Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Sabarnya Warga Jakarta Selatan: Rela Hidup di Gang Sempit, Padat, dan Kumuh demi Berdirinya Ratusan Hektare Lapangan Golf yang Eksklusif dan Mewah

Muhamad Iqbal Haqiqi Maramis oleh Muhamad Iqbal Haqiqi Maramis
8 Mei 2025
A A
Jakarta Selatan Simbol Ketamakan, yang Elite Injak Orang Melarat MOJOK.CO

Jakarta Selatan Simbol Ketamakan, yang Elite Injak Orang Melarat MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Sudah sejak lama Jakarta Selatan menjadi simbol ketamakan. Di sana, kaum elite menjadi eksklusif, sementara rakyat harus melarat.

Tampak dari jauh kawasan padang rumput yang hijau dan indah. Di tengahnya terdapat danau yang dari luar terlihat begitu bening, memancarkan pantulan dari teriknya matahari pagi. 

Pohon-pohon palem berderet di sekelilingnya, menjadi pagar dan penanda bahwa kawasan ini harus steril dari tangan-tangan kotor yang tak punya materi. Area hijau dan asri yang seolah dibuat rahasia dan tertutup. 

Hanya mereka yang berkemeja polo dan celana chinos yang boleh mengakses kawasan tersebut. Konon, di sanalah tempat berkumpulnya kalangan elite, menyepakati bisnis dan ide-ide lain untuk mengeruk keuntungan materil semaksimal mungkin.

Begitulah suasana kawasan elite lapangan golf yang ada di Jakarta Selatan. Di sana, seperti oasis yang dibuat tak kasat mata, di dalamnya berkumpul para pejabat, pengusaha, hingga selebritis berlalu-lalang di clubhouse, bercengkrama sambil menyeruput kopi panas sebelum memulai ronde pertama. 

Kadang, obrolannya tentang strategi tee shot, kadang tentang proyek properti di BSD, dan lebih sering tentang siapa yang bisa diundang ke pesta ulang tahun anaknya di hotel bintang 5.

Ironi ketimpangan sosial

Sebagai orang yang pernah hidup di Jakarta Selatan, keberadaan lapangan golf ini adalah gambaran ironi ketimpangan sosial yang dilumrahkan oleh warga Jakarta hingga saat ini. Saya bilang lumrah, karena warga di sana tak punya pilihan selain memaklumi keberadaannya yang begitu luas di tengah kondisi Jaksel yang kian hari kian sempit dan ruwet.

Tercatat, terdapat 4 lapangan golf berskala besar di kawasan Jakarta Selatan. Mereka adalah Pondok Indah Golf Course, Senayan National Golf Club, Matoa Nasional Golf Course, dan Cilandak Golf Course. 

Selain keempat lapangan golf tersebut, ada beberapa golf skala kecil yang tersebar di beberapa titik. Kalau menghitung semuanya, luas dari keseluruhan lapangan golf tersebut bersamaan dengan seluruh area di sekitarnya, bisa mencapai 200 sampai 250 hektare. Itu saja masih ada wacana pengembangan beberapa lapangan golf di kawasan elite seperti proyek Podomoro Golf View (PGV).

Masalah tentang sempit dan padatnya Jakarta Selatan memang dipicu oleh beberapa aspek. Tapi, mengesampingkan keberadaan lapangan golf sebagai salah satu penyebab yang memperparah situasi tersebut adalah naif. 

Keberadaan lapangan golf nyatanya tidak proporsional apabila dipaksakan eksistensinya di kawasan seperti Jakarta Selatan. Pasalnya, hal itu membuat lahan-lahan yang pada dasarnya bisa dibuat inklusif bagi warga, malah jadi eksklusif sehingga memicu banyak persoalan.

Jakarta Selatan itu kawasan padat penduduk

Jakarta Selatan adalah salah satu kawasan di Pulau Jawa yang tergolong memiliki kepadatan penduduk tinggi. Dengan luas 141,27 kilometer persegi dan total penduduk 2,36 juta jiwa, Jaksel memiliki kepadatan penduduk mencapai 16.700/km2. 

Lapangan golf yang berdiri tanpa memperhatikan aspek sosial ekonomi membuat lahan yang bisa tersedia untuk membangun pemukiman layak jadi terbatas. Inilah yang membuat Jaksel memiliki banyak kawasan penduduk yang padat, kumuh, dan tidak layak huni.

Data Kementerian ATR/BPN tahun 2019 menyebutkan kalau 18% dari total daerah kumuh DKI Jakarta berada di kawasan Jakarta Selatan. Data itu diperkuat oleh BPS tahun 2022 yang mengatakan terdapat 90 Rukun Warga (RW) yang masuk dalam kategori kumuh. 

Iklan

Sebaran RW kumuh ini ada di 10 kecamatan, seperti Tebet, Pasar Minggu, dan Manggarai. Kondisi ini tentu jadi potret nyata kelompok miskin atau yang berpendapatan rendah dipaksa hidup dalam kondisi yang memprihatinkan karena keterbatasan ruang hidup.

Baca halaman selanjutnya: Wujud ketimpangan di ibu kota.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 8 Mei 2025 oleh

Tags: Cilandak Golf Coursejakarta selatanJakselkampung kumuh jakselkemanglapangan golf jakarta selatanmanggaraimanggarai jakarta selatanMatoa Nasional Golf CoursePondok IndahPondok Indah Golf CourseSenayan National Golf Club
Muhamad Iqbal Haqiqi Maramis

Muhamad Iqbal Haqiqi Maramis

Penyuka nasi goreng.

Artikel Terkait

kejadian aneh saat nonton film 13 bom di Jakarta, di bioskop XXI, Plaza Blok M, Jakarta Selatan. MOJOK.CO
Catatan

Pengalaman Menyebalkan Nonton Film di Bioskop XXI Jakarta, Alur Cerita Tegang Malah Bikin Penonton Bingung karena Kejadian Tak Terduga

28 Oktober 2025
Jogja Punya Aura Negatif, tapi Masih Mending ketimbang Jakarta MOJOK.CO
Esai

Jogja Memang Lebih Nyaman meski Tetap Menyimpan Aura Negatif, tapi Masih Mendingan ketimbang Hidup Menderita di Jakarta

4 Oktober 2025
Kebayoran Baru Jakarta Selatan, merantau ke Jakarta.MOJOK.CO
Ragam

Nekat Merantau ke Jakarta Bermodal Ijazah S1 Malah Berakhir Apes, Tinggal di Kos Sempit dan Berakhir Jadi Tukang Parkir Blok M

19 Mei 2025
Hidup Cemas di Manggarai Jakarta Selatan karena Tawuran MOJOK.CO
Esai

Merantau di Manggarai Jakarta Selatan Artinya Hidup Sambil Memelihara Ketakutan, Hidup Susah, dan Terancam Tawuran yang Bisa Terjadi Kapan Saja

18 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

ump diy.MOJOK.CO

Working Poor dalam Bayang-Bayang UMP DIY 2026 dan Biaya Hidup yang Semakin Tinggi

28 November 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
UGM MBG Mojok.co

Gadjah Mada Intellectual Club Kritisi Program MBG yang Menyedot Anggaran Pendidikan

28 November 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.