Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Membayangkan Mojok.Co Diincar Surat Edaran Kapolri

Saleh Abdullah oleh Saleh Abdullah
5 November 2015
A A
Membayangkan Mojok.Co Diincar Surat Edaran Kapolri

Membayangkan Mojok.Co Diincar Surat Edaran Kapolri

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

“If freedom of speech is taken away, then dumb and silent we may be led, like sheep to the slaughter.”                        ~ George Washington

Mudah-mudahan bukan karena bermaksud menyempurnakan musim kemarau dan bencana asap, kekhawatiran lain disebar oleh orang nomor wahid jajaran Kepolisian, Badrodin Haiti (BH, tanpa sedikitpun maksud memplesetkannya dengan aura seksis), lewat Surat Edaran bernomor SE/06/X/2015 yang ditandatangani 8 Oktober lalu, perihal penanganan ujaran kebencian (hate speech).

Informasi soal SE ini saya terima pada pagi hari lewat grup WA, yang agak menganggu sarapan dan ngopi pagi saya. Kalau saja ada SE yang terkait penyebar kekhawatiran dan gangguan sarapan pagi, pasti SE hate speech ini sudah saya laporkan, karena telah merusak suasana pagi saya. Apalagi kemudian SE Kapolri ini sontak membuat geger dan gelisah banyak orang di jagat medsos. Semakin banyak pula orang yang terganggu paginya.

Ada beberapa hal yang kemudian berseliweran di benak saya:

Pertama, karena di dalam SE itu media sosial termasuk sebagai salah satu media yang kudu diawasi sebagai kanal penyaluran hate speech, saya langsung mikir nasib situs bermaqam makrifat bernama Mojok.co.

Lha, kalau definisi hate speech—di antaranya yang disebut di dalam SE dapat berupa “pencemaran nama baik, penistaan, dan perbuatan tidak menyenangkan”—tidak jelas begitu apa maksudnya, tindakan sewenang-wenang bisa saja ditimpakan ke situs sejuta umat ini.

Padahal Mojok merupakan oase kebebasan berekspresi bagi para pengelola, penulis, dan ikut menyenangkan jutaan pembacanya. Selain terapetik, Mojok juga bisalah dianggap sebagai media penyaluran semangat Bela Negara. Sedikit atau banyak, situs ini ikut memikirkan nasib Indonesia.

Selain itu, situs ini juga dikelola dan diisi oleh para penulis yang sama sekali tidak terkait dengan jaringan teroris manapun di dunia. Mereka semua orang Indonesia dengan identitas yang jelas, walau sebagian masih ada yang jomblo. Tapi sejak kapan Jomblo dianggap melanggar hukum?

Mojok juga tidak membahayakan negara, karena tidak satupun dari penulis maupun pengelolanya yang menjadi agen rahasia dinas intelejen CIA, MOSSAD, KGB atau lainnya. Ah, bahkan di antara mereka bisa saling ejek dan ngritik, kok. Semacam proses katarsis “temen-makan-temen” gitulah. Lha, tulisan Iqbal Aji Daryono dibajak orang lain aja, Mojok cuek tingkat dewa. Jadi bener-bener rahmatan lil alamin.

Ringkasnya, situs ini dikelola dengan sikap dasar seperti Pramuka: Ikhlas bakti, bina bangsa, berbudi bawa laksana.

Bahwa Mojok.co nakal dan kritis, iya. Anggap saja kelakuan itu sebagai bentuk syukur dan hormat terhadap anugerah Tuhan bernama akal budi yang sehat, waras, dan mulus dari pengaruh Yahudi. Yang namanya akal itu kalau tidak dimanfaatkan, kok ya rada gimana… gitu. Nggak enak rasanya sama Tuhan. Lagi pula, Mojok tidak pernah merusak tatanan dan meruntuhkan kabinet atau membubarkan parlemen, to?

Saya juga tidak pernah membayangkan bahwa sebuah tulisan di Mojok bisa mengakibatkan gerakan separatis atau kudeta. Redaksi Mojok punya standar tulisan yang bisa dimuat di situsnya. Nggak sembarangan. Pak Jokowi aja sudah pernah mengirim surat terbukanya untuk Mojok yang dititipkan ke Tri Agus S Siswowiharjo. Kurang keren apa lagi?

Mojok cuma pengen ngajak para pembacanya untuk tersenyum, tertawa, syukur-syukur kalo bisa sambil mikir, yang mana merupakan salah satu rukun iman di Mojok. Ekspresi lucu itu esensial dalam kebebasan berbicara dan berekspresi. Dan membuat orang tertawa, apalagi sambil mikir, sungguh tidak semudah kita ngupil.

Kedua, karena semua alasan pertama di atas itu, saya kok malah melihat posisi strategis Mojok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Saya membayangkan kalau media ini semakin ramai dibaca orang (terutama generasi muda, wabilkhusus dedek-dedek), penulisnya akan semakin riuh-rendah hora-hore, lalu reproduksi tulisannya ke penerbitan-penerbitan buku semakin lancar jaya. Pelan tapi pasti, Mojok pun menjadi jembatan emas peradaban.

Seumpama saya menjadi presiden, saya akan mengeluarkan Surat Keputusan yang menyerukan agar semua jajaran kabinet, terutama yang terkait dengan pengembangan generasi muda, pendidikan, kebudayaan, politik dan keamanan, untuk rajin-rajin membaca tulisan-tulisan di Mojok. Selain itu, saya pun juga akan meminta mereka berusaha keras untuk berlatih menulis agar dimuat di situs kebanggaan kita bersama ini.

Iklan

Nah, sebagai presiden, tentu saja nanti saya akan sering bertemu dengan kepala negara lain, seperti Barrack Obama, Kim Jong Un, Vladimir Putin, Recep Erdogan, atau Angela Merkel. Dan pertanyaan pertama yang akan saya ajukan kebertemu mereka adalah: “Hari ini Anda sudah baca Mojok, belum?”

Tapi itu nanti, kalau saya menjadi presiden, atau jika Mojok tidak diberedel oleh Surat Edaran Kapolri.

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2021 oleh

Tags: hate speechMojok.cosurat edaran kapolri
Saleh Abdullah

Saleh Abdullah

Artikel Terkait

Warga Poteran Sumenep butuh jembatan. MOJOK.CO
Uneg-uneg

Keluh Kesah Warga Pulau Poteran Sumenep: Nggak Punya Jembatan, Tarif Tongkang Naik

5 Februari 2023
Video

Pengen Jadi Tour Guide Malah Jadi Pemred

6 Oktober 2020
polisi, HAM, kebebasan berpendapat, hukum, hate speech mojok.co
Pojokan

Seberapa Bebas Kebebasan Berpendapat itu Sebenarnya?

14 Mei 2020
List

5 Alasan Kaesang Pangarep Cocok Bekerja di Mojok

9 Juni 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.