Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Menguak Rahasia Gelap Live Streaming TikTok Mandi Lumpur yang Nggak Banyak Kamu Tahu!

Begitulah, live streaming TikTok jadi ruang gelap yang perlu kita bikin terang bersama-sama.

Isidorus Rio Turangga Budi Satria oleh Isidorus Rio Turangga Budi Satria
19 Januari 2023
A A
Live Streaming TikTok Mandi Lumpur Menyimpan Rahasia Gelap MOJOK.CO

Ilustrasi Live Streaming TikTok Mandi Lumpur Menyimpan Rahasia Gelap. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Ada sebuah ruang gelap yang belum terang dari live streaming TikTok. Apalagi konten mandi lumpur yang kini jadi fenomena.

Konten live streaming TikTok dengan tema mandi lumpur memancing perdebatan keras. Iya, Ini fenomena baru yang memecah opini banyak pihak. Namun, meski diprotes, konten seperti ini tumbuh dengan subur. Saya bahkan yakin, minimal satu kali, kamu pernah menghabiskan beberapa menit untuk menonton aksi mengemis online ini.  

Di satu sisi, konten live streaming TikTok mandi lumpur ini dianggap sebagai sebuah komodifikasi kemiskinan. Jenis konten seperti ini memang sering digunakan beberapa pihak untuk melakukan aktivitas transaksional yang ironisnya, jadi sebuah kebiasaan yang nagih atau candu. 

Sesederhana ada orang yang rela kedinginan di malam hari untuk mandi lumpur sambil live. Setelah itu ada segelintir orang yang kebetulan punya uang lebih kemudian me-nyawer-nya dalam bentuk gift. Lalu ada pihak ketiga, yakni kita-kita penonton biasa, yang menyaksikan orang lain menderita di proses itu.

Sebuah pasar yang menggiurkan

Nah, masalahnya, di sisi lain, jangan salah, secara bisnis, live streaming adalah pasar yang menggiurkan. Setidaknya di dua tahun terakhir, TikTok merasakan benar manfaat besar dari live streaming seperti mandi lumpur.

Pada periode 2020 hingga 2022, TikTok merasakan sekali pertumbuhan bisnis yang cukup signifikan dari dua lini. Dari sisi iklan, aplikasi milik ByteDance ini tumbuh sebanyak 500%. Sementara itu, dari bisnis live streaming, growth ini menembus angka 900%!

Memang, konon revenue dari live streaming belum melewati angka yang didapat dari iklan. Namun, pertumbuhan yang signifikan itu menjadi modal bahwa potensi besar ada di sana dan TikTok tahu itu. 

Itulah kenapa kemudian penjual di TikTok Shop, lini bisnis e-commerce milik TikTok, kemudian secara masif juga diarahkan untuk secara spartan melakukan jualan produknya di live streaming. Dan ya, pertumbuhan begitu masif.

Perdebatan yang muncul

Hal ini sangat berpotensi mendatangkan peluang baru untuk menghasilkan uang buat penggunanya. Konteks itu yang kemudian dimanfaatkan banyak orang untuk melakukan mandi lumpur di live streaming TikTok.

Apakah itu salah? Dari sisi konten, sejatinya, nggak ada yang salah. Itu bukan SARA, atau berbau seksual, bukan pula kekerasan yang mengganggu. Hitam dan putih begitu sulit diterapkan ketika kita melihat konten live streaming TikTok mandi lumpur. Tapi yang mungkin jadi concern banyak orang adalah konten tersebut tidak ada manfaatnya dan rentan sekali berujung pada eksploitasi.

Contohnya tak hanya ada di Indonesia, kok. Medio Oktober 2022, media Inggris, BBC, menurunkan berita cukup menarik bahwa sekelompok pengungsi di Suriah memanfaatkan fitur live streaming TikTok untuk menggalang dana dengan cara mengemis. 

Investigasi BBC saat itu menemukan, live streaming penggalangan dana itu menghasilkan total $1000 atau sekitar Rp15 juta hanya dalam satu jam live. Dan konten sejenis ini dimanfaatkan oleh beberapa oknum, sembari menunggangi para pengungsi Suriah, dengan membuat sebuah agensi untuk mengkoordinir aktivitas ini. Agensi ini kemudian memodali para pengungsi ini dengan gawai dan SIM card, untuk kemudian melakukan live streaming TikTok dan mengumpulkan dana dari sana.

Kenapa live streaming TikTok dan apa istimewanya fitur ini?

Well, kalau kamu belum tahu, kamu mungkin akan terkaget-kaget setelah tahu. Pertama, fitur ini memang memungkinkan kamu untuk melakukan live streaming TikTok. Tapi, tidak semua akun yang berstatus baru bisa langsung live streaming. TikTok punya aturan bahwa kamu harus punya minimal 1000 pengikut. Setelah itu, kamu sudah berusia lebih dari 16 tahun, dan sudah mengunduh TikTok ke versi paling baru.

Kedua, live streaming, dengan porsi yang tepat, sejatinya digunakan banyak penjual di TikTok Shop untuk menjajakan dagangannya. Mulai dari makanan, pakaian, hingga mainan. Idealnya ya begini. Karena dari live streaming itu, penjual akan mencantumkan etalase produk yang mereka jajakan, dan penonton atau calon pembeli bisa langsung memproses check out dari sana.

Iklan

Ketiga, dan ini yang kemudian menimbulkan polemik karena di live streaming TikTok, ada sistem yang memungkinkan penonton memberikan kado virtual atau acap disebut gift dan kelak itu yang bersumber menjadi masalah. TikTok sendiri cukup tertutup terkait berapa persen yang mereka tarik sebagai “pajak” dari hasil gift itu tadi.

Revenue besar dari gift

Gift ini, meski di-purchase secara virtual, namun sejatinya punya nilai sama seperti uang tunai sebab bisa dicairkan sebagai real money. Dari perspektif penonton, gift yang lucu berbentuk bunga, gambar singa, hingga pesawat terbang memang terkesan gemas sekali. Namun, semakin menarik gift yang diberikan, makin besar pula nilai uang di gift tersebut. 

Dengan asumsi dari BBC bahwa TikTok mendapatkan sekitar 60 hingga 70% dari setiap total gift yang didapat live streamer dari satu kali live streaming, agaknya benar belaka pendapat bahwa bisnis live streaming TikTok jadi salah satu ujung tombak perusahaan teknologi asal Cina itu untuk meningkatkan revenue secara optimal.

Kalau mandi lumpur gimana?

Lalu, apakah konten mandi lumpur orang Indonesia punya pola kasus yang sama dengan konteks pengungsi Suriah? Itu, sih, bukan kewenangan saya buat menjawab ya. 

Kalau ada media yang mau melakukan liputan mendalam tentang hal itu, agaknya akan sangat menarik sekali untuk tahu hasilnya. Tapi, satu yang pasti, arah menuju eksploitasi kemiskinan memang nampak di sana dan pemerintah mulai “ngeh” sama hal ini. Begitulah, live streaming TikTok jadi ruang gelap yang perlu kita bikin terang bersama-sama.

BACA JUGA Live TikTok Tampilkan Adegan Orang Tua Diguyur Bukan Hiburan melainkan Penyiksaan dan analisis menarik lainnya di rubrik ESAI.

Penulis: Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Editor: Yamadipati Seno

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2023 oleh

Tags: gift live streaming TikTokgift tiktoklive streaminglive streaming TikToktiktok
Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Dulu nulis bola. Sekarang nulis tekno.

Artikel Terkait

Gawai adalah Candu: Cerita Mereka yang Mengalami Brain Rot karena Terlalu Banyak Menonton Konten TikTok.MOJOK.CO
Mendalam

Gawai adalah Candu: Cerita Mereka yang Mengalami Pembusukan Otak karena Terlalu Banyak Menonton Konten TikTok

3 Juli 2025
Ragam

Selamat Datang, Post-Truth: Era di Mana Influencer Problematik Promotor Judol Lebih Dipercaya Ketimbang Ahlinya Ahli

30 Oktober 2024
Live Streaming TikTok Menggiurkan, tapi Menyimpan Kepahitan dan Sisi Gelap MOJOK.CO
Konter

Live Streaming TikTok Menggiurkan, tapi Menyimpan Kepahitan dan Sisi Gelap

4 Januari 2024
Penandatanganan MoU Goto, TikTok, dan UGM MOJOK.CO
Ekonomi

Grup GoTo, TikTok, dan UGM Jalin Kolaborasi Pengembangan Talenta Digital Indonesia

15 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.