Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Kampus Harus Mengajarkan Etika ketika Mewajibkan Mahasiswa Publikasi di Jurnal Ilmiah. Kenyataannya Banyak Mahasiswa Tidak Punya Etika

Fajar Junaedi oleh Fajar Junaedi
22 Juni 2024
A A
Kampus Wajib Bekali Mahasiswa Etika Publikasi Jurnal Ilmiah MOJOK.CO

Ilustrasi Kampus Wajib Bekali Mahasiswa Etika Publikasi Jurnal Ilmiah. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Membatalkan proses publikasi di jurnal ilmiah

Tentang membatalkan artikel yang siap terbit bukan hanya cerita dari Faizal Risdianto. Cerita serupa disampaikan Filosa Gita Sukmono, editor in chief Jurnal Komunikator yang diterbitkan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 

Ada penulis yang marah-marah karena diminta membayar biaya publikasi, atau yang biasa disebut Article Publication Charge (APC). Si penulis menyatakan keberatan. 

Padahal, di panduan penulis (author guidelines) Jurnal Komunikator sudah jelas ditulis  sebagai berikut: “Article Submission: 0.00 (IDR). Authors are not required to pay an Article Submission Fee as part of the submission process to contribute to review costs. Article Publication: 1500000.00 (IDR). If this paper is accepted for publication, you will be asked to pay an Article Publication Fee to cover publication costs and the translation language of the manuscript.” 

Sama dengan cerita pertama, cerita kedua ini secara etika deontologi, membawa konsekuensi pada kacaunya tatanan dalam pengelolaan jurnal ilmiah. Berbagai pihak akan dirugikan oleh pembatalan publikasi artikel di last minutes.

Sudah selesai review, tidak direvisi

Cerita lain yang menarik, dinarasikan oleh Dani Fadillah. Dani adalah sahabat saya, dosen Universitas Ahmad Dahlan, yang juga rajin mengelola jurnal ilmiah. Ceritanya demikian. 

Suatu hari, saat masih kuliah doktoral di Nanjing Normal University China, ada profesornya yang menanyakan tentang penulis dari Indonesia, yang tidak melakukan proses revisi. Padahal, artikelnya telah selesai di-review.

Setelah menyeruput kopi di sebuah warung depan kampus, Dani menceritakan betapa jengkelnya sang profesor terhadap perilaku penulis dari Indonesia. Dalam obrolan kami, benang merahnya akhirnya ketemu. 

Penulisnya mengirim artikel saat masih berposisi menjadi mahasiswa. Pengiriman artikel didasari kebutuhan untuk studi. Karena sudah lulus, mahasiswa bersangkutan merasa sudah tidak perlu lagi melakukan revisi. Bahkan bisa jadi tidak lagi membuka surat elektronik dan akun OJS dari jurnal yang ditujunya.

Tidak diteruskannya proses revisi mengacaukan proses penerbitan. Menjadi sia-sia kerja akademik reviewer yang telah melakukan proses review.

Belum kirim artikel sudah minta LoA

Publikasi artikel di jurnal ilmiah kini menjadi fenomena yang sedang tren di pendidikan tinggi. Kampus mendorong mahasiswa, bahkan sampai tingkat mewajibkan, publikasi artikel penelitian. 

Tingginya publikasi artikel di jurnal akan meningkatkan pemeringkatan kampus. Sayangnya, usaha mengejar publikasi secara masif tidak diiringi etika dalam proses publikasi. 

Suatu hari, seorang yang tidak saya kenal mengirim pesan pendek melalui WhatsApp. Dibuka salam dan perkenalan, lalu dilanjutkan dengan pesan sebagai berikut: 

“Saya akan mengirim artikel, bisakah mendapat LoA”. 

LoA yang dimaksud adalah Letter of Acceptance, surat bukti bahwa artikel diterima dan dinyatakan terbit. Sungguh luar biasa, artikel belum dikirim sudah minta LoA. 

Iklan

Normalnya, LoA diberikan oleh pengelola jurnal ilmiah kepada penulis yang artikelnya sudah dinyatakan terbit. Artinya, artikelnya sudah melalui proses review. Ada juga yang baru kirim, langsung minta LoA.

Ada jurnal yang (mungkin) karena kesal dengan perilaku penulis yang acap minta LoA di awal, membuat pengumuman bahwa pengelola jurnal tidak mengeluarkan LoA. Segala proses dalam publikasi dilakukan melalui OJS, yang serempak terkirim ke surat elektronik yang digunakan penulis saat register sebagai penulis.

Permintaan LoA di atas bermotif untuk kebutuhan kelulusan studi atau laporan penelitian. Ada perguruan tinggi yang mensyaratkan cukup dengan LoA sebagai syarat kelulusan. 

Asumsinya, dengan adanya LoA, artikel yang dikirim dipastikan akan terbit. Lamanya proses publikasi di jurnal dituding menjadi sebab. Tentu ini masih bisa diperdebatkan. Proses publikasi di jurnal memerlukan proses review, terutama karena menyangkut dengan kualitas artikel yang terpublikasikan.

Perlunya etika dalam publikasi artikel di jurnal ilmiah

Perguruan tinggi yang mendorong, terutama mewajibkan publikasi di jurnal ilmiah bagi para mahasiswanya, seharusnya bukan sekadar mewajibkan. Sekadar mewajibkan publikasi artikel di jurnal tanpa memberi bekal kepada mahasiswa sama dengan mengirim prajurit ke medan perang tanpa diberi bekal. 

Mahasiswa harus mendapat bekal secara hard skill dan soft skill. Yang pertama adalah berkaitan dengan menulis artikel untuk publikasi di jurnal ilmiah yang berkualitas, bagaimana mengirim artikel melalui OJS, dan sejenisnya. 

Yang kedua, adalah tentang etika dalam publikasi artikel di jurnal ilmiah. Penarikan artikel yang telah diproses, tidak melanjutkan proses revisi, dan permintaan LoA di awal sebelum selesai proses review adalah hal-hal yang perlu disampaikan ke mahasiswa. 

Ini bisa disampaikan kepada mahasiswa melalui pelatihan, seminar, insersi ke mata kuliah, atau bahkan menjadikan penulisan artikel untuk jurnal sebagai mata kuliah. Yang penting, sampaikan kepada mahasiswa. Nir-etika penulis dalam proses publikasi artikel di jurnal justru akan merusak reputasi kampus di mata para pengelola jurnal.

Di beberapa mata kuliah yang saya ampu di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, mahasiswa saya dorong untuk melakukan publikasi artikel di jurnal ilmiah sebagai luaran kuliah. Mahasiswa melakukan riset dalam proses kuliah yang berujung pada dihasilkannya artikel sesuai template jurnal. 

Misalnya, dalam mata kuliah Etika Periklanan, mahasiswa melakukan riset terhadap pelanggaran etika dalam iklan. Pengerjaannya dilakukan dalam kelompok kecil beranggotakan tiga orang. 

Mahasiswa mendapat kesempatan untuk konsultasi secara intensif dengan dosen. Di akhir kuliah, mahasiswa melakukan pengiriman artikel ke jurnal melalui OJS. Pengiriman harus dilakukan di depan saya agar tidak ada kesalahan dalam pengisian metadata. Dalam hal etika publikasi, menjadi hal yang selalu saya tekankan.

Pelajaran paling penting bagi kampus adalah jangan hanya mewajibkan mahasiswa, tapi tidak dibekali etika dalam publikasi artikel di jurnal ilmiah.

Penulis: Fajar Junaedi

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 7 Kesalahan Mahasiswa Saat Menulis Artikel di Jurnal Ilmiah dan pengalaman menarik lainnya di rubrik ESAI.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 22 Juni 2024 oleh

Tags: etika publikasi jurnal ilmiahjurnal ilmiahLetter of Acceptanceloa jurnal ilmiahOJSOnline Journal SystemUMYUniversitas Ahmad DahlanUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
Fajar Junaedi

Fajar Junaedi

Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan sekretaris Lembaga Pengembangan Olahraga Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Artikel Terkait

Campus League 2025: Gol Detik Akhir yang Bawa Dahlan Muda Raih Peringkat Ketiga MOJOK.CO
Aktual

Campus League 2025: Gol Detik Akhir yang Bawa Dahlan Muda Raih Peringkat Ketiga

12 November 2025
KKN UMY Tidak Hanya Bisa Bikin Papan Nama MOJOK.CO
Esai

Mahasiswa UMY Atasi Sampah di Laut Wakatobi dengan Stove Rocket, Bukti KKN Tidak Hanya Bikin Papan Nama

6 Oktober 2025
Lulus dari UAD, Jogja pindah ke Bangka untuk bangun karier sebagai psikolog. MOJOK.CO
Sosok

Jogja bikin Saya Sadar “Kebobrokan” di Kampung Halaman hingga Punya Motivasi untuk Membangun Karier sebagai Psikolog

30 Mei 2025
Mahasiswa Jurusan Psikologi UAD kerap dikira peramal. MOJOK.CO
Kampus

Mahasiswa Psikologi Ditakuti Jurusan Lain karena Dikira Jago Cenayang, Bisa “Membedah” Isi Hati dan Pikiran Tanpa Diminta

28 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.