Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Menyaksikan Penderitaan dan Perjuangan Orang Kecil di Bandung dari Bawah Neon Putih-Biru-Merah Indomaret Pasteur

Muhammad Ifan Fadillah oleh Muhammad Ifan Fadillah
31 Oktober 2025
A A
Indomaret Pasteur, Saksi Penderitaan Orang Kecil di Bandung MOJOK.CO

Ilustrasi Indomaret Pasteur, Saksi Penderitaan Orang Kecil di Bandung. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Indomaret Pasteur adalah sebuah titik kecil, yang menjadi saksi derita dan perjuangan orang kecil di sebuah kota besar bernama Bandung.

Saya sering makan di depan Indomaret. Tepatnya di kawasan Pasteur, Bandung. Jalan besar yang sibuk itu menjadi salah satu gerbang keluar-masuk kota. Sekitarnya penuh hotel murah, OYO yang berdempetan, bengkel, dan warung kopi yang tak pernah benar-benar tutup. 

Kalau sore, lalu lintas di depan Indomaret Pasteur seperti tak punya niat reda. Mobil menyalakan klakson, motor berebut celah, dan di antara semua itu ada saya, duduk di kursi besi putih di depan pintu otomatis Indomaret. Momen itu, saya menikmati roti sosis, air mineral, atau kalau lapar berat, nasi atau mie menjadi pilihan terbaik.

Orang mungkin menganggap Indomaret hanya toko kecil biasa. Tapi buat saya, ia seperti panggung terbuka di mana kehidupan kota menampilkan dirinya tanpa sadar. 

Di bawah cahaya neon putih yang tak pernah padam, orang-orang datang dan pergi membawa cerita mereka masing-masing. Tidak ada musik pengantar, tidak ada narasi besar. Hanya kehidupan sehari-hari yang terus berlangsung. Tanpa jeda, tanpa henti.

Dunia anak muda Bandung di muka Indomaret Pasteur

Pasangan muda sering datang berboncengan motor matik. Mereka membeli air mineral besar, snack, dan tisu wajah di Indomaret Pasteur. 

Saya sudah bisa menebak ke mana mereka akan pergi. Mungkin, ke salah satu hotel kecil di belakang gang. Cinta mereka tampak sederhana, tapi juga sedikit tergesa-gesa. 

Bukan karena tak punya waktu, tapi karena mereka tak punya tempat. Ruang publik di Bandung yang dulu seharusnya bisa jadi tempat beristirahat atau berbagi kasih, kini mulai berubah menjadi parkiran dan properti. 

Ketika privasi menjadi barang berbayar, cinta ikut beradaptasi. Cukup bayar 150 ribu rupiah semalam dan segalanya terasa lebih aman. Dunia yang sibuk ini memaksa manusia mencintai dalam hitungan jam.

Tawa anak SMA Bandung

Beberapa jam kemudian, muncul anak-anak SMA berseragam, masih berkeringat setelah pulang sekolah. Mereka membeli minuman manis, permen, atau es krim murah, lalu duduk di trotoar depan Indomaret Pasteur sambil bercanda tentang guru, teman, dan percintaan kecil mereka yang rumit tapi lucu. 

Saya sering senyum mendengar mereka tertawa. Sebuah tawa yang renyah tapi entah kenapa terasa juga getir. 

Saya tahu, dunia sedang menyiapkan mereka untuk menjadi orang dewasa yang disiplin, pekerja yang patuh, dan pembeli yang setia. Sekolah melatih mereka dengan tugas, dan pasar menunggu mereka dengan promo. Tawa mereka hari ini adalah pemanasan menuju dunia kerja yang tak banyak memberi ruang untuk tertawa.

Baca halaman selanjutnya: Saksi dari manis dan pahit getir kehidupan.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 31 Oktober 2025 oleh

Tags: Bandungdriver ojolIndomaretIndomaret Pasteurkasir indomaretkursi indomaretojolPasteur Bandung
Muhammad Ifan Fadillah

Muhammad Ifan Fadillah

Seorang mahasiswa yang lagi lanjut studi di bandung, kebetulan suka bacaan “kiri” yang manis hehe.

Artikel Terkait

Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO
Ragam

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Alumnus ITB resign kerja di Jakarta dan buka usaha sendiri di Bandung. MOJOK.CO
Sosok

Alumnus ITB Rela Tinggalkan Gaji Puluhan Juta di Jakarta demi Buka Lapangan Kerja dan Gaungkan Isu Lingkungan

12 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO
Esai

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Jadi ojol di Malang disuruh nyekar ke Makam Londo Sukun. MOJOK.CO
Liputan

Driver Ojol di Malang Pertama Kali Dapat Pesanan Bersihin Makam dan Nyekar di Pusara Orang Kristen, Doa Pakai Al-Fatihah

16 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jadi omongan saudara karena sarjana nganggur. MOJOK.CO

Putus Asa usai Ditolak Kerja Ratusan Kali, Sampai Dihina Saudara karena Hanya Jadi Sarjana Nganggur

12 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Innova Reborn Menolak Mati, Toyota Belum Percaya sama Zenix? MOJOK.CO

Innova Reborn Menolak Mati, Toyota Belum Siap Kehilangan Mobil Kesayangan yang Nggak Pernah Bikin Malu

12 Desember 2025

Video Terbaru

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

10 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.