Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Berkolaborasi dengan Fahruddin Faiz, Iwan Fals Menelurkan Album “Tujuh Belas” yang Indah, sekaligus Mengejutkan!

Iqbal AR oleh Iqbal AR
9 Juni 2024
A A
Iwan Fals-Fahruddin Faiz Menggebrak Lewat Album “Tujuh Belas” MOJOK.CO

Ilustrasi Iwan Fals-Fahruddin Faiz Menggebrak Lewat Album “Tujuh Belas”. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kolaborasi Iwan Fals dan Fahruddin Faiz di album Tujuh Belas menghasilkan lagu-lagu yang indah, sekaligus keras. Ini adalah sebuah kolaborasi yang mengejutkan!

Apa yang terlintas di kepala kalian kalau mendengar 2 nama ini, Iwan Fals dan Fahruddin Faiz, yang disandingkan? Tidak ada? Wajar. Keduanya memang sosok berpengaruh, namun berada di palagan yang berbeda. 

Iwan Fals, musisi legendaris Indonesia, lebih banyak menghabiskan waktunya di panggung atau studio musik. Sedangkan Fahruddin Faiz, akademisi dan filsuf, tak akan jauh-jauh dari ruang kelas, majelis ilmu, atau forum-forum diskusi. Maka, ketika 2 nama ini bersanding, bertukar pikiran, hingga menelurkan sesuatu, keterkejutan publik adalah wajar. 

Kedua nama ini punya irisan yang sebenarnya tidak terlalu besar. Palagan keduanya berbeda, “senjata” keduanya juga berbeda, bahkan pasar keduanya juga berbeda. Rasanya kecil sekali kemungkinan 2 nama ini akan berkolaborasi.

Namun, kemungkinan yang dikira kecil itu ternyata menjadi kenyataan. Bang Fals dan Pak Faiz akhirnya berkolaborasi tahun ini. Sebuah kolaborasi yang tidak tanggung-tanggung. Iwan Fals merilis sebuah album bertitel Tujuh Belas yang dirilis pada pekan pertama Juni 2024. Album “Tujuh Belas” berisi 17 lagu, yang mana ketujuh belas liriknya ditulis oleh Fahruddin Faiz.

Bagi pendengar awam Iwan Fals atau pendengar dan pembaca seadanya Fahruddin Faiz, kolaborasi ini mungkin mengejutkan. Tapi, kolaborasi ini tidak mengejutkan bila kita mengikuti keduanya, setidaknya 2 tahun terakhir ini secara tekun. 

Embrio kolaborasi Iwan Fals atau Fahruddin Faiz

Embrio kolaborasi ini sebenarnya sudah muncul sejak 2023. Saat itu, Iwan Fals membuat sebuah program bernama “Suara Hati Ramadan” pada Ramadan 2023 dan 2024 yang tayang di kanal YouTube Iwan Fals Official.

Di program ini, Iwan Fals menggandeng sosok Fahruddin Faiz sebagai pengisi acara tetap. Di acara “Suara Hati Ramadan”, Iwan Fals menyanyikan lagu-lagunya, lalu menjelaskan makna di baliknya. Sementara itu, Fahruddin Faiz memberikan semacam ceramah. 

Nah, jika cukup jeli, kita akan paham bahwa kebersamaan Bang Fals dan Pak Faiz tidak berhenti di situ saja. Keduanya seperti menemukan koneksi mesra yang entah apa namanya.

Benar saja. Kalau kita mengikuti dan menyimak program “Suara Hati Ramadan” dari awal, kolaborasi serta kelahiran album Tujuh Belas bukan sesuatu yang mengejutkan.

Album Tujuh Belas yang luas dan warna-warni

Mendengarkan album Tujuh Belas, saya merasakan luasnya spektrum musikal dan warna-warninya nuansa album ini. Secara musik, Iwan Fals berhasil menciptakan spektrum yang luas. Ada lagu seperti “Kau Atau Aku”, “Ayat Cinta Paling Pahit”, “Sukaku Sukamu”, “Perlu Apalagi”, atau “Ego” yang kental dengan nuansa folk khas Iwan Fals yaitu nakal, sedikit nyentrik, kadang penuh kemarahan, dan kadang getir. 

Lalu ada nomor yang bernuansa bossanova seperti lagu “Sekedar Puisi”, lagu bernuansa dangdut melayu seperti “Aku Tertawa”. Kemudian ada yang seperti perpaduan folk dengan healing music dalam “Atas Dasar Apa”. Di lagu ini, Iwan Fals selain bernyanyi, juga memainkan ocean drum. Oh iya, ada juga lagu yang seperti gambaran ketika Iwan Fals berkolaborasi dengan Flea dari Red Hot Chilli Pepper, lagu “Syaikh Berkata” (betotan bass di sini mendominasi dan keren banget).

Lagu cinta yang puitis, hingga lagu kritik yang tajam mengiris

Soal tema lagu, Tujuh Belas ini juga warna-warni. Saya bisa merasakan ada beberapa lagu cinta. Ada beberapa lagu yang bisa disebut “religius tapi tidak pretensius”, dan tentunya, seperti yang kita harapkan di setiap lagu Iwan Fals, ada lagu-lagu kritik yang ternyata cukup keras dan tajam, meski tidak sembari menunjuk jari.

Iklan

Soal lagu cinta, saya tidak terkejut jika lirik-lirik tulisan Fahruddin Faiz bisa langsung nyetel. Ya, Fahruddin Faiz memang cakap kalau urusan menulis soal cinta, baik itu cinta kepada sesama, atau kepada yang Esa. Itu tak perlu diragukan. Lagu “Ayat Cinta Paling Pahit” jadi contohnya.

Kalau kerelaanmu terletak pada pengorbananku

Maka akan kuberikan apapun yang kau mau

Tanpa menghitung menunggu

Dalam cintaku kekasih, 

Aku tiada demi dirimu ada

Lirik di atas, berpadu dengan permainan gitar Iwan Fals yang penuh nuansa ballad, membuat lagu ini seakan jadi perwujudan pengorbanan dan kerelaan atas nama cinta. Indah dan puitis sekali. 

Tak hanya lagu cinta, lagu kritik yang ada dalam album Tujuh Belas ini juga tak mau ketinggalan ambil panggung. Dan di sinilah saya sedikit terkejut dengan apa yang ditulis oleh Fahruddin Faiz, khususnya dalam lagu “Syaikh Berkata”.

Aku berlindung kepada Tuhan

Dari setan dan perpolitikan

…

Ambisi dan keinginan menguasai

Pengabdian atas nama

Kepentingan alih kuasa

Perdagangan air mata

Peperangan tabor kata

Kalkulasi jumlah kursi

Jika lagu “Syaikh Berkata” ini liriknya ditulis oleh Iwan Fals, saya tidak kaget. Tapi lagu ini ditulis oleh Fahruddin Faiz, orang yang sependek pengetahuan saya tidak pernah sekeras ini.

Mungkin saya saja yang kurang lama mengikuti sosok Pak Faiz. Namun, apa yang beliau tulis di lagu ini tetap saja membuat saya sedikit terkejut. Ternyata, beliau bisa sekeras ini. Sepertinya saya harus lebih sering membaca buku dan mendengarkan kajian-kajian beliau.

Kemesraan Iwan Fals dan Fahruddin Faiz

Ketika album Tujuh Belas rilis via Langit Musik (harus berlangganan premium untuk mendengarkan album ini), saya adalah satu dari banyak orang yang penasaran. Saya penasaran seperti apa jika Bang Iwan menyanyikan lagu-lagu yang liriknya ditulis Pak Faiz. 

Karena jujur, ada secuil rasa skeptis atas kolaborasi ini mengingat tipisnya irisan keduanya. Saya juga yakin, ada banyak orang yang penasaran, bahkan mungkin juga merasa skeptis seperti saya. Satunya musisi, satunya akademisi.

Sekali mendengar album Tujuh Belas secara utuh, secuil keraguan saya di atas langsung sirna. Bang Iwan dan Pak Faiz sudah sangat nyetel sekali, bahkan sangat mesra. Yah, meskipun garis pembeda keduanya masih bisa terasa, terutama dalam hal lirik. Perbedaan palagan serta latar belakang keduanya seperti tidak menjadi soal dalam album ini. Entah siapa yang menyesuaikan siapa, saya tidak tahu pasti.

Namun, setelah berkali-kali saya mendengarkan album Tujuh Belas, saya merasa bahwa Bang Iwan dan Pak Faiz ini sudah nyatu. Sudah tidak terlihat lagi perbedaannya. 

Garis pembedanya sudah hilang. Saya nyaris sudah tidak bisa lagi melihat dan merasakan Fahruddin Faiz di album Tujuh Belas ini, terlebih beliau hanya menulis lirik, tidak urun suara. Entah itu hal baik atau buruk, setidaknya ini album yang enak dan sangat bisa dinikmati. 

Terlepas dari hal itu, setidaknya saya juga senang bahwa Iwan Fals dan Fahruddin Faiz ini ternyata cocok. Pak Faiz rasanya sudah melebur sempurna ke dalam semesta Bang Iwan melalui album yang indah ini. Di album Tujuh Belas, bagi saya, Iwan Fals adalah Fahruddin Faiz, Fahruddin Faiz adalah Iwan Fals. 

Setelah ini apa lagi, Bang Iwan?

Kalau kita sadar, album Tujuh Belas ini adalah album kedua Iwan Fals di 2024 ini. Bang Iwan sebelumnya sudah merilis album 2324 pada Januari 2024. Wow! Dua album dalam jangka waktu 6 bulan! Dan di dua album ini, dia tidak sendiri. Di 2325, Bang Fals menggandeng sahabatnya, Sawung Jabo.

Melihat pola ini, bukan tidak mungkin rantai kolaborasi akan berlanjut. Dan bukan tidak mungkin juga, Iwan Fals akan kembali merilis album kolaborasi lagi. Siapa yang tahu, kan? Maka dari itu, pertanyaannya hanya satu. Setelah ini apa lagi, Bang?

Penulis: Iqbal AR

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Ngaji Filsafat Bersama Fahruddin Faiz: Mengenal Lebih Dekat dan analisis menarik lainnya di rubrik ESAI.

Terakhir diperbarui pada 9 Juni 2024 oleh

Tags: 2325fahruddin faizIwan Falskolaborasi Iwan Fals dan Fahruddin Faizsawung jabotujuh belas
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis dan reporter lepas. Tinggal di Malang.

Artikel Terkait

Fahruddin Faiz: Meniti Jalan Kembali untuk Hidup Seutuhnya
Video

Fahruddin Faiz: Meniti Jalan Kembali untuk Hidup Seutuhnya

25 September 2025
Tasyakuran 50 tahun Fahruddin Faiz, pengampu Ngaji Filsafat Masjid Jendral Sudirman MOJOK.CO
Sosok

50 Tahun Fahruddin Faiz: Meniti Jalan Kembali

17 Agustus 2025
Sheila on 7 Legenda yang Sederhana, Bikin Fans Merasa Dekat MOJOK.CO
Esai

Sheila on 7 Menjadi Legenda Bukan Hanya karena Musik, tapi Juga Fashion Mereka yang Sederhana dan Membuat Fans Merasa Dekat

16 Juli 2025
Fahruddin Faiz: Memahami Kesejatian Diri dengan Ikhtiar Menghilang dan Menemukan
Video

Fahruddin Faiz: Memahami Kesejatian Diri dengan Ikhtiar Menghilang dan Menemukan

29 Oktober 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.