim ini berlokasi di Kampung Telajung, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Ada lebih dari 600 buruh yang bekerja untuk menghasilkan 2 juta potong es krim berbagai rasa itu. Semua buruh yang bekerja di pabrik ini telah melalui tes yang sangat istimewa. Calon buruh harus sedia uang dua sampai tiga jeti buat biaya masuk. Nganggur, nggak punya duit sama sekali, maka pabrik Aice bukan tempatmu. Cari aja pabrik lain yang hari gini bisa masuk gratis.

Perusahaan penyalur tenaga kerjanya punya nama yang keren: PT Putra Mandiri Bangsa. Ceritanya sih putra-putri bangsa terbaik yang disalurkan ke Aice. Memang untuk membuat es krim istimewa nggak bisa dilakukan oleh buruh-buruh sembarangan.

Setelah berhasil masuk ke Aice, buruh bakal mendapat upah dengan nilai fantastis. Setelah bekerja yang bisa sampai 12 jam sehari, 25 hari dalam sebulan, kamu dapat membawa pulang uang senilai Rp3,5 juta. Itu belum termasuk uang lembur (yang hitungannya suka-suka perusahaan). Lumayanlah, bisa dapat Rp4 juta sebulan setelah banyak lembur dan mengikhlaskan hari libur sebagai buruh yang rela menerima segala ketetapan pengusaha.

Kalau buruh nggak masuk kerja, upahnya dipotong dengan perhitungan jumlah upah pokok dibagi dengan hari kerja pada bulan itu. Kira-kira Rp140 ribuan per hari. Apa pun alasannya, mau sakit atau saudara meninggal, upah tetap dipotong. Jadi, bayangin aja kamu lagi kerja harian ya. Upah bulanan tuh cuma bahasa halus aja.

Selama empat tahun (2013—2017), buruh bekerja dengan sistem harian tanpa tunjangan transport, makan, cuti haid, cuti melahirkan, cuti tahunan, dan tanggungan BPJS Kesehatan. Terus, kalau buruh kedapatan makan es krimnya, bisa kena denda Rp1 juta. Buruh nggak boleh makan es krim buatannya sendiri, bisa kualat sama Mister Jua Jun.

Tak hanya itu, buruh Aice juga bisa menikmati musim dingin ala Eropa di freezer raksasa pabrik. Bisa bergaya dengan pakaian tebal musim dingin untuk menghasilkan foto-foto yang Instagramable.

Setelah buruh bikin serikat pada Agustus 2017 yang namanya SGBBI, akhirnya tunjangan-tunjangan pun dikasih dan upah tidak dipotong lagi. Momen yang mengharukan setelah empat tahun dalam kondisi kerja yang menguras perasaan dan susah kawin.

Maksudnya, setelah dapat tunjangan-tunjangan, terus jadi bisa kawin gitu?

Tunggu dulu. Mana maulah mertua ngawinin anaknya dengan buruh kontrak. Pasti tetap waswas. “Ntar kalau habis kontrak, anak gua mau dikasih makan apa?” kata calon mertua. Apalagi sekarang lagi santer-santernya rekrutmen buruh baru untuk menggantikan buruh-buruh lama. Karang Taruna pun kebagian jatah 300 rekrutmen. Dan setiap kepala harus setor Rp3 juta ke perekrutnya. Dikali satu saja sudah bukan jumlah kecil, apalagi dikali 300. Itu uang semua lho.

Bagi pengusaha, buruh-buruh yang berserikat itu nggak tahu diri. Kebanyakan nuntut. Sekarang malah nuntut jadi karyawan tetap pula. Penginnya perusahaan, kalau bisa selama-lamanya buruh Aice itu kontrak harian semua supaya keuntungan perusahaan bisa sangat-sangat-sangat-sangat maksimal.

Mau buruhnya pribumi kek, kapitalisnya mau China Singapur kek, semua nggak ada maknanya kalau urusannya duit. Atribut-atribut etnisitas bisa bertukar posisi dan hasilnya sama saja. Ormas lokal yang suka teriak-teriak mendaku warga pribumi pun bisa dikelarin asalkan ada duit miliaran. Buruhnya mau jomblo seumur hidup, bukan urusan pengusaha.

Tapi, yah, yang namanya cinta, tak bisa ditahan-tahan. Bersemi bisa di mana saja, bahkan di pabrik dengan musim dinginnya yang abadi atau kondisi ekonomi yang morat-marit.

Ini kisah Saijah-Adinda versi pabrik Aice. Sebut saja namanya Karmila, seorang buruh perempuan yang sebentar lagi akan menikah dengan rekan kerjanya sesama buruh, Ahmad Supriyanto. Karmila sakit-sakitan, kebocoran amoniak di pabrik semakin memperparah kondisinya. Dia pun meninggal dunia. Supriyanto menyusul dua bulan kemudian dalam kecelakaan motor menuju pabrik Aice untuk bekerja sif ketiga pada pukul 10 malam.

Eh, kok saya dengar ada pembaca yang protes, “Ini tulisan apaan sih? Kok nggak jelas ujung pangkalnya? Jadi sebenarnya resep rahasia Aice itu apa?”

Jawabannya kan sudah ada dari tadi: keringat buruhnya.

Exit mobile version