MOJOK.CO – “Kencingi sumur zam-zam, maka kamu akan terkenal,” jadi paribahasa yang cocok untuk pernyataan berenang bareng lawan jenis bisa hamil ala komisioner KPAI.
Tiada hari tanpa ungkapan viral. Rasanya itu layak menjadi slogan netizen Indonesia beberapa waktu belakangan. Mulai dari artis sampai pejabat, ada saja yang melontarkan kata-kata lucu, unik, kontroversial, sekaligus ngeselin.
Nia Ramadhani menjadi artis nomor satu dalam daftar pelontar terbanyak ungkapan viral. Berkat Nia lah kita jadi mensyukuri nikmat bisa ngupas salak. Adapun para pejabat masih menduduki puncak klasemen jenis orang Indonesia yang memproduksi ungkapan-ungkapan kontroversial nan viral.
Tentu kita masih ingat ocehan Menag Rhoma Irama, eh Fachul Razi soal ciri busana yang menandakan radikalisme, Menkumham Yasonna Laoly soal orang Priok, Menkopolhukam Mahfud MD soal tidak ada pelanggaran HAM di era Jokowi, Menko PMK Muhadjir Effendy soal usulan fatwa orang kaya menikahi orang miskin, dan masih banyak lagi.
Kayaknya kalau ada yang menulis buku khusus Kumpulan Pernyataan Kontroversial nan Ganjil Para Pejabat Era Jokowi yang Bisa Menggemparkan Kerajaan Jin bakal langsung best seller deh. Yakin saya.
Ada peribahasa populer, “Kencingi sumur zam-zam, maka kamu akan terkenal.” Peribahasa yang cocok untuk menggambarkan kelakuan para elite Indonesia. Sekelas menteri yang gelarnya berderet kayak daftar pelanggaran HAM jalan tol yang dibuat di era Jokowi saja bisa nyeleneh. Apalagi para elite di bawahnya.
Maka, ketika Komisioner KPAI a.k.a Komisi Perlindungan Anak Indonesia menyebut soal “perempuan bisa hamil karena berenang bersama lawan jenis” seharusnya itu bukanlah sesuatu yang mengherankan.
Meskipun kita lalu berpikir, wah, sekuat apa itu sperma bisa berenang di air kolam kaporit? Itu sperma apa peraih medali emas olimpiade cabang renang Michael Phelps sih? Hakok kuat amat, bisa berenang berpindah dari satu individu ke induvidu lainnya?
Bu Sitty Hikmawatty, pelontar ucapan viral itu, sejatinya adalah orang pintar. Sama kayak para pejabat kita yang terhormat. Beliau adalah lulusan akademi gizi dan pernah menjadi dosen. Ya, menjadi seorang Komisioner KPAI gitu. Kurang hebat apalagi?
Lantas, kenapa beliau bisa mengemukakan ungkapan yang bisa bikin penduduk Bikini Bottom itu ketawa?
Tidak lain dan tidak bukan, jawabannya adalah: karena beliau punya jabatan.
Lord Acton pernah bilang power tends to corrupt alias kekuasaan cenderung membuat orang berkelakuan korup.
Andai saja Lord Acton masih hidup dan mampir berak barang sejenak ke Indonesia, barangkali beliau bakal bilang begini—dalam logat Indonesia yang kaku ala bule pada umumnya: kekhuasan bisha bikhin orhang bertindak konyol, Bhuuung.
Saya sih yakin Pak Yasonna, Pak Mahfud, Pak Muhadjir, dan Bu Sitty nggak akan mengatakan deretan ungkapan konyol bin imut kayak di atas kalau mereka nggak punya jabatan. Ya ngapain juga nggak punya jabatan melontarkan kata-kata kontroversial. Nggak ada yang meliput.
Bu Komisioner KPAI ini bukan sekali saja melontarkan ucapan yang menggegerkan alam semesta. Sebelumnya beliau juga pernah mencekal audisi PB Djarum karena audisi itu disponsori oleh produk rokok. Soalnya rokok kan haram dan bisa membunuhmu.
Pernyataan Bu Komisioner KPAI sendiri kurang lebih begini: “Pertemuan yang tidak langsung misalnya, ada sebuah mediasi di kolam renang. Ada jenis sperma tertentu yang sangat kuat. Walaupun tidak terjadi penetrasi, tapi ada pria terangsang dan mengeluarkan sperma, dapat berindikasi hamil.”
Sejak pernyataan itu viral, seketika Bu Komisioner KPAI jadi bahan olok-olok. Ada yang bilang itu sebagai pertunjukan kebodohan, pseudosains, dan apalah. Jujur saja, saya rada sedih dengan tanggapan para netizen yang budiman terhadap pernyataan Komisioner KPAI.
Begini, lho. Dalam agama kita mengenal ajaran untuk berprasangka baik alias husnujon (yang lebih tepat husnuzhon, bukan husnujon apalagi mijon). Kita—ya anggap aja kita—juga diajarkan untuk senantiasa menjunjung tinggi adab ketimuran yang luhur.
Nah, karena itu, semestinyalah kita menyikapi pernyataan Bu Komisioner KPAI dengan tidak tergesa-gesa. Sebab tergesa-gesa adalah perbuatan syaithon.
Saya heran kenapa netizen mudah nge-gas dan mengolok-olok. Padahal, menurut husnuzhon saya, niat Bu Komisioner KPAI bicara begitu baik adanya. Beliau hanya tidak mau terjadi kehamilan di luar nikah. Beliau tidak mau kolam renang menjadi arena maksiat. Niat-niat semacam itu tentu mulia, toh?
Selain itu, dengan mengujarkan pernyataan tersebut beliau juga ingin mencari perhatian. Maksud saya, berapa banyak sih orang yang selama ini perhatian dengan eksistensi KPAI dan jajarannya?
Nah, dengan cara melontarkan ucapan trigger, beliau pun sukses membetot perhatian banyak orang kepada KPAI. Cara beliau ini sudah terbukti ampuh. Sebelumnya beliau sudah mempraktikkannya ketika mencekal audisi PB Djarum.
Ingat, profil Komisioner KPAI tadi. Beliau bukan sembarang orang. Beliau seorang akademisi. Tentu saja beliau selalu memperhitungkan berbagai hal sebelum mengatakan apa-apa.
Jadi, hendaklah kita tidak bermudah-mudahan dalam mengecap beliau ini-itu. Apalagi sampai membikin meme yang terang-terangan menghina beliau. Ingat, jamaah Mojokiyah, orang-orang yang berniat baik seharusnya didukung, bukan dihujat.
Perkara cara beliau keliru dan apa yang beliau sampaikan tak sahih, sesungguhnya itu bisa dibahas dengan cara baik-baik. Terpenting beliau sudah punya niat baik.
Ya, samalah kayak Pak Jokowi dulu. Beliau dulu berniat untuk mengungkap kasus kekerasan HAM masa lalu. Niat yang sangat baik, tentunya. Soal sampai sekarang niat itu tak pernah terealisasi, ya itu kan soal lain.
Ingat dua peraturan legend era saat ini. Pertama, niat baik adalah hal utama. Kedua, kalau niat baik itu tak kunjung terealisasi atau dilakukan dengan cara yang ngawur, baca peraturan pertama.
Jadi, sudahlah, tak perlu terus-terusan merisak Bu Hikma. Sebaliknya, kita harus menyokong dan mendoakan Bu Hikma. Semoga ke depannya, niat baik beliau bisa terealisasi. Dan cara beliau mengungkapkan niat baiknya nggak lagi konyol dan memeable.
Walaupun, belakangan blio secara terbuka sudah meminta maaf ke publik. “Saya meminta maaf kepada publik karena memberikan statement yang tidak tepat. Statement tersebut adalah statement pribadi saya dan bukan dari KPAI,” kata Bu Komisioner KPAI ini.
Waduh, ngapain minta maaf segala sih, Bu. Ente kan nggak salah-salah amat.
Berenang bersama lawan jenis memang bisa menyebabkan hamil kok. Lah, dipikir gimana caranya mujair bisa punya anak kalau bukan karena berenang bareng lawan jenis? Haya karena sperma mujair itu Michael Phelps semuwa, Buuuk~
BACA JUGA KPAI Sudah Berbuat Dosa kepada Bangsa Ini atau tulisan Erwin Setia lainnya.