Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Sering Diremehkan, Profesi Ojol Malah Menyelamatkan Pemuda Tamatan SMA

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
30 November 2023
A A
Ketika Ojol Menyelamatkan Pemuda Tamatan SMA MOJOK.CO

Ilustrasi Ketika Ojol Menyelamatkan Pemuda Tamatan SMA. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Dulu, profesi ojol sempat diremehkan banyak orang. Namun, profesi ini justru menyelamatkan pemuda tamatan SMA dari status pengangguran.

Namanya Faisal (34), tinggal di pusat Kota Jogja, berdekatan dengan sebuah stadion legendaris. Saya dan Faisal masih saudara. Jadi selain bertetangga, kami juga bersaudara, dan sering menonton sepak bola bersama di stadion legendaris itu. Dan sejak 2020, dia menjadi driver ojol.

Faisal, yang terpaut 3 tahun dari saya, sempat berhenti kuliah selama beberapa semester. Soal biaya sudah pasti menjadi alasannya. Namun, di sisi lain, dia juga merasa cukup dengan bangku kuliah. Sudah sejak beberapa tahun sebelum 2020, dia memutuskan untuk bekerja. Dia ingin segera meringankan beban ekonomi keluarganya.

Sebagai anak muda yang hanya menyimpan ijazah SMA, pilihan Faisal tidak banyak. Well, pilihan yang saya maksud adalah “bekerja kantoran” di mana fresh graduate S1 selalu lebih diinginkan. Padahal, meski hanya lulusan SMA, seseorang tidak lantas lebih kalah dalam soal kedisiplinan dan etos kerja.

Saya juga tahu dia beberapa kali mendaftar di beberapa pabrik di Sleman bagian timur. Hasil tes Faisal tidak mengecewakan. Namun, dia selalu kalah oleh mereka, fresh graduate, yang mengantongi ijazah S1. Oleh sebab itu, selama beberapa saat, Faisal menghabiskan waktunya menjadi sopir dadakan.

Iya, Faisal adalah salah satu sopir yang bisa diandalkan. Teman saya yang lain, namanya Bori, membuka usaha rental mobil. Dan, Faisal adalah salah satu sopir yang bisa dengan cepat mendapatkan pelanggan tetap. Dia bisa membawa mobil dengan tenang, nyaman, dan aman. Selain itu, Faisal juga pandai membuka obrolan dan tahu caranya memperlakukan pelanggan. Untuk soal servis, dia menguasainya dengan baik.

Namun, seperti yang kita tahu, persaingan sopir wisata itu juga keras. Selain itu, permintaan menjadi sopir wisata tidak selalu rutin ada setiap minggu. Oleh sebab itu, seperti yang saya jelaskan di muka, pilihan Faisal tidak banyak. Faisal sadar dirinya membutuhkan solusi dan solusi itu sifatnya harus “bisa diandalkan”.

Mendaftar ojol sebagai sebuah peluang yang diperhitungkan

Beberapa waktu sebelum pandemi, driver ojek online, tidak hanya ojol, mendapat kesempatan yang sangat luas untuk sejahtera. Selain mengantar orang, salah satu servis yang diminati banyak orang adalah pengantaran makanan/minuman. Jadi, seorang driver bisa memilih akan fokus di orang atau makanan/minuman, atau keduanya. Begitu penuturan Faisal.

Faisal sendiri tidak mau terlalu fokus ke orang atau makanan/minuman. Bagi dia, begitu jaket ojol disandang, segalanya adalah soal servis kepada pelanggan. Jadi, mau orang atau makanan/minuman, bisa menjadi pilihan. Intinya, dia hanya fokus untuk mencari nafkah karena pada akhirnya, menjadi driver ojol memberinya kesejahteraan lebih tinggi.

Pengalaman dan ilmu Faisal soal cara memperlakukan pelanggan ketika menjadi sopir wisata, diterapkan di jalanan ketika menyandang jaket ojol. Menurutnya, persaingan menjadi driver ojol itu lumayan ketat juga. Namun, meski ketat, setiap driver bisa mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sejahtera, asal mau disiplin dan kerja keras saja. Jadi, peluang untuk “dapat duit lumayan” bergantung ke diri sendiri, bukan antrean “sopir senior atau junior”. Bagi Faisal, ini fair dan lebih bikin tenang ketika bekerja. 

Pada akhirnya, Faisal meninggalkan profesi sopir wisata sepenuhnya. Dia mengatur waktu sedemikian rupa supaya bisa memaksimalkan waktunya menerima orderan. Dia memang harus bekerja dengan durasi yang lebih panjang; dari Senin sampai Sabtu. Namun, dia sadar bahwa semua bergantung ke diri sendiri.

Dan, sebelum pandemi yang menyengsarakan itu, Faisal bisa melakukan banyak hal yang sebelumnya baru sebatas rencana. Misalnya adalah menabung sampai membeli motor matik baru, meski secara kredit. Jadi, dari pilihan yang terbatas untuk anak muda berijazah SMA, Faisal justru merasakan berkah dari pilihannya menjadi driver ojol.

Pandemi yang menyengsarakan, sekaligus menyatukan

Masa-masa pandemi adalah masa yang berat untuk faisal dan semua driver ojol, tidak hanya ojol. Mereka yang terbiasa mengais rejeki di sepanjang aspal, mau tidak mau, harus “dirumahkan”. Pemasukan mereka merosot jauh dan kebutuhan rumah tak terpenuhi. Menabung? Memenuhi kebutuhan sehari-hari saja berat.

Bagi driver ojol seperti Faisal yang “kebetulan” sudah menabung, ya hanya bisa mengandalkan uang dari tabungan. Mereka tetap saja termasuk pekerja rentan di masa pandemi. Sudah pendapatan berkurang, masih terancam oleh virus mematikan.

Iklan

Di sini, Faisal sangat bersyukur. Di tengah pilihan pekerjaan yang sempit bagi lulusan SMA, dia mendapatkan segala bantuan di tengah pandemi yang mengancam. Salah satunya adalah ekosistem ojol yang sangat mendukung. Iya, mereka sama-sama sengsara karena pandemi. Namun, mereka tetap bersatu untuk saling menguatkan dan membantu.

Tantangan yang harus dihadapi

Bagi driver ojol, kesulitan tidak selesai meski pandemi berakhir. Tantangan itu akan selalu ada setiap harinya, di setiap jengkal aspal. Salah satunya adalah persaingan promo antar-aplikasi hingga perubahan kebiasaan users. Misalnya, belakangan ini, Faisal merasa orang-orang sudah semakin senang menggunakan kendaraan pribadi. Faisal dan teman-temannya menyadari bahwa hal ini pasti akan terjadi. Namun, di sisi lain, mereka sudah membuat pilihan untuk bekerja segiat mungkin. ojol sudah memberi mereka banyak hal. Dan, di saat kesulitan terjadi, yang bisa diandalkan adalah diri sendiri dan komunitas ojol yang sudah sangat kuat berdiri.

Pada akhirnya, semua kembali ke awal langkah sebelum bergabung dengan ojol. Semua soal kerja keras jika ingin hidup kita terus maju. Dan, ojol yang menyediakan platform, masih memberi peluang untuk hidup lebih sejahtera.

Penulis: Yamadipati Seno

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Curhat Mahasiswa yang Nyambi Jadi Driver Ojol di Kota Malang dan kisah menarik lainnya di rubrik ESAI.

Terakhir diperbarui pada 30 November 2023 oleh

Tags: komunitas ojollulusan smaojekojek onlineojoltamatan sma
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Jadi ojol di Malang disuruh nyekar ke Makam Londo Sukun. MOJOK.CO
Liputan

Driver Ojol di Malang Pertama Kali Dapat Pesanan Bersihin Makam dan Nyekar di Pusara Orang Kristen, Doa Pakai Al-Fatihah

16 November 2025
Lulus SMA dirundung karena jualan toge di pasar tradisional Tuban. Dianggap kurang usaha padahal masih muda alias gen Z. MOJOK.CO
Ragam

Lulusan SMA Dihina: Masih Muda tapi Cuman Jadi Pedagang Pasar. Tak Peduli yang Penting Bukan Beban Keluarga

6 November 2025
Driver ojek online (ojol) Semarang cari untung di tengah kebingungan penumpang MOJOK.CO
Ragam

Siasat Ojol Semarang Mencari Keuntungan di Tengah Kebingungan Penumpang

5 November 2025
Jadi penjual taoge di Tuban usai lulus SMA karena tak mampu membangun karier di Sidoarjo. MOJOK.CO
Ragam

Gagal Membangun Karier di Sidoarjo, Putuskan Pindah ke Tuban untuk Buka Usaha Sendiri hingga Raup Gaji Melimpah

5 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.