Tepat jam 15.00 tanggal 19 Mei 2016, sudah ada 2254 twit tentang Isyana yang takut ditipu saat belanja online, padahal belum genap 24 jam sejak pertama kali capturan Isyana Sarasvati dan wawancara tersebut muncul. Berita ini menjadikannya sebagai salah satu trending topik Indonesia pada jam tersebut.
Sekadar mengingatkan, Isyana Sarasvati, si pelantun lagu “Tetap Dalam Jiwa” ini, dalam salah satu wawancara dengan koran menyebutkan bahwa dirinya tak pernah belanja online karena takut tertipu. Sontak, ini menjadi sindiran dan nyinyiran netizen karena posisi Isyana Sarasvati adalah Brand Ambassador salah satu market place toko online Indonesia: Tokopedia.
Setelah berita tersebut bertubi-tubi ditwit dan diretweet, Isyana kemudian meralat isi wawancara tersebut melalui account twitternya: “Berita soal aku ga berani belanja online memang benar, kalau bukan di Tokopedia :)”
Lalu apakah ralat itu membantu meredam nyinyiran netizen? Ooooh, tentu tidak pemirsa, ralat itu justru semakin memperbesar kuota nyinyiran netizen. Karena selain terlihat sangat defensif dan terlalu maksa, terlihat pula dalam twitnya bahwa gawai yang digunakan oleh Isyana untuk ngetwit adalah Iphone, padahal selama ini, Isyana dikenal sebagai bintang iklan Oppo dan sangat gencar mempromosikan Oppo.
Niat hati mau menyelesaikan satu masalah, tapi ternyata malah menambah satu masalah yang lain.
Lalu yang jadi pertanyaan, apakah berita soal Isyana ini akan memberi dampak terhadap Isyana? Tokopedia? Oppo?
Mari kita belajar dari perilaku netizen Indonesia terhadap beberapa kasus sebelumnya yang mirip dengan Isyana hari ini. Kasus #papamintasaham yang sangat banyak menyedot perhatian netizen. Kasus bocornya pembicaraan Ketua DPR dengan CEO Freeport. #papaminta saham juga menjadi trending topic di twitter. Trending ini juga bisa memaksa untuk memeriksa Setya Novanto sebagai Ketua DPR di Mahkamah Kehormatan Dewan atau MKD, bahkan juga bisa memaksa Setya Novanto mundur sebagai ketua DPR. Tapi beberapa waktu kemudian apa yang terjadi? Setya Novanto terpilih dengan mantap sebagai Ketua Umum Golkar, salah satu partai terbesar di Indonesia. Apakah Golkar sebagai partai yang berpengalaman ini mempertaruhkan suaranya nanti di tahun 2019 dengan dipimpin oleh orang yang tersandung kasus? Tentu tidak, sebagai partai yang sudah sarat akan pengalaman, pastilah keputusan ini sudah diperhitungkan masak-masak.
Kasus Zaskia Gotik yang dinilai melecehkan Pancasila, kita semua tahu, betapa hebohnya kasus ini, bahkan sampai ada yang melaporkan Zaskia ke pihak berwajib. Tetapi apa yang kemudian terjadi? Zaskia malah dinobatkan menjadi Duta Pancasila dan semua santai saja, gejolak seakan teredam begitu saja.
Mengapa itu semua bisa terjadi? salah satu kemungkinan jawabannya adalah riset tentang 10 perilaku konsumen Indonesia oleh Handi Irawan, bahwa salah satu perilaku konsumen Indonesia adalah memori pendek atau mudah lupa. Indonesia sangat reaktif dengan kasus yang terjadi tetapi kemudian cepat pula lupanya.
Lalu, bagaimana dengan Isyana? Hasilnya tak akan jauh berbeda.
Pertama, kehebohan soal Isyana ini akan segera hilang. Kemungkinan hanya akan ramai dalam dua hari kedepan, paling lama tiga hari, lalu setelah itu bakal tertimpa dengan berita lain yang kemungkinan jauh lebih heboh. Apalagi tidak ada tagar untuk#isyanamundur #isyanasalahlagi, yang ada hanyalah nyinyiran, sindiran, atau mentoknya lagi cuma meme iseng soal Isyana.
Kedua, Isyana akan berada dalam benteng perlindungan yang kokoh dan kuat. Kalau diperhatikan, tidak semua twit memberikan pendapat yang negatif, ada banyak twit yang isinya justru mendukung Isyana. Gerakan 100.000 pendekar internet siap lindungi Isyana Sarasvati dari penggiat ahensi digital bawel: “keep strong our pretty lady Isyana” misalnya. Di grup whatsapp juga ramai bahas masalah Isyana. Pas saya ikutan: “kasian ya Isyana”, eh malah dibales: “lebih kasian Liverpool, sih”
Ketiga, Isyana akan tetap mempesona, tetap gorgeous, dan tetap dipuja. Semua pasti yakin akan hal ini, sebesar apapun kesalahan yang Isyana buat, itu tidak akan pernah mengurangi sedikitpun kadar kecantikan dan kesintalan seorang Isyana. Hal ini semakin didukung dengan sifat alamiah masyarakat Indonesia yang ramah dan mudah memaafkan, apalagi kalau yang berbuat salah adalah diva muda yang manisnya begitu kurang ajar seperti Isyana.
Keempat, Oppo dan Tokopedia akan diuntungkan secara buzz. Saya yakin impresi tentang Isyana akan membuat Isyana lebih terkenal, dan begitu pula dengan Tokopedia dan Oppo. Bukan tidak mungkin setelah berita ini muncul, orang-orang kemudian akan mengecek Oppo dan Tokopedia untuk melihat seberapa hebat produk dan jasa mereka. Ingat, dulu sebenarnya banyak yang tidak tahu apa lambang Pancasila sila ke lima, tapi setelah heboh kasus Zaskia, semua orang lalu berbondong-bondong untuk membuka Google atau melongok gapura kampung hanya untuk mengetahui apa lambang Pancasila sila ke lima.
Sekali lagi, masyarakat Indonesia terutama netizennya adalah masyarakat yang sangat reaktif terhadap sesuatu namun juga mudah melupakannya. Zaskia Gotik dan Setya Novanto telah membuktikan bahwa kesalahan dan kekhilafan adalah lift yang cepat untuk menuju sukses di Indonesia.
Jadi, jangan terlalu serius… Santai saja. Toh mau dipikir serius atau tidak, kalian tetap bakal tidak bisa jadi pacarnya Isyana, kan?