Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai Kolom

Mari Merayakan dengan Sukacita Naskah UU Cipta Kerja yang Berubah-ubah Melulu Itu

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
13 Oktober 2020
A A
uu cipta kerja
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Di dunia ini, tak ada yang konsisten, semuanya berubah. Kalaupun ada yang konsisten, maka itu adalah perubahan itu sendiri.

Dalam konteks ini, naskah Omnibus Law UU Cipta Kerja menjadi salah satu contoh yang nyata dari ketidakkonsistenan itu. Produk hukum yang baru disahkan seminggu yang lalu itu sampai saat ini masih terus dicecar karena rilisan naskahnya yang terus saja berubah.

Sampai saat ini, setidaknya sudah ada empat versi UU (dan RUU) yang sudah beredar, masing-masing setebal 1.028 halaman, 905 halaman, 1.035 halaman, dan 812 halaman.

Perubahan halaman untuk tiap rilisan tersebut membuat orang-orang yang menolak pengesahan UU Cipta Kerja semakin bergembira dan seperti menemukan momentum, sebab tak bisa dimungkiri, ketidakkonsistenan tersebut memang menjadi satu poin serangan yang cukup bagus dan telak. Logikanya, jangankan isi, bahkan urusan rilisan naskahnya saja sudah bermasalah.

Sebagai orang berhati putih, saya tentu tak ingin mengkritik rilisan naskah yang terus berubah-ubah ini. Saya justru sangat mangapresiasinya. Semakin berubah, semakin bagus. Itu semakin membuktikan bahwa DPR adalah memang lembaga yang dinamis. Dari kantornya, penghuninya, sampai produk hukum yang lahir melalui tangannya.

Masalah rilisan yang berubah-ubah ini tak selayaknya menjadi masalah besar. Kalau perlu malah dirayakan sekalian.

Kita seharusnya ingat, bahwasanya tak ada yang bisa menjamin sesuatu yang sudah final bakal benar-benar “final”. Wong film ‘Final Destination’ yang jelas-jelas ada kata finalnya saja toh pada kenyataannya masih ada edisi ‘Final Destination 2’, ‘Final Destination 3’, ‘Final Destination 4’, ‘Final Destination 4’, dst kok. Lha itu ‘Final Fantasy’ malah bisa sampai belasan. Masak UU Cipta Kerja nggak boleh. Kok tidak adil sekali.

Lagipula dengan adanya perubahan tersebut, itu menjadi semacam penanda bahwa DPR bekerja dengan sangat keras dalam mempersiapkan isi dan tampilan dengan format terbaik. Ingat, Sekjen DPR RI Indra pernah Iskandar mengatakan kepada wartawan bahwa perubahan terakhir dari 1.035 halaman ke 812 halaman itu salah satunya karena perubahan ukuran kertas.

“Iya 812 halaman. Pakai format legal jadi 812 halaman,” ujarnya.

Lihat, bahkan mereka rela dipermasalahkan oleh banyak orang hanya karena perkara kertas saja. Hal yang sebenarnya bisa mereka hindari.

Itu adalah bukti nyata betapa DPR ingin sekali UU Cipta Kerja tampil bukan hanya sebagai produk hukum, namun juga sebagai produk seni dan budaya. Formatnya harus estetis. Kalau perlu, kertasnya yang lux, layout-nya harus mantap, marjinnya harus sesuai dengan kaidah kenyamanan mata. Font-nya pun jelas jangan times new roman, nggak artsy, minimal helvetica. Kalau perlu, Marchella NKCTHI atau Farid Stevy itu di-hire buat bikin tulisan tangan di tiap judul bab.

Kalau orang nggak betah baca UU-nya, minimal orang masih mau buka dan lihat layoutannya.

Seperti namanya, UU Cipta Kerja, UU ini seharusnya memang memberikan banyak lapangan pekerjaan. Kalaupun nggak bisa ngasih pekerjaan ke masyarakat banyak, minimal bisa ngasih pekerjaan ke orang-orang yang terlibat dalam pembuatan UU-nya.

Kalau layout, desain, dan cetakannya bagus, maka bukan mustahil kelak orang-orang akan bangga membeli cetakan UU Cipta Kerja dan kemudian memajangnya penuh kebanggaan pula di bufet ruang tamu selayaknya Alquran atau Kitab Tafsir Al-Misbah hasil dari mas kawin itu.

Iklan

Perkara rilisan yang terus mengalami revisi, itu sejatinya merupakan bentuk solidaritas para anggota dewan kepada para elemen mahasiswa yang memang dominan dalam berbagai aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja. Anggota DPR ingin memberikan pesan bahwa antara mereka dan para mahasiswa, tidak ada sekat, egaliter, punya kesamaan nasib: harus sama-sama sering revisi. Musuh yang sama kerap menciptakan perkawanan yang erat.

Banyaknya rilisan naskah UU Cipta Kerja ini, sekali lagi, harusnya dirayakan.

Satu-satunya yang bagi saya mengganjal terkait adanya banyak rilisan naskah ini, lebih pada soal pekerjaan layouter-nya. Sebagai mantan layouter, saya masih kebayang gimana mangkelnya layouter naskah UU ini. Betappa nama file di komputernya pasti bakal berjubel.

Naskah UU Ciptakerja.indd

Naskah UU Ciptakerja_final.indd

Naskah UU Ciptakerja final fix.indd

Naskah UU Ciptakerja final fix yakin.indd

Naskah UU Ciptakerja final fix yakin beneran.indd

Naskah UU Ciptakerja final fix yakin beneran bajingan asu edan rakatokan entut mbelek singo kombot gajah kontol jaran paringono sabar.indd.

BACA JUGA Zig-zag Jokowi yang Serupa CDC dan artikel Agus Mulyadi lainnya.

Terakhir diperbarui pada 13 Oktober 2020 oleh

Tags: dpromnibus lawSotar SatirUU Cipta kerja
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Jurusan Ilmu Politik di UHO mengecewakan. MOJOK.CO
Kampus

Nekat Kuliah Jurusan Ilmu Politik di Kampus Akreditasi B, Berujung Menyesal Tak Dengar Nasihat Ortu

3 Oktober 2025
UI kampus perjuangan tapi BEM-nya kini terbelah. MOJOK.CO
Catatan

UI sebagai Kampus Perjuangan Kini Terbelah dan Hilang Taringnya, Tak Saling Mendukung dan Searah

4 September 2025
Komentar seorang pedagang cendol lulusan SMK terhadap kenaikan gaji DPR. MOJOK.CO
Ragam

Rintihan Pedagang Cendol di Jakarta, Kerja Mati-matian Hanya Dapat Upah Kecil demi “Menggaji” DPR agar Hidup Sejahtera

28 Agustus 2025
Seandainya Punya Gaji Rp104 Juta seperti para DPR, Ini yang Akan Saya Lakukan Mojok.co
Pojokan

Seandainya Punya Gaji Rp104 Juta seperti para DPR, Ini yang Akan Saya Lakukan

23 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lagu Sendu yang Mengiringi Banjir Bandang Sumatera Barat MOJOK.CO

Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat

6 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.