ADVERTISEMENT
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Esai

Jurus Puisi Kontroversi Pengalih Isu

Rijal Mumazziq oleh Rijal Mumazziq
4 April 2018
0
A A
Naya-Baca-Buku-MOJOK.CO
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO –  Ada dua isu besar yang sebenarnya tengah dialihkan dari perhatian publik seiring dengan ramainya puisi kontroversi Sukmawati Soekarnoputri.

Kata “puisi” populer lagi. Rasanya, masyarakat kita hanya akan heboh soal puisi karena dua hal: film dan politik. Jadi, selain Gie dan Rangga, aktor-aktor yang getol memasyarakatkan puisi adalah juga Jenderal Gatot, Fadli Zon, dan sekarang, Sukmawati Soekarnoputri. Bedanya, jika puisi film populer karena bait-baitnya diamplifikasi ke kehidupan sehari-hari kita, puisi yang bersangkut paut dengan politik populer karena tafsir baitnya.

Puisi entah karya siapa yang dibaca Sukmawati mengundang kontroversi. Pembaca sudah paham, bahkan sudah mendengar, kan, kalimat-kalimat yang disusun dan dibaca olehnya itu? Jika iya, terima kasih.

Saya muslim, sudah sunat (halooo, Pak Ustadz Abdul Somad!), dan tidak sepakat dengan bait-bait yang dia baca. Mengapa? Azan bagi saya adalah bagian dari syariat, tidak bisa dibandingkan dengan kidung. Kalau mau membandingkan, ya, silakan membandingkan kidung dengan lagu “Cucakrowo” Didi Kempot; atau membandingkannya secara apple to apple dengan “Tujh Mein Rab Dikhta Hai”, OST “Rab Ne Bana Di Jodi”. Kalau masih sulit membayangkan, silakan bandingkan bodi Bu Sukmawati dengan manekin di mal. Setara? Jelas tidak.

Apakah lantas saya menuduh Sukmawati menista azan? Tidak. Wong sejak awal dia ngaku nggak tahu syariat Islam. Nggak tahu dengan nggak mau tahu berbeda, kan? Yang paling elegan, ya kita layangkan protes ketidaksetujuan sembari menjelaskan kepada dia bahwa azan ini begini, begitu. Selesai. Maka, saya berdoa semoga tidak lagi lahir aksi berjilid-jilid itu, biar nggak dipolitisir kayak aksi 212. Yang paling enak dan pas itu ikut langkah PWNU Jawa Timur: melayangkan suara protes, mendorong aparat untuk turut mengusut apabila ada yang melanggar, lalu mengimbau masyarakat agar tetap menjaga ketertiban dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Wis, adem, kan?

Setelah mencermati kehebohan di lini masa Facebook, saya menduga berdasarkan analisis A-1 BIN yang disahihkan oleh CIA dan diverifikasi oleh Mossad (hwalah, mbel!), Bu Sukmawati sedang melakukan pengalihan isu. Setidaknya, setelah puisi yang dia baca, ada beberapa isu besar yang tertutupi atau minimal teralihkan.

Baca Juga:

Dari Obrolan Ikan Arapaima yang Akan Jadi Menu Mauludan, Gus Muwafiq Buat Lomba Baca Puisi MOJOK.CO

Dari Obrolan Ikan Arapaima yang Akan Jadi Menu Mauludan, Gus Muwafiq Buat Lomba Baca Puisi

5 Oktober 2023
cara mandi wajib.MOJOK.CO

Cara Mandi Wajib yang Benar, Bukan Asal Gebyur Saja

1 Oktober 2023

Pertama, kenaikan harga Kinder Joy.

Entah ada kaitannya atau tidak, setelah Jonru dipenjara, Kinder Joy naik Rp500. Ini merupakan pola konspirasi yang mengerikan antara penikmat Kinder Joy dengan distributor dan produsennya.

Jika ada yang bilang bahwa telur palsu beredar di era Jokowi, saya mengamini. Sebab, hanya di era Jokowi telur palsu bertitel Kinder Joy merajalela. Membuat banyak orangutan, eh orangtua membuat strategi khusus agar anak-anak tidak kecanduan gajet dan Kinder Joy. Sebab, jika banyak anak kecanduan telur palsu impor ini, saya hakulyakin, Pak Kivlan Zen akan melakukan konferensi pers dan menyebut jumlah PKI (Penikmat Kinder Joy Indonesia) mengalami perkembangan pesat. Mungkin mencapai 20 juta, bisa pula 30 juta, nyaris setara jumlah penduduk Arab Saudi. Kemudian, “Ustadz” Alfian Tanjung mengigau dengan menyebutkan bahwa Kinder Joy terbuat dari sayur genjer. Lantas ditambahi sama “Ustadz” Zulkifli, kalau penikmat Kinder Joy bakal mendapatkan e-KTP yang dicetak di Paris, distempel di Ho Chi Minh City, kemudian diimpor dari Pyongyang dengan kode kardus berwarna pink bergambar ketela rambat.

Kedua, pengalihan isu dari kabar Andika eks-Kangen Band yang menikah lagi. Tak main-main, pria tampan ini sudah menikah untuk kelima kalinya. Saran saya, sebaiknya para jomblo menghindari menyantap gosip para artis, khususnya Andika. Jaga jantungmu, saudaraku. Jaga perasanmu, saudaraku. Dan, jaga emosimu. Jangan sampai berita soal Andika menghambat pencarian jodohmu. Berusaha, berdoa, dan bercermin adalah tiga langkah mendapatkan jodoh. Tapi, bagi Andika, poin ketiga tidak masuk kayaknya. Dia hanya berusaha dan berdoa saja. Hasilnya bisa dilihat. Tabahkan hatimu, mblo!

Oke, kembali ke soal puisi. Terlepas dari kualitasnya, kini banyak yang tiba-tiba berpuisi. Keren, kan, satu puisi dibalas dengan puisi lain, persis dengan yang terjadi pada era keemasan puisi Arab purba. Cara ini lebih elegan kalau dipahami dalam perspektif demokrasi. Setiap orang memiliki hak untuk bersuara. Dan suaranya bisa diwakili dengan puisi bikinannya maupun bikinan orang lain yang bisa mewakili suara hatinya. Silakan, sah-sah saja!

Hanya, soal puisi ini, saya tiba-tiba teringat satu pertanyaan penting yang kemudian terjawab dalam sebuah status Facebook K.H. Afifuddin Dimyathi: Apakah para penyair Jahiliah tidak pernah menyerang Rasulullah dengan bait-bait tajam yang merendahkan beliau?

Banyak. Sering, malah. Apakah mereka tidak mencaci-maki Rasulullah dengan kata-kata yang nista? Sering. Lantas, kenapa bait-bait caci maki yang disusun dengan standar mutu sastrawi itu tidak pernah sampai ke zaman kita? Sebab, para sahabat dan ulama tidak ada yang peduli, membicarakan, apalagi menyebarluaskannya. Seiring waktu, musnah pula syair caci maki terhadap manusia agung itu. “Matek kerono nggak kereken” alias “mati, musnah karena tidak ada yang peduli,” kata orang Surabaya.

Terlepas dari isi puisinya yang dianggap pedas, saya tersentil soal azan ini. Betapa hingga saat ini saya malah sering abai saat azan berkumandang. Setelah azan selesai pun, saya tak beranjak ke masjid. Seolah-olah perjalanan terberat bagi seorang laki-laki muslim bukan dari Indonesia ke Alaska, melainkan dari rumahnya menuju masjid. Lagi pula, banyak yang hanya peduli azan, khususnya azan Magrib, hanya pada bulan Ramadan saja. Selain bulan suci ini, kembali cuek.

Andaikata seorang muslim terburu-buru mendatangi masjid ketika azan berkumandang seantusias dirinya mendatangi panggilan terakhir dari pesawat yang mau lepas landas, alangkah kerennya. Dan seandainya seorang muslim merasa menyesal ketinggalan salat berjamaah sebagaimana penyesalan yang dia alami ketika ketinggalan pesawat, alangkah kerennya.

Wallahualam bissawab.

Terakhir diperbarui pada 4 April 2018 oleh

Tags: andika kangen bandazangieIslamkinder joypuisipuisi kontroversiRanggasukmawati
Rijal Mumazziq

Rijal Mumazziq

Artikel Terkait

Dari Obrolan Ikan Arapaima yang Akan Jadi Menu Mauludan, Gus Muwafiq Buat Lomba Baca Puisi MOJOK.CO
Kilas

Dari Obrolan Ikan Arapaima yang Akan Jadi Menu Mauludan, Gus Muwafiq Buat Lomba Baca Puisi

5 Oktober 2023
cara mandi wajib.MOJOK.CO
Kesehatan

Cara Mandi Wajib yang Benar, Bukan Asal Gebyur Saja

1 Oktober 2023
Apakah Konten Oral Es Krim Oklin Fia Menista Islam? MOJOK.CO
Esai

Apakah Kita Harus Tersinggung dengan Oklin Fia dan Menganggapnya sebagai Penista Agama Islam?

8 Agustus 2023
Ketika Cina dan Kuba, 2 “Dedengkot” Komunisme, Membela Islam MOJOK.CO
Esai

Ketika Cina dan Kuba, 2 “Dedengkot” Komunisme, Membela Islam dan Mengutuk Keras Pembakaran Al-Qur.’an

19 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
sukmawati soekarnoputri

Wahai Sukmawati Soekarnoputri, di Indonesia Jangan Main-Main dengan Puisi

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Jelajah Kuliner Terbaik Pasar Beringharjo Langganan Pesohor hingga Sultan Jogja MOJOK.CO

Jelajah Kuliner Terbaik Pasar Beringharjo Langganan Pesohor hingga Sultan Jogja

30 November 2023
Ketika Ojol Menyelamatkan Pemuda Tamatan SMA MOJOK.CO

Sering Diremehkan, Profesi Ojol Malah Menyelamatkan Pemuda Tamatan SMA

30 November 2023
Cove at Batavia

Cove at Batavia PIK, Tempat Rekreasi dan Kuliner Pinggir Pantai Hits di Jakarta

29 November 2023
made supriatma bahas neo orba jokowi dan demoniasasi anies putcast mojok

Kupas Tuntas Isu Neo Orba Jokowi dan Soal Jokowi Mendemonisasi Anies Bersama Made Supriatma

29 November 2023
Inayah Wahid putcast mojok

Inayah Wahid: Putri Gus Dur Bicara Tentang Politik dan Demokrasi Hari Ini

28 November 2023
Rasanya Wisuda di Mal, Perayaan Kelulusan Mahasiswa dengan Nuansa Kondangan MOJOK.CO

Rasanya Wisuda di Mal, Perayaan Kelulusan Mahasiswa dengan Nuansa Kondangan

28 November 2023
Si Prekariat yang Bersahabat dengan ATM BNI 20 Ribu Rupiah MOJOK.CO

Si Prekariat yang Mencoba Bersahabat dengan ATM BNI 20 Ribu Rupiah

28 November 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Persona
    • Seni
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In