Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

PNS Tetap Lebih Enak, Meski di Toilet Kantor Shopee Bisa Cebok Otomatis

Kalau kamu punya teman PNS dan bilang gajinya cuma Rp2 juta, jangan langsung kasihan! Rp2 juta itu cuma gaji pokoknya.

Isidorus Rio Turangga Budi Satria oleh Isidorus Rio Turangga Budi Satria
18 April 2022
A A
PNS Tetap Lebih Enak, Meski di Toilet Kantor Shopee Bisa Cebok Otomatis MOJOK.CO

Ilustrasi PNS va Shopee. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Seenak-enaknya kerja di multi-national companykayak Shopee, tetap paling enak PNS. Nggak ada turnover, nggak ada PHK, nggak ada deadline.

Jujur saja, saya ini dulu sangat anti-PNS. Apa yang saya bayangkan soal ini, agaknya nggak berbeda dari kebanyakan orang. Kalian semua tahu, lah, seperti apa bayangan karyawan non-PNS soal PNS. Tapi sejak istri saya jadi PNS, sudut pandang saya berubah.

Jadi, ketika sebuah konten tentang betapa enaknya kerja di kantor Shopee, lalu banyak orang menyebutnya profesi idaman, saya langsung terkekeh. Well, lingkungan pekerjaan di kantor Shopee memang “memanjakan” karyawannya. Banyak snack gratis, sampai toilet serba “tap-tap-tap” dan kamu bisa cebok secara otomatis.

Buat banyak orang, lingkungan tersebut dianggap sebagai lingkungan terbaik untuk menunjang karier. Yang mana saya setuju saja. Namun, kalau membandingkannya dengan PNS dengan narasi “lebih enak” kok kayaknya gimana gitu. Yah, jadi karyawan swasta memang menarik, tapi PNS rasa-rasanya masih lebih jadi pilihan. Trust me, deh.

Jadi, sepanjang karier saya selama tujuh tahun terakhir, semua dihabiskan sebagai karyawan swasta. Sekitar 5,5 tahun sebagai wartawan, 1,5 tahun terakhir di tech company. Sampai sebelum istri saya diterima jadi CPNS, saya masih bangga jadi karyawan swasta. Tapi begitu istri saya terima SK pengangkatan dan terima gaji pertama, pikiran saya berubah 180 derajat!

Di titik itu, saya bisa memahami kenapa tiap tahunnya, peminat tes CPNS selalu membludak. Di angkatan istri saya saja pada 2021 lalu, total ada tiga juta pelamar. Padahal, formasi yang dibuka hanya 676.733. Kurang dari sejuta!

Artinya, 77% lebih dari total pelamar itu, dipastikan bakal gigit jari. Angka tiga juta itu sendiri sejatinya termasuk kecil. Ketika CPNS 2019, Badan Kepegawaian Nasional (BKN) menyebut jumlah pelamar ada di angka 5,5 juta.

Lalu kenapa PNS selalu ramai peminat? Saya bukan expert soal ini, tapi izinkan saya menuliskannya berdasarkan pengalaman pribadi.

Jam kerja PNS yang fleksibelnya kebangetan

Kita mulai dari jam kerja. Satu hal yang hampir selalu jadi “jualan” perusahaan swasta adalah jam kerja. Dengan cara persuasif dan pilihan kalimat yang amboy sekali, perihal jam kerja biasanya disebut flexible working hours.

Di era di mana work life balance jadi impian, kata fleksibel tentu terasa menarik buat orang swasta kayak di Shopee. Tapi orang lupa, fleksibel itu tak melulu soal kerja 9 to 5 tapi juga kerja 9 to 9 alias dari pagi sampai malam atau sampai ketemu pagi lagi! Hahaha!

Di ranah PNS, setidaknya di konteks istri saya, jam kerja ini terasa ringaaan sekali. Di bulan puasa ini, istri saya masuk kantor pukul delapan pagi, lalu pulang pukul tiga sore. Bahkan saya belum tutup laptop atau selesai rekap daily report di kerjaan harian, istri saya sudah pulang ke rumah dan rebahan menunggu waktu buka puasa. Edan, enak betul!

Gaji yang “menipu”

Jam kerja sudah, kita geser ke masalah gaji. Nggak bisa dimungkiri, gaji di swasta memang menggiurkan. Gaji di swasta kayak di Shopee tuh, misal kalian bergabung di perusahaan yang oke, topping-nya melimpah.

Saya ambil contoh kantor saya sendiri. Selain gaji pokok, kami juga terima topping lain. Di antaranya adalah uang makan, uang internet, uang lembur, hingga bonus tahunan yang angkanya bisa berkali-kali lipat, tergantung pada performa kerja.

Di konsep PNS, semua berbeda. Satu-satunya yang menurut saya agak mirip dengan swasta adalah pengisian Ekin atau E-Kinerja pegawai buat PNS. Ekin ini nantinya berimbas kepada besaran Tunjangan Kinerja (Tukin) untuk PNS di pusat atau TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) untuk PNS di Pemda. Jadi teknisnya, semakin aktif si PNS di daily works mereka, semakin menggiurkan angka Tukin/TPP yang mereka terima.

Iklan

Karena istri saya adalah PNS yang “lahir dan dibesarkan” oleh perusahaan swasta (istri saya dulu kerja di salah satu e-commerce dan masuk dari Senin-Sabtu tiap pekannya!), hustle culture ala swasta dia bawa ke pekerjaan barunya. Bahkan dengan gaji CPNS yang masih 80% dari gaji normalnya selama setahun ke depan, angkanya sudah cukup bikin saya geleng kepala.

Jadi kalau kamu punya teman PNS dan bilang gajinya cuma Rp2 juta, jangan langsung kasihan! Rp2 juta itu cuma gaji pokoknya. Itu belum Tukin atau TPP. TPP pun masih dibagi lagi dalam tiga jenis pendapatan. Mulai dari beban kerja, prestasi kerja, hingga kondisi kerja. Dan asal tahu saja, nominal ketiganya ini berbeda dan angkanya lumayan banget. Jadi jangan salah, topping gaji para PNS ini juga menggiurkan.

Yang terakhir dari perkara gaji ini, PNS juga masih terima berbagai tunjangan. Mulai dari tunjangan keluarga (suami/istri) sampai tunjangan anak (maksimal dua anak).

Nominalnya masing-masing 10 dan dua persen dari gaji pokok. Uang receh, sih, tapi ya lumayan buat nyicil saham atau jajan reksadana tiap bulannya. Ini baru PNS level umbi-umbian ya. Kalau misal sudah jadi JPT (Jabatan Pimpinan Tinggi) atau minimal jadi Kabid atau Kadis di Pemda/Dinas setempat, angka tunjangan ini bisa makin gede.

Secara teknis, sebenarnya baik swasta kayak di Shopee atau PNS sama-sama menggiurkan dari sisi duit. Swasta, normalnya, memang punya gaji lebih besar dari PNS, tapi semakin besar gaji, kamu sebagai karyawan swasta, biasanya, semakin banyak yang dikompensasi. Misal waktu, tenaga, hingga pikiran. Tapi kalau kalian berminat ikuti jejak istri saya, banting setir jadi PNS, layak jadi pertimbangan. Mindset terbiasa jadi karyawan swasta yang fast-paced, bisa bikin kamu jadi PNS yang efektif dan efisien.

Misal saja, kamu jadi PNS di jabatan fungsional. Normalnya, kamu bisa naik jabatan dalam dua tahun. Kalau kamu kerja dengan cara ala karyawan swasta yang visioner dan satset, naik jabatan di instansi kerja kamu adalah keniscayaan. Itu di atas kertas ya, dengan asumsi tidak ada hal-hal non-teknis yang you know, lah. Hehehe.

Oleh karena itu, saya percaya, seenak-enaknya kerja di multi national company, tetap paling enak memang jadi PNS. Nggak ada turnover, nggak ada PHK, nggak ada deadline. Plus, mau apa-apa juga lebih enak dan gampang, termasuk ngajuin KPR ke bank.

BACA JUGA Memahami Jerat Pikat Marketplace kayak Tokopedia, Bukalapak, atau Shopee dan analisis lainnya di rubrik ESAI.

Penulis: Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Editor: Yamadipati Seno

Terakhir diperbarui pada 18 April 2022 oleh

Tags: Cpnsgaji pokok PNSkaryawan swastaPNSShopeeTukin PNStunjangan PNS
Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Dulu nulis bola. Sekarang nulis tekno.

Artikel Terkait

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO
Esai

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Jadi dosen non PNS (honorer) di kampus swasta dapat gaji yang bikin nelangsa. Nyesel kuliah sampai S2 MOJOK.CO
Ragam

Berambisi Jadi Dosen biar Terpandang dan Gaji Sejahtera, Pas Keturutan Malah Hidup Nelangsa

18 Oktober 2025
Pengalaman Beli HP "Spek Dewa" Rp900 Ribu di Shopee: Kepepet Berujung Konyol, tapi Beruntung Diselamatkan Kurir.MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Beli HP “Spek Dewa” Rp900 Ribu di Shopee: Kepepet Berujung Konyol, tapi Beruntung Diselamatkan Kurir

10 Oktober 2025
Salah beli sepatu ala anak Jakarta di Shopee. MOJOK.CO
Catatan

Sekalinya Beli Sepatu di Shopee Malah Tertipu Toko Berlabel Ori, Nggak Jadi Gaya-gayaan Malah Berujung Cedera

9 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.