ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Esai Khotbah

Sopir Angkot yang Kejar Salat Sunah tapi Wajibnya Malah Ketinggalan

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
28 Juni 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Fanshuri kepalang basah menunggu angkot yang ditinggal sopir angkotnya. Izinnya sih cuma salat zuhur. Eh, jebul ngejar salat sunah juga.

Angkot yang dinaiki Fanshuri mangkal di dekat pasar. Tak berselang lama ketika penumpang sudah hampir memenuhi angkot, tiba-tiba si sopir mencari-cari pecinya di atas dasbor angkot, karena di kejauhan samar-samar terdengar azan zuhur.

“Mas, aku tinggal bentar ya? Mau salat zuhur dulu,” kata si sopir angkot.

Fanshuri tentu saja mempersilakan si sopir angkot melaksanakan salat dulu. Mana berani Fanshuri protes. Meski Fanshuri sudah hampir 20-an menit di dalam angkot menunggu penumpang penuh—namun justru ketika penumpang hampir penuh si sopir malah pergi.

“Saya titip angkot saya ya, Mas, bentar,” kata si sopir sambil berlalu.

Fanshuri menganggu saja. Manut.

“Wah modyar ini. Bisa makin lama ini ngetemnya,” kata Fanshuri bisik-bisik.

Duduk di jok samping sopir angkot, Fanshuri mendengar keluh kesah penumpang yang menunggu lama di belakangnya.

“Mas, ini sopirnya mana sih kok malah ngilang?” tanya ibu-ibu dengan membawa belanjaan sayur.

“Lagi salat zuhur, Bu. Sabar aja,” kata Fanshuri.

Mendengar itu, si ibu-ibu ini nyeletuk, “Wah, tumben ada sopir angkot yang saleh,” katanya.

“Ya emang kenapa, Bu, kalau ada sopir angkot saleh? Nggak boleh?” balas Fanshuri.

Si ibu langsung salah tingkah begitu dibalas Fanshuri.

Sekitar 15 menit berlalu, si sopir angkot tak juga datang. Penumpang di belakang Fanshuri mulai resah.

“Wah, lama banget ini ngetemnya, pindah angkot aja deh,” kata seseorang di belakang.

Kepergian satu penumpang itu memancing penumpang-penumpang lainnya. Bisa ditebak, angkot yang tadinya penuh itu kembali kosong. Fanshuri lama-lama tak sabar juga.

“Ini niat narik angkot nggak sih sopir angkotnya. Lama amat,” kata Fanshuri kesal.

Fanshuri bisa saja keluar dari angkot untuk cari kendaraan lain, tapi masalahnya si sopir sudah memasrahkan angkot ke dia. Nggak berani Fanshuri tiba-tiba menghilang begitu saja. Meski itu artinya, Fanshuri harus rela menunggu lebih lama karena angkot yang akan dinaiki ini bakal menunggu penuh lagi.

Di tengah kebimbangan mau pergi atau tidak dari angkot tersebut, si sopir datang.

“Wah, maaf, Mas, lama,” kata si sopir angkot.

Fanshuri sudah mbesengut.

“Ke mana aja sih, Pak? Lama banget salatnya. Penumpang yang lain udah pada turun itu. Kan jadi kosong lagi ini angkot,” kata Fanshuri.

“Hehe, maaf, Mas. Tadi salat rawatib dulu. Namanya juga salat zuhur kan, jadi agak lama soalnya ada qobliyah dan bakdiyah,” kata si sopir.

Fanshuri langsung menapuk jidatnya. “Oalah pantes, Pak, Pak. Kirain salat zuhur doang,” kata Fanshuri tidak banyak komentar.

Sembari menunggu penumpang penuh kembali, si sopir angkot malah cerita macam-macam.

“Soalnya salat sunah rawatib itu salat sunah yang paling bagus, Mas. Sayang banget kalau ditinggal,” kata si sopir.

Fanshuri cuma ngangguk-ngagguk aja.

Masalahnya, ketika Fanshuri memilih tidak menanggapi, si sopir angkot malah kasih ceramah lebih lama lagi soal keutamaan salat sunah rawatib. Agak tidak sabar mendengar ceramah itu, Fanshuri membalas.

“Ya tapi kan itu sunah, Pak. Kalau Bapak ngejar sunah kayak gitu wajibnya ketinggalan kan ya masalah juga,” kata Fanshuri.

Si sopir angkot agak terkejut dengan pernyataan Fanshuri.

“Wajib yang mana, Mas? Kan ya nggak mungkin dong saya salat rawatib nggak salat zuhur. Masnya ini gimana?” kata si sopir angkot.

Fanshuri bergemin sejenak.

“Maksud saya bukan salat zuhurnya yang ketinggalan, tapi kewajiban yang lainnya, Pak,” kata Fanshuri.

“Kewajiban apa sih yang sampeyan maskud itu, Mas?”

Si sopir angkot tidak paham dengan maksud Fanshuri.

“Maksud saya begini, Pak. Ketika Bapak salat zuhur tadi beberapa penumpang yang udah penuh di dalam angkot ini masih bisa maklum. Tapi ketika Bapak kok dirasa-rasa lebih lama dari biasanya orang salat zuhur, ya mereka pergi lah. Emangnya mereka nggak punya keperluan juga?”

“Ya nggak apa-apa to, Mas. Kan rezeki itu ada yang ngatur,” kata si sopir angkot.

“Betul, sih, Pak. Rezeki ada yang ngatur. Tapi kan rezeki itu juga diatur lebih banyak untuk mereka yang ikhtiarnya lebih. Maksudnya itu ya yang pas-pas aja. Nggak usah terlalu banyak doanya, ikhtiarnya dikit. Sebaliknya gitu, nggak usah terlalu banyak ikhtiarnya, doanya dikit. Seimbang aja lah. Kalau gini kan saya juga yang rugi harus nunggu penumpang penuh lagi,” kata Fanshuri.

“Ya tapi saya nggak maksa sampeyan, Mas. Kalau sampeyan mau cari angkot yang lain ya nggak apa-apa,” kata si sopir angkot.

“Begini lho, Pak. Maksud saya itu, Bapak narik angkot itu termasuk bagian dari cara Bapak ikhtiar cari nafkah buat keluarga bukan?” tanya Fanshuri.

“Ya iya. Ini memang mata pencaharian saya,” kata si sopir angkot.

“Lah cari nafkah itu buat itu termasuk kewajiban nggak kalau buat kepala rumah tangga?” tanya Fanshuri lagi.

Si sopir angkot terdiam.

“Ya iya sih,” kata si sopir angkot.

“Nah, itu yang saya maksud, sunahnya Bapak itu jangan sampai menghalangi wajibnya. Yang wajib-wajib itu kan nggak melulu bentuknya salat, zakat, atau puasa, Pak. Bentuknya bisa macam-macam. Termasuk kewajiban mencari nafkah.”

Si sopir angkot lalu tersenyum kecil, cuma kali ini sambil manggut-manggut.


*) Disarikan dan diolah dari salah satu pengajian Gus Baha’

Terakhir diperbarui pada 27 Juni 2019 oleh

Tags: salat rawatibsalat sunahsopir angkotsunah
Iklan
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Sopir Angkot Surabaya Rindukan Perempuan-perempuan Malam Gang Dolly, tapi Bukan untuk Esek-esek MOJOK.CO
Ragam

Sopir Angkot Surabaya Rindukan Perempuan-perempuan Malam Gang Dolly, Semangat Narik hingga Tengah Malam

8 Februari 2024
Sopir Angkot Surabaya Rindukan Perempuan-perempuan Malam Gang Dolly, tapi Bukan untuk Esek-esek MOJOK.CO
Ragam

Hari-hari Suram Sopir Angkot Surabaya, Angkut Penumpang Sambil Menunggu Mati

7 Februari 2024
sholat tahajud. mojok.co
Sosial

Cara Sholat Tahajud: Panduan, Niat, Doa, hingga Keutamaannya  

1 Oktober 2023
Esai

Kalau Poligami Itu Sunah, Memang Sunahnya yang Mana?

13 November 2018
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
TVRI menyiarkan Liga Inggris Arsenal vs Manchester United MOJOK.CO

Jika Pertandingan Liga Inggris Arsenal vs Manchester United Disiarkan TVRI Zaman Dulu

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Program Barak Militer bagi Siswa Nakal: Penghinaan Akal Sehat dan Pengingkaran terhadap Esensi Pendidikan.MOJOK.CO

Program Barak Militer bagi Siswa Nakal: Penghinaan Akal Sehat dan Pengingkaran terhadap Esensi Pendidikan

9 Mei 2025
Paus Leo XIV, Sarjana Matematika Memimpin Umat Katolik MOJOK.CO

Habemus Papam! Kisah Paus Leo XIV Sarjana Matematika yang Akan Memimpin Umat Katolik di Masa Kritis

9 Mei 2025
Pengalaman traumatis di KA Sri Tanjung dan Stasiun Lempuyangan Jogja MOJOK.CO

Naik KA Sri Tanjung ke Stasiun Lempuyangan bikin Orang Surabaya Trauma ke Jogja

9 Mei 2025
Hendisman dapat gelar sarjana Universitas Labuhanbatu. MOJOK.CO

Getirnya Kuliah di Jurusan Akuntansi karena dari Keluarga Kurang Mampu, Akhirnya Kerja Jadi Pemulung dan Cumlaude

7 Mei 2025
Nelangsa orang dengan KTP Malang, susah payah perbaiki citra malah rusak oleh suporter Arema FC: Aremania MOJOK.CO

Tak Mudah Jadi Orang dengan KTP Malang, Susah Payah Berbuat Baik tapi Rusak karena Aremania

13 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.