Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Akhirnya Saya Tahu Alasan Orang Beli Sepeda Mahal Sampai Ratusan Juta: Gagal Finish, tetapi Setidaknya Gagal Secara Nyaman dan Bermartabat

Mohammad Sadam Husaen oleh Mohammad Sadam Husaen
22 Juni 2025
A A
Pakai Sepeda Mahal Ratusan Juta demi Gagal Secara Bermartabat MOJOK.CO

Ilustrasi Pakai Sepeda Mahal Ratusan Juta demi Gagal Secara Bermartabat. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Lagi-lagi gagal finish

Tiga bulan berlalu, rasa gagal itu belum sembuh. Maka, pada Mei 2025, saya ikut event Lakoni. Ada 2 opsi rute dalam event tersebut, yaitu 200 kilometer dengan elevasi 2.144 meter atau 300 kilometer dengan elevasi 3.113 meter. 

Karena merasa sudah pernah menempuh jarak 400 kilometer bersama sepeda mahal, saya pilih yang 300 kilometer dengan cut-off time kurang lebih 20 jam. Sok pede. Karma saya datang dalam bentuk yang sangat konkret. Sepeda Trek Domane SLR saya masuk bengkel.

Tentu saja saya panik. Pilihan tersisa adalah sepeda Polygon Bend R2 milik istri. Ini adalah gravel bike tangguh dengan bahan alumunium alloy. 

Sepeda ini sudah dilengkapi dengan groupset Shimano 105, gear depan 50-34 dan belakang 11-36. Dari sisi teknis, sepeda ini bukan jelek. Bahkan sangat bisa diandalkan di medan berat. Tapi tetap, rasanya beda. 

Sepeda Domane itu kayak pasangan yang ngajak makan di hotel bintang lima. Kalau Bend R2 itu ngajak makan pecel lele pinggir sawah. Dua-duanya kenyang, tapi satu bikin dompet puasa seminggu.

Start jam subuh. Jalur memutar Yogya, datar dan berbukit, lalu mulai naik-turun seperti grafik mood istri. Awalnya semua baik-baik saja. 

Seiring waktu, saya mulai sadar. Ini sepeda nggak punya peredam getaran sehalus Domane, si sepeda mahal. Tangan mulai kebas. Bokong, seperti biasa, merengek, dan shifting mulai terasa seperti omongan para menteri saat ini: berantakan dan bikin capek hati.

Di kilometer 200-an, saya berhenti. Bukan karena cedera, tapi karena otak dan badan sudah enggak satu visi. Cut-off time masih bisa saya kejar sebenarnya, tapi hasrat sudah direm oleh realitas ditambah rasa ngantuk yang menyerang habis-habisan. Sekali lagi saya kalah, tidak bisa finish.

Makna sepeda mahal

Di situlah momen pencerahan datang. Acara ultracycling memang bukan ajang gaya-gayaan, tapi tempat di mana saya harus mempelajari diri sendiri dan peralatan yang saya pakai. 

Jangan mengikuti ultracycling tanpa persiapan bagus. Ini bukan tentang seberapa jauh jaraknya, tapi tentang bagaimana kita bisa mengalahkan ego, tsadeessssstttt!

Saya, orang yang dulu suka bilang, “Ah, sepeda mah sama aja, yang penting dikayuh,” tiba-tiba diam di tepi jalan sambil berkata pelan: “Ohh. Jadi ini alasan orang rela beli sepeda mahal sampai ratusan juta.”

Trek Domane SLR seharga Daihatsu Xenia second, memang terasa “wah”. Glide-nya mulus, shifting halus, dan handling-nya bikin tanjakan terasa seperti bisikan, bukan ancaman.

Tapi dengan harga itu, kamu juga membayar ilusi. Bahwa sepeda mahal bisa menyelamatkan kamu dari kenyataan bahwa pantat tetap panas setelah 10 jam lebih duduk di atas sadel. Nggak bisa.

Sementara Polygon Bend R2 juga bukan kaleng-kaleng. Bend R2 memang bukan sepeda mahal dan mewah, tapi tangguh. Mau ajak jalan jauh, masih bisa. Di medan rusak, malah senang. 

Iklan

Tapi memang, dia mengajarkan bahwa hidup tidak pernah benar-benar nyaman. Kamu harus beradaptasi, bukan mengeluh. Dan gear 50-34 itu kadang seperti hubungan yang terlalu rumit: terlalu besar di awal, terlalu berat di akhir.

Pelajaran penting bersama sepeda mahal

Dari 2 event yang tidak bisa saya selesaikan tersebut, saya dapat satu pelajaran penting. Sepeda mahal memang tidak menjamin kamu finish, tapi setidaknya kamu gagal dengan nyaman dan bermartabat. 

Dan keduanya, Domane maupun Bend, bikin pantat saya sama-sama masih menderita. Jadi kalau kamu bertanya, “Bang, mending sepeda mahal atau sepeda murah?” Saya jawab begini, deh:

Kalau kamu suka kenyamanan, performa, dan tidak masalah jual ginjal kiri, Domane SLR adalah cinta sejati.

Kalau kamu realistis, suka gravel, dan percaya bahwa hidup adalah perjuangan, Bend R2 akan menuntunmu ke pemahaman spiritual.

Domane SLR adalah pasangan glamor yang tahu semua tempat makan fancy di kota. Bend R2 itu pacar lama yang tahu kamu suka nasi kucing 2 bungkus dan teh anget. Yang satu bikin kamu tampil elegan, yang satu bikin kamu belajar bertahan.

Tapi ingat, sehebat-hebatnya sepeda mahal, kalau kaki kamu itu malas muter, ya tetap nggak akan finish. Dan semahal-mahalnya frame, tidak ada yang bisa menyelamatkan pantat dari nasibnya di atas sadel selama 12 jam.

Karena pada akhirnya, semua sepeda itu sama, yaitu alat untuk bergerak. Kalau kamu tidak mau bergerak, semua sepeda mahal itu cuma hiasan. Sama kayak mimpi tanpa usaha. Bagus dilihat, tapi nggak pernah jalan ke mana-mana.

Penulis: Mohammad Sadam Husaen

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Ada Alasannya Mengapa Bersepeda Itu Menjadi Salah Satu Olahraga Paling Ribet, Kadang Bikin Malas Olahraga dan catatan menarik lainnya di rubrik ESAI.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 22 Juni 2025 oleh

Tags: Bentang Jawasepeda mahalultracyclingultracycling terjauh di Indonesi
Mohammad Sadam Husaen

Mohammad Sadam Husaen

Artikel Terkait

Rasanya Ditipu Suami Naik Sepeda Lewat Jalur Biadab MOJOK.CO
Esai

Rasanya Ditipu Berkali-kali sama Suami Saat Naik Sepeda Jarak Jauh, Menempuh 55 Kilometer via Jalur Biadab Menuju Waduk Sermo

18 Juli 2025
Cangkringan, Kecamatan Paling Cantik di Sleman (Foto oleh Mohammad Sadam Husaen)
Pojokan

Ketika Klub Sepeda Bahagia Cycling Comedy Membelah Cangkringan Sleman, Kecamatan Paling Cantik yang Membuat Kecamatan Lain Minder

10 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.