Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai Kepala Suku

Melongok di Bawah Meja Perseteruan Adian Napitupulu vs Erick Thohir

Puthut EA oleh Puthut EA
25 Juni 2020
A A
es teh es kopi reshuffle kabinet gibran rakabuming adian napitupulu erick thohir keluar dari pekerjaan utusan corona orang baik orang jahat pangan rencana pilpres 2024 kabinet kenangan sedih pelatihan prakerja bosan kebosanan belanja rindu jalan kaliurang keluar rumah mudik pekerjaan jokowi pandemi virus corona nomor satu media kompetisi Komentar Kepala Suku mojok puthut ea membaca kepribadian mojok.co kepala suku bapak kerupuk geopolitik filsafat telor investasi sukses meringankan stres
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Memang selalu terbuka ruang kompromi atas manuver Adian Napitupulu dengan Erick Thohir. Tinggal diakomodasi saja salah satu kartu Adian yaitu menempatkan orang-orang Adian di kursi BUMN. 

Sekalipun telah diminta bertemu oleh Presiden Jokowi, Adian Napitupulu tetap melancarkan kritikan kepada Menteri BUMN Erick Thohir. Dalam politik, apa yang tergelar di atas meja publik tentu tidak pernah bisa menyatakan apa yang sesungguhnya terjadi. Tentu permainan sesungguhnya ada di balik meja. Ibarat main kartu, kartu-kartu yang sudah diletakkan dan dibuka memang penting, namun membaca kartu-kartu yang masih dipegang di tangan, yang belum dimainkan, menjadi faktor dominan permainan.

Makin ke sini, kartu-kartu yang dilempar di atas meja makin menarik. Adian mulai membuka tentang bagaimana daftar nama orang yang diminta pihak Presiden untuk menjadi kandidat pemegang jabatan sebagai komisaris dan direksi BUMN, ternyata tak ada satu pun yang “dipakai” oleh Erick Thohir.

Sebelum kita teruskan analisis sederhana soal permainan mereka berdua, mari kita simak dulu potret kedua orang yang berseteru ini.

Adian Napitupulu adalah eksponen gerakan mahasiswa ’98 yang termasuk berhasil melakukan konsolidasi barisan aktivis di belakangnya. Ini jelas memperlukan keterampilan politik kelas tinggi. Ada banyak tokoh gerakan mahasiswa ’98 yang berupaya membangun gerbong politik masing-masing, tapi tampaknya Adian-lah yang paling berhasil. Dengan organisasi Pena 98, dia menjadi semacam “panglima politik” representasi aktivis ’98. Adian juga bukan hanya teruji dalam pergolakan politik ’98, dia bahkan memainkan peranan sangat penting ketika rezim SBY berkuasa. Dalam demonstrasi menentang SBY dari komponen ’98, selalu terlihat andil Adian. Pengalaman politik yang selalu beroposisi, kemudian beralih ke bagian kekuasaan saat Jokowi berkuasa, dan Adian menjadi anggota legislatif. Nama Adian tidak bisa dilepaskan sebagai salah satu tokoh penting yang mendukung pencalonan Jokowi, baik saat 2014 maupun 2019.

Di PDIP, saya kira orang seperti Adian punya modal politik yang berbeda. Perseteruan diam-diam Megawati dengan SBY, direpresentasikan oleh Adian lewat oposisi parlemen jalanan. Pengamanannya yang panjang dalam memimpin barisan, termasuk kemampuannya dalam memobilisir massa dan melakukan konsolidasi elite eksponen mahasiswa ’98, nyaris menjadikannya sebagai pemain tunggal. Wajar jika Presiden Jokowi selalu punya tempat tersendiri untuk sosok seperti Adian.

Sementara Erick Thohir juga bukan sembarang orang. Dia berlatar belakang pengusaha, punya media, dan sekalipun jam terbang politiknya belum panjang, dia dipercaya menjadi ketua tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf. Ketika Jokowi menang, Erick kebagian posisi di kementerian yang strategis, yakni Kementerian BUMN. Berbagai manuvernya setelah menjadi menteri, mengundang perhatian banyak orang, dan tidak salah jika kemudian banyak orang memperkirakan dia bakal ikut adu pacu perhelatan pilpres tahun 2024.

Di kabinet Jokowi, setidaknya ada tiga orang dengan jabatan strategis namun tidak berasal dari partai politik dan punya potensi besar untuk ikut berlaga pada tahun 2024, entah sebagai calon presiden atau calon wakil presiden. Mereka adalah Mahfud MD yang sekarang menjabat sebagai Menko Polhukam, Tito Karnavian sebagai Menteri Dalam Negeri, dan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN.

Namun modal terkuat sebetulnya ada pada Erick Thohir, sebab dia masih muda dan jabatannya memungkinkannya untuk membangun barisan politik sendiri. Apalagi sorotan media akhir-akhir ini selalu banyak memberikan porsi kepadanya.

Erick juga terampil mengelola opini publik. Berkali-kali, di berbagai kesempatan, dia menyatakan bahwa bisa jadi jabatannya tidak berumur panjang. Mungkin hanya dua tahun, katanya. Sebetulnya itu sinyal yang diberikan kepada publik bahwa sewaktu-waktu dia bisa dicopot oleh Presiden Jokowi, dan bisa jadi dia dicopot bukan karena kinerjanya melainkan karena adanya tekanan politik.

Dan apa yang dikhawatirkannya, tidak butuh waktu lama untuk terjadi. Adian memulai manuvernya. Satu bukti bahwa “insting” politik Erick cukup tajam.

Namun menurut saya, baru tiga kartu yang dibuka oleh Adian Napitupulu dalam permainan ini. Kartu pertama adalah serangkaian argumennya yang beredar ke publik luas soal surat panjangnya mengkritisi Erick Thohir. Kartu kedua adalah dugaan Adian, yang disampaikan secara implisit, bahwa kira-kira Erick sedang menyusun skuat di berbagai BUMN untuk bekal pencalonannya pada 2024. Dan kartu ketiga, soal barisan Adian yang tidak diakomodasi oleh Erick di kursi komisaris maupun direksi BUMN.

Tapi saya kira ada satu kartu yang belum dibuka oleh Adian, dan memang tidak akan dibuka. Apa itu?

Perhelatan politik 2024 sebetulnya adalah perhelatan parpol. Para parpol tentu tidak menghendaki orang-orang di luar parpol dengan seenaknya menikmati momen politik tersebut karena dianggap tidak berdarah-darah dalam pertarungan politik riil. Posisi Erick Thohir yang sangat strategis, modal ekonomi yang dia miliki, serta kemungkinan besar untuk selalu mendapatkan tempat di media, punya potensi “merusak” desain parpol. Kalau itu dibiarkan, akan ada kemungkinan calon presiden dan wakil presiden 2024 dari luar partai politik. Hal itu tentu tidak dikehendaki oleh para parpol.

Iklan

Sialnya, dalam kondisi seperti ini, di saat pandemi corona menghajar seluruh dunia termasuk Indonesia, kekecewaan terhadap pemerintah mulai muncul di sana-sini, pasti akan membuat Presiden Jokowi tidak mudah membuat keputusan. Bagaimanapun citra Erick di mata publik adalah sebuah usaha untuk membenahi BUMN. Memecat Erick di saat seperti ini, jelas bisa kontraproduktif. Jika Erick dipecat, bisa membuat kekecewaan publik bertambah, dan membuat ada oponen baru dari keputusan itu. Sebab Erick telah membuat keputusan menempatkan banyak orang di jajaran komisaris dan direksi BUMN. Mereka yang terpilih tentu punya ikatan emosi kepada Erick, belum lagi kalau kemudian mereka kelak disingkirkan dalam waktu yang tidak sebagaimana mestinya.

Memang selalu terbuka ruang kompromi atas manuver Adian dengan Erick. Tinggal diakomodasi saja salah satu kartu Adian yaitu menempatkan orang-orang Adian di kursi BUMN. Tapi kartu yang lain tetap akan berjalan, yakni menghadang Erick supaya tidak mudah melenggang dalam perhelatan politik 2024. PDIP sebagai pemenang pemilu 2019 dan partai utama pengusung Jokowi, tentu merasa berhak untuk mengusung dan memenangkan laga 2024, entah siapa pun calon yang diusungnya.

Dengan begitu, menurut analisis saya, perseteruan politik Adian vs Erick masih akan berlanjut. Bisa jadi nanti akan ada striker lain yang akan membantu Adian untuk mengacak-acak benteng pertahanan pasukan Erick.

Adian dan Erick yang sedang adu gasing, Presiden Jokowi yang pusing.

BACA JUGA Kapan Saatnya Keluar dari Pekerjaan? dan tulisan Puthut EA lainnya.

Terakhir diperbarui pada 5 Maret 2021 oleh

Tags: adian napitupuluErick Thohir
Puthut EA

Puthut EA

Kepala Suku Mojok. Anak kesayangan Tuhan.

Artikel Terkait

Ketum PSSI Erick Thohir dan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi bahas soal Liga 3 dan Liga 4 di Jawa Tengah MOJOK.CO
Kilas

Liga 3 dan 4 bakal Bergulir di Jawa Tengah, Bina Bakat-bakat Muda dari Desa…

8 Agustus 2025
Kalau gue jadi Patrick Kluivert, gue nggak mau menjadi pelatih Timnas Indonesia gantikan Shin Tae Yong karena Ketum PSSI Erick Thohir problematik MOJOK.CO
Ragam

Kalau Jadi Patrick Kluivert Gue Nggak Mau Kerja sama Erick Thohir yang Interview Kerja di Hari Raya, Tak Punya Value dan Tak Tahu Batas

9 Januari 2025
Timnas Indonesia Gagal Lagi di AFF, Siapa yang Pantas Disalahkan?
Video

Timnas Indonesia Gagal Lagi di AFF, Siapa yang Pantas Disalahkan?

28 Desember 2024
Liga 3 Faktanya, Liga Malaysia Jauh Meninggalkan Kita MOJOK.CO
Esai

Memaksimalkan Liga 3 Sebagai Cara untuk Mengejar Ketertinggalan dari Sepak Bola Malaysia

11 September 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.