Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Menerka Karakter Kru Mojok Berdasarkan Rokok Mereka

Puthut EA oleh Puthut EA
18 Juni 2017
A A
esai rokok kru mojok

esai rokok kru mojok

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Pepatah bilang, “Katakan siapa temanmu, maka aku akan tahu: siapa kamu.” Ada pepatah lain yang juga mirip, “Buku yang kamu baca, menunjukkan siapa kamu sesungguhnya.” Tapi pepatah-pepatah itu sudah susah dipegang. Kita butuh pegangan pepatah baru, “Rokokmu menunjukkan watak dan tabiatmu.”

Kru Mojok berjumlah 10 orang. Kenapa harus 10? Karena kalau 11, dikira klub sepakbola. Kalau 12, dikira klub sepakbola, dan saya pasti tertuduh sebagai pelatihnya.

Dari 10 orang itu, ada 5 orang yang merokok, dan 4 orang yang tidak merokok. Lalu yang satu orang lagi? Masih labil. Bisa dimaklumi karena dia pernah aktif di PMII, dan sedang dalam tahap merenungi pilihan masa lalunya itu.

Mari kita telusuri para kru Mojok dan kita pindai watak mereka berdasarkan rokok yang diemut.

Kita mulai dari Ega Fansuri, orang yang paling bertanggung atas visual kreatif Mojok. Ega merokok LA Bold. Bungkus rokok itu hitam elegan. Isinya: berwarna putih, lencir, dan lumayan panjang. Orang yang merokok ini biasanya punya citarasa seni tinggi, suka bercanda, dan hangat dengan keluarga.

Soal kelucuan Ega, tak perlu ditanya lagi. Dari takmir masjid sampai tukang parkir, bisa merasakan sensasi kelucuan lulusan Diskomvis ISI tersebut.

Dia juga hangat dengan keluarganya, lebih tepatnya manja. Dia akan bela-belain pulang ke Magelang hanya untuk menikmati sayur tahu bikinan ibunya.

Untuk soal asmara, Ega termasuk cowok yang disukai banyak cewek. Tapi karena mencari sosok yang sesuai dengan karakter LA Bold: putih, lencir, dan elegan, besar kemungkian dia baru akan mendapatkan jodoh di usia 40 tahun.

Jika ditanya keluarganya kapan menikah, jawabannya: “Yang sabaaar ya, Booossss!”

Masuk ke sosok kedua: Prima Sulistya. Redaktur Mojok. Awalnya dia merokok A Mild, tapi semenjak punya pacar baru, rokoknya berganti dengan Djarum Black Cappuccino. Ini rokok yang agak aneh. Namanya: black, tapi warna isinya kecoklatan seperti warna cappuccino.

Cappuccino, sebagaimana Anda tahu, adalah minuman yang ditemukan karena ‘kecelakaan’. Seorang biarawan yang suka minum kopi, secara tidak sengaja menumpahkan susu ke dalam kopi hitamnya. Ketika dicoba, ternyata enak. Kini, selain susu, cappucino ‘modern’ juga butuh busa. Hal tersebut mirip kisah cinta Prima yang serba tak sengaja. Dan kalau dia sedang kena deadline atau panik, mirip busa: bergelembung dan mudah pecah. Mukanya pucat, agak panik, tapi lalu bisa menuntaskan tugasnya.

Kisah soal biarawan sebagai penemu cappucino hanyalah dugaan saya saja. Tidak perlu diperdebatkan.

Sosok ketiga bernama Dony Iswara. Dialah sang admin Mojok yang baru bekerja semalam sudah bikin geger dunia medsos karena istilah-istilahnya yang menggelitik. Dony merokok dua jenis dengan satu pabrikan: rokok putih Lucky Strike dan Lucky Strike Mild (kretek, ada cengkehnya).

Seperti merek rokoknya, Dony selalu diberkahi banyak peruntungan baik: kuliah di Fakultas Peternakan UGM, lalu memilih jualan CD film. Tapi dari dua pengalaman itu, dia dipercaya membuat sebuah film dokumenter tentang bebek. Film itu bagus secara kualitas karena memadukan dua dunia: pengalaman kuliahnya di Peternakan, dan sering menonton CD film yang dijualnya: Donald Duck. Itu pula yang bisa menjelaskan, kenapa akhirnya dia lebih memilih bergabung di Mojok padahal tawaran kerja di tempat lain begitu banyak.

Iklan

Ya, karena Mojok punya rubrik baru: Hewani.

Kini kita memasuki tokoh selanjutnya. Siapa lagi kalau bukan Arlian Buana, Si Pimred. Rokoknya: Djarum Super yang berisi 12.

Dia termasuk orang yang kena mitos bahwa Djarum Super 12 berbeda rasa dengan Djarum Super 16. Sama kayak pengisap Surya 12 yang mengganggap berbeda rasa dengan Surya 16. Padahal ya sama saja. Pabrik rokok bakal repot memproduksinya kalau perbedaan tersebut benar-benar nyata.

Tapi begitulah: bungkus memberi sensasi dan persepsi. Sama dengan Bana, bagi dia bungkus sama pentingnya dengan isi. Ya, isi yang bagus akan tetap jelek jika bungkusnya tidak menarik. Maka dia selalu menjaga pola penampilan fisiknya. Potongan rambutnya, dua bulan sekali diubah. Busananya dipilih yang paling pas dengan situasi dan suasana hati. Gajetnya pasti yang termutakhir. Dan dia selalu menjaga pola makan ketat demi bisa keluar dari bayang-bayang rupa Aldi Bragi yang bersuara Ariel Noah.

Tokoh terakhir adalah Kepala Suku. Rokoknya selalu berganti. Karena bagi dia, merokok sama dengan makan. Kadang hari ini pengen sarapan pecel, makan siang di warung padang, dan makan malam menyantap nasi goreng. Rokok juga begitu. Fanatisme rokok menurutnya terlalu berlebihan. Perokok sebaiknya pluralis sejak dari barang yang disedotnya.

Sudah, jangan panjang-panjang soal Kepala Suku. Dia orang keramat. Makin banyak diobrolkan, makin menjadi mitos.

Jadi bagi Anda yang berpikir bahwa kru Mojok adalah perokok semua, singkirkan pikiran itu jauh-jauh. Sebagian dari kami merokok, sebagian yang lain tidak. Mereka yang merokok menghormati yang tidak merokok. Demikian juga sebaliknya. Kami tidak mau diadu domba perokok versus orang yang tidak merokok. Selain karena kami bukan domba, strategi itu bisa memecah belah bangsa. Kami tetap tim yang kompak dan penuh canda.

Eh, sebentar, ada satu yang belum dijelaskan: si labil Ali. Ya, videografer yang bimbang itu. Dia sedang berpikir untuk pindah dari PMII ke LMND. Tentu saja ini bukan soal ideologi. Ini soal panutan. Juga soal nama. LMND terdengar lebih elegan diucapkan dibanding PMII.

Tapi kami semua juga siap kalau suatu saat dia pindah aktif di Pramuka. Aktif di mana saja baik. Apalagi Ali yakin Pramuka sudah ada sejak zaman Gajah Mada. Hal itu terbukti karena Gajah Mada ahli dalam hal mencari jejak, lihai dalam tali-temali, cepat dalam mendirikan tenda, dan sering ditunjuk sebagai komandan upacara.

Terakhir diperbarui pada 25 September 2025 oleh

Tags: AntirokokDjarum Black CappuccinoDjarum SuperLA BoldLucky StrikeLucky Strike Mild
Puthut EA

Puthut EA

Kepala Suku Mojok. Anak kesayangan Tuhan.

Artikel Terkait

cukai rokok, tembakau.MOJOK.CO
Ragam

Cukai Rokok Tak Naik: Melawan Tekanan Antirokok, Menjaga Nafkah Jutaan Petani dan Buruh

1 Oktober 2025
Nikmatnya Jadi Tukang Parkir di Jogja, Dapat Cuan Besar (Pixabay)
Pojokan

Iseng Jadi Tukang Parkir di Jogja Saat Pertandingan PSIM Jogja, Kerja Enteng Cuma Beberapa Jam Dapat Cuan lebih dari UMR Buat Jajan dan Beli Rokok Enak

14 Juli 2025
Jalan pantura memang brutal, tapi memberi jalan pulang dan pelajaran berharga bagi pengendara motor plat K MOJOK.CO
Ragam

Pengendara Motor Plat K: Pekerja Keras yang Temukan Jalan Pulang dan Pelajaran Berharga dari Rusaknya Jalanan

25 Juni 2025
rokok ketengan
Kilas

KNPK: Isu Larangan Penjualan Rokok Eceran Menghina dan Menjebak Presiden

27 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.