Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Kalau Opung Luhut Panjaitan Adalah Supersub, Apa Posisi Mbak Puan Maharani?

Rijal Mumazziq oleh Rijal Mumazziq
21 Agustus 2017
A A
170821 ESAI LUHUT PANJAITAN PELATIH Mojok

170821 ESAI LUHUT PANJAITAN PELATIH Mojok

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Dalam sepak bola ada istilah supersub. Sebutan ini berlaku untuk pemain pengganti yang memainkan peranan penting dalam pertandingan genting. Dia memang pengganti, masuk di tengah maupun akhir pertandingan, tapi bisa mencetak gol penentu, misalnya.

Ole Gunnar Solskjær adalah supersub yang paling saya ingat. Masuk menggantikan Andy Cole di 10 menit akhir pertandingan final Liga Champions antara Bayern Muenchen vs Manchester United, 1999, pemain kerempeng bertampang bayi ini malah menjadi penentu kemenangan MU di menit 90+3.

Ada banyak pemain tipikal Solskjær di berbagai klub, tapi di dunia non bal-balan, hanya sedikit orangnya. Dari kelangkaan itu, tersebutlah nama Jenderal (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan.

Pak Luhut adalah prajurit Kopassus. Tentu saja dia orang spesial. Jadi, jangan heran jika beliau memainkan posisi penting di pemerintahan Jokowi. Selain Pak Luhut, ada Jenderal (Purn.) Sutiyoso yang memecahkan rekor sebagai Kepala BIN tergaek sepanjang sejarah. Baret merah lain, Jenderal (Purn.) A. M. Hendropriyono, juga punya peran penting pada kemenangan Jokowi di Pilpres 2014. You know dooong ….

Bahkan, di kemudian hari, menantu Pak Hendropriyono, Mayjen Andika Perkasa yang ganteng dan gagah itu menjabat sebagai kepala Paspampres. Adapun menantu Pak Luhut, Kolonel Maruli Simanjuntak, juga menjabat sebagai Komandan Grup A Paspampres. Seperti kedua mertuanya, dua prajurit pengawal presiden itu juga baret merah. Lengkap sudah.

Jokowi tampaknya punya selera khusus pada pasukan spesial kita, sebab lawan Jokowi di pilpres, kita tahu, juga menghabiskan karier keprajuritannya dengan memakai baret merah. It’s okay, Mr. President!

Di antara semua baret merah di sekitar Jokowi, kelihatannya Pak Luhut yang paling disayang Jokowi. Demikian sayangnya Jokowi kepada Pak Luhut, ketika Kuntoro Mangkusubroto tak lagi menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan RI, Pak Luhutlah yang menggantikannya (31 Desember 2014—2 September 2015).

Tatkala Tedjo Edhy Purdijatno tak lagi menjabat Menkopolhukam, Pak Luhut menjadi supersub-nya sejak 12 Agustus 2015 sampai 26 Juli 2016. Saat Rizal Ramli diberhentikan sebagai Menko Bidang Kemaritiman pada 26 Juli 2016, saat itu pula Pak Luhut nongol menggantikannya.

Dan, kita tahu, manakala Arcandra Tahar ketahuan berpaspor Amrik, tuan jenderal berkumis tipis itu juga yang ditunjuk Jokowi sebagai pelaksana tugas menteri ESDM. Luar biasa!

Semua fakta itu sampai bikin saya dag-dig-dug ketika detik-detik upacara agustusan di Istana Negara 2016 silam Gloria Natapradja Hamel yang manis itu gagal menjadi paskibraka karena berpaspor Prancis. Khawatir Jokowi akan menunjuk Pak Luhut juga sebagai pengganti Gloria. Untunglah prediksi ini tidak terjadi.

Melihat performa timnas Garuda U-22 yang memble setelah gagal lolos kualifikasi Piala Asia U-23 Juli silam dan saat ini juga kurang meyakinkan dalam ajang SEA Games 2017, jangan-jangan nanti Pak Luhut ditunjuk jadi pengganti Luis Milla? Pelatih berambut kriwil ini memang sukses membawa Spanyol U-21 menjadi kampiun Eropa, 2011 silam. Sukses menjinakkan banteng Spanyol rupanya belum menjadi jaminan bakal sukses merawat Garuda.

Kini, Pak Luhut si supersub yang sering gonta-ganti jabatan ini sudah anteng duduk manis sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia. Kalau ada yang bikin Jokowi mumet, bisa dijamin, di situ ada Pak Luhut yang bakal tampil.

Selain Pak Luhut, ada menteri Jokowi yang unik. Dia bekerja dalam diam. Namanya Puan Maharani binti Taufik Kiemas. Motonya persis mobil Panther, “Nyaris Tak Terdengar”. Tapi, sampai kapan pun bisa dipastikan posisinya tak akan diganti.

Dua kali kocok ulang kabinet, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Mbak Puan, selalu lolos. Dia tetap bertahan di posisinya. Jabatannya aman. The untouchable. Sama sekali tidak diotak-atik. Penyebabnya sepele: Jokowi lupa pernah membentuk pos kementerian ini. Lagi pula, selama menjabat, Mbak Puan kinerjanya tidak pernah buruk. Sebab beliau tidak tahu pekerjaannya.

Iklan

Saya membayangkan, di awal mula Jokowi membentuk kabinet, Ibunda Megawati tercinta mendampinginya dengan sepenuh kasih sayang, sembari berkali-kali meliriknya tanpa kata-kata. Jokowilah yang justru salah tingkah. Dalam imajinasi saya, posisi Jokowi saat itu seperti manajer klub sepak bola yang mau membentuk tim impiannya. Lalu datanglah direktur klub yang tiba-tiba bertanya, “Anakku dikasih posisi apa, Jok?”

Gantian Jokowi yang mumet. Tepok jidat. Sebab, dia tahu tidak mungkin melawan kehendak direktur klub. Di sisi lain, dia tahu kemampuan sepak bola anak direktur klub itu payah. Akhirnya, Jokowi memutuskan ….

“Siap, Bu Direktur. Kami sudah siapkan skema tim impian yang josss ….”

“Oke. Apakah anakku termasuk di dalamnya?”

“Tentu, Bu! Tapi, karena anak Ibu sangat istimewa dan sepak bola adalah permainan keras dan brutal di lapangan hijau dan, ehem, saya tidak ingin melihat anak Ibu cedera digasak pemain lawan, sudah saya siapkan posisi yang spesial … hmmm.”

“Spesial? Wah, posisi apa itu, Jok?”

“Dia menjadi penyelamat bola.”

“Wow, tugasnya apa, Jok?”

“Dia berlari-lari kecil di luar lapangan, mengawasi para pemain dan pergerakan bola, serta menyelamatkan bola jika bola tersebut keluar lapangan dan langsung memberikannya kepada pemain. Lalu menyemangati mereka. Demikian seterusnya. Luar biasa, bukan? Penyelamat bola adalah posisi baru yang sangat strategis, punya tugas mulia, dan punya kinerja yang sangat penting, Bu ….”

Direktur klub manggut-manggut. Puas. Lalu memutuskan menaikkan gaji Jokowi sebagai manajer klub.

HIDUP PENYELAMAT BOLA!

Terakhir diperbarui pada 21 Agustus 2017 oleh

Tags: jokowiLuhut PanjaitanMegawati SukarnoputriPuan Maharani
Rijal Mumazziq

Rijal Mumazziq

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG
Video

Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG

18 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.