Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Masalah Tempat Duduk di Kopi Klotok Jogja

Urusan tempat duduk saja kadang bisa menunjukkan kadar sopan santun seseorang~

Abdul Gaffar Karim oleh Abdul Gaffar Karim
9 November 2021
A A
Masalah Tempat Duduk di Kopi Klotok Jogja

Masalah Tempat Duduk di Kopi Klotok Jogja

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Mencari tempat duduk di Kopi Klotok Jogja kerap jadi persoalan sendiri. Persoalan yang kadang bisa memperlihatkan kadar sopan santun seseorang.

Suatu pagi, saya dan Simbok (panggilan sayang untuk istri saya) duduk di salah satu sudut teras Kopi Klotok Jogja. Kami menikmati kopi dan pisang goreng, di sebuah meja bundar kecil yang terdiri dari empat kursi.

Dua kursi kami duduki, dua kursi lagi punya tanda silang, yang berarti tidak boleh dipakai. Keadaan di Kopi Klotok saat itu lumayan ramai seperti biasa.

Ketika kami sedang ngobrol ngalor-ngidul tidak jelas, ada (((serombongan))) orang paruh baya datang mencari tempat duduk.

Salah satu dari mereka mendekati meja tempat kami berada. Semula saya pikir itu adalah seorang kenalan yang kebetulan bertemu di Kopi Klotok Jogja dan menghampiri karena mau menyapa. Tapi ternyata bukan.

Orang itu entah siapa, tapi ia langsung bertanya, seolah mewakili rombongannya:

“Maaf, saya boleh ikut gabung di sini?”

Saya dan Simbok terpana dengan pertanyaan tak terduga itu. Lah ente dan rombongan itu siapa mau main gabung aja?

“Bagaimana?” saya bertanya balik ke orang yang baru datang di Kopi Klotok.

Sampean tahu, saya tak pernah menahan ekspresi. Kalau saya sedang merespons dengan gembira, maka ekspresi saya gembira. Kalau dongkol, ya dongkol. Saya tidak pernah pura-pura gembira saat sedang dongkol. Dan saat itu saya jadi dongkol karena orang itu.

“Nggg… ini,” orang itu menjawab.

“Apa saya bisa duduk di sini?” tanyanya langsung ke hadapan saya.

“Duduk di sini?” saya memastikan.

“Eh, maksud saya apakah sudah mau selesai?”

Iklan

Piye toh? Kok mencla-mencle.

“Belum selesai,” jawab saya, “masih lama.”

Orang yang baru datang di Kopi Klotok itu berlalu. Saya masih saja tidak habis pikir. Kok bisa-bisanya ada orang yang awalnya mbagong mau numpang di meja orang lalu jadi kayak mau ngusir halus kami begini? Hari gini lho.

Beberapa saat kemudian, ketika pisang dan kopi kami sudah mau habis, saya lihat dua anak muda (sepertinya mahasiswa), cowok dan cewek, berdiri di dekat teras samping Kopi Klotok Jogja.

Mereka berdua memegang piring dan menyendok-nyendok pelan sambil berdiri. Beberapa kali mereka melirik ke arah kami. Mereka tampak jelas sedang mengantre tempat yang kami pakai. Hanya saja mereka tak menunjukkan gesture yang mengganggu. Sama sekali tidak.

Segera saya bilang pada Simbok, “Yuk, kita jalan. Itu ada yang butuh tempat duduk.”

“Hayuk.”

Kami berdiri lalu berjalan ke arah kasir Kopi Klotok. Sekilas saya lihat kedua anak muda tadi bergerak cepat ke arah meja yang tadinya kami pakai.

Sambil berjalan ke kasir, saya sambat pada Simbok, “Itu kok bisa ada orang yang nggak tahu diri mau numpang di meja kita. Sementara, anak-anak muda itu malah sopan banget nunggu tempat tanpa mengganggu. Orang tua tadi itu harus belajar sopan-santun dari anak muda tadi.”

Simbok hanya senyum-senyum saja mendengar saya ngromyang.

Kejadian di Kopi Klotok Jogja itu sedikit mengonfirmasi keyakinan saya selama ini bahwa anak muda di sekitar kita tidak sedikit yang punya perilaku lebih baik daripada anak old. Terutama dalam interaksi dengan orang yang tidak dikenal.

Itulah sebabnya saya selalu siap mendebat panjang kalau ada orang tua yang mengeluh, “Dasar anak muda zaman sekarang!” Lalu menggeneralisir semua anak muda zaman sekarang diklaim tidak punya sopan santun.

Sebab, urusan sopan santun, tidak selalu terkait dengan banyaknya uban di kepala atau usangnya tahun kelahiran di akta.

BACA JUGA Cara Ikan Pindang Melawan Ikan Kelas Kakap dan tulisan Abdul Gaffar Karim lainnya.

Terakhir diperbarui pada 9 November 2021 oleh

Tags: JogjakopiKopi Klotoksopan santun
Abdul Gaffar Karim

Abdul Gaffar Karim

Dosen FISIPOL UGM

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO
Bidikan

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.