Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai Kepala Suku

Benarkah Prabowo Bimbang untuk Maju sebagai Capres 2019?

Puthut EA oleh Puthut EA
6 April 2018
A A
KEPALA SUKU-MOJOK

KEPALA SUKU-MOJOK

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Setelah sempat yakin akan maju, arah angin mengindikasikan bahwa Prabowo bimbang untuk menjadi capres 2018. Benar bimbang atau menunggu waktu untuk bermanuver?

Kalau ada banyak orang yang berpikir Prabowo bimbang untuk mencalonkan diri sebagai capres, mungkin itu benar. Tapi, mungkin juga tidak.

Setidaknya ada beberapa hal pokok untuk melihat itu. Pertama, seperti yang berulang kali dikatakan Prabowo, dia belum memegang tiket. Gerindra membutuhkan partai lain untuk maju mencalonkan capres dan cawapres. Tapi, bukankah sudah ada PKS yang siap mengusung Prabowo juga?

Kalau iya, berarti kemungkinannya ada dua. Salah satunya, belum ada keputusan resmi dan bulat dari PKS untuk mengusung Prabowo. Atau kemungkinan lain: PKS mengusulkan nama-nama calon yang mendampingi Prabowo, namun dari deretan nama-nama tersebut, belum ada yang dianggap memadai untuk menjadi cawapres Prabowo.

Kedua, siapa pun pengamat politik pasti paham bahwa majunya Prabowo akan menentukan besaran perolehan suara Gerindra di parlemen kelak. Pada titik inilah sebetulnya pernyataan bahwa Prabowo bimbang perlu diuji lagi.

Prabowo, baik menang atau kalah, dampak elektoralnya terhadap Gerindra tetap positif. Kalau Prabowo tidak maju, dampak perolehan suara Gerindra justru bisa negatif.

Ketiga, suara-suara yang menyatakan bahwa Prabowo tidak perlu mencapreskan diri disadari oleh elite Gerindra sebagai pembentukan opini dari kubu lawan politiknya. Pendapat itu saya kira tepat.

Sejauh ini, pernyataan tidak perlunya Prabowo maju belum bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Semua hanya asumsi politik yang argumennya rapuh. Lawan politik di sini juga bukan berarti hanya kubu Jokowi karena ada kubu lain seperti Demokrat, PAN, dan PKB yang belum menentukan sikap.

Semua survei menetapkan bahwa Prabowo memiliki ranking elektabilitas kedua setelah Jokowi. Itu pun dengan satu catatan, Prabowo belum mendeklarasikan diri. Jadi, kampanye bahwa Prabowo sebaiknya cukup menjadi “king maker” hanyalah jurus politik biasa saja.

Jadi, pernyataan Prabowo bimbang untuk maju sebetulnya hanyalah masalah aturan main dan tarik ulur yang belum kelar antara Gerindra dan PKS.

Situasi seperti inilah yang menimbulkan “jeda panas” bagi semua kubu. Secara strategi politik, kubu Jokowi memang seyogianya menunggu Prabowo memastikan diri mendapatkan tiket untuk berlaga. Syukur pas pengumuman itu sekalian mengumumkan pasangan Prabowo.

Mengapa? Karena pasangan Jokowi paling pas ditentukan setelah melihat siapa yang menjadi cawapres Prabowo. Kalau kubu Jokowi mengumumkan dulu siapa cawapresnya, kubu Prabowo akan lebih mudah membaca bagaimana cara menghadapinya. Demikian juga sebaliknya.

Makin cepat kartu cawapres kedua kubu dibuka, makin mudah tim lawan menentukan strategi yang paling tepat.

Jeda panas ini juga akan membuat Demokrat, PAN, dan PKB makin berat melakukan manuver. Ruang manuver dijaga ketat oleh waktu. Makin mepet kedua kubu ini mengumumkan diri, makin sempit ruang manuver tiga partai tersebut. Mau maju bertiga ragu, mau ikut salah satu kubu kena hukum “gerbong terakhir tak punya daya tawar tinggi”.

Iklan

Jeda panas, saling tunggu, dan waktu yang kian mepet hanya akan membuat situasi makin panas. Dalam situasi seperti inilah kematangan politik seseorang akan diuji. Prabowo, saya kira, sangat matang. Apakah Prabowo bimbang?

Prabowo tidak sedang bimbang. Dia seperti ahli strategi yang menjelma sepasang mata garuda, mencoba tajam melihat pergerakan politik dari sebuah batu cadas di atas gunung untuk kemudian melesat melakukan manuver cepat.

Sialnya, lawannya mungkin juga sadar untuk tak perlu membuat gerakan apa pun yang mudah dilihat. Kalau ada, hanya gerakan palsu sehingga sang garuda terkecoh. Mari kita lihat siapa yang bergerak duluan. Dan apakah itu kecohan atau gerak betulan.

Selamat menikmati pertunjukan.

Terakhir diperbarui pada 6 April 2018 oleh

Tags: capres 2019demokratgerindrajokowipanPilpres 2019pkbPKSprabowoprabowo bimbang
Puthut EA

Puthut EA

Kepala Suku Mojok. Anak kesayangan Tuhan.

Artikel Terkait

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO
Esai

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
kapitalisme terpimpin.MOJOK.CO
Ragam

Bahaya Laten “Kapitalisme Terpimpin” ala Prabowonomics

21 Oktober 2025
Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Hentikan MBG! Tiru Keputusan Sleman Pakai Duit Rakyat (Unsplash)
Pojokan

Saatnya Meniru Sleman: Mengalihkan MBG, Mengembalikan Duit Rakyat kepada Rakyat

19 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.